Beauty n The best

6.9K 395 8
                                    

Bagi Sakura memperhatikan Uchiha Sasuke adalah kegiatan rutin yang tidak boleh di tinggalkan seperti saat ini dia rela berada di perpustakaan setelah jam pulang sekolah hanya untuk melihat senpainya membaca buku. Sudah menjadi rahasia umum jika Haruno Sakura siswi kelas satu tergila gila pada Uchiha Sasuke kaka kelas satu tingkatnya.

Sasuke menutup novel misteri yang sedang ia baca, pemuda itu menyilangkan tangan di dada dan menatap tajam gadis yang sedang menopang dagu menatapnya memuja hati imajiner tergambar dimatanya.

"Kenapa Sasuke-kun berhenti membaca?"

"Karena ada lalat mengganggu konsentrasiku." Ucap Sasuke sarkasthik.

"Are? Lalat? Dimana? Aku tidak melihat ada lalat." Gadis berambut pink mengedarkan pandangan ke penjuru perpustakaan.

Sasuke memijat pangkal hidungnya, bagaimana bisa gadis ini tidak memahami sarkasmenya. Tentu saja di ruang ber Ac mana mungkin ada lalat. Pemuda emo menghela nafas lelah sudah sebulan gadis aneh ini mengikutinya. Saat ia berlatih basket dia akan berada di pinggir lapangan menyemangati dengan teriakan cemprengnya. Dan dia akan duduk di hadapannya saat ia membaca buku di perpustakaan tanpa bersuara dan hanya menatapnya dengan tatapan memuja penuh cinta.

"Kalau kau terus menatapku seperti itu, kau akan jatuh cinta padaku hihihi..." Sakura mengedipkan sebelah matanya genit dan cekikikan membuat Sasuke semakin kesal.

Sasuke selalu membuat nyali orang orang ciut dengan tatapan tajamnya tapi gadis di depannya ini tidak pernah terpengaruh sama sekali.

"Dasar menyebalkan."

"Terimakasih." Sakura tersenyum lebar.

"Aku tidak memujimu baka." Sasuke melihat gadis pink di hadapannya menggembungkan pipinya. Imut guman pemuda itu dalam hati, ia menggelengkan kepalanya mencoba menghilangkan pemikiran tentang gadis pinky itu.

"Ada apa Sasuke-kun? Apa kepalamu pusing? Sini biar ku pijat." Sakura menjulurkan tangannya mencoba meraih Sasuke.

"Hentikan pinky." Sasuke menepis tangan Sakura membuat gadis itu merengut lucu.

"Kalian pulanglah, aku akan menutup perpustakaan." Shiho memperingatkan kedua muridnya.

"Hai Sensei." Sakura meraih tasnya. "Ayo kita pulang Sasuke-kun." Sasuke berjalan mendahului Sakura mengabaikan gadis pink yang terus mengekorinya.

Sasuke menaiki motornya dan siap menyalakan mesinnya, sebuah tarikan di lengan jaketnya membuat ia menoleh. Sakura berdiri dengan senyum lebarnya.

"Ayahku tidak bisa menjemput, apa aku boleh menumpang padamu?"

"Tidak." Sasuke mengibaskan lengannya dan melaju dengan motornya.

Sakura menggerutu betapa tidak gentlemannya senpainya itu membiarkan seorang gadis pulang sendirian padahal langit sudah gelap dan semua anggota eskul sudah pulang. Gadis itu duduk di halte menunggu bus sendirian, ia sebal pada senpai kepala ayamnya tapi dia juga mencintainya.

Sasuke mengendarai motornya dengan kecepatan sedang dia melihat langit sudah gelap, dia memang sengaja pulang terlambat karena orang tuanya sibuk bekerja dan selalu pulang larut sementara kakak laki lakinya memilih kuliah di Ame. Lampu merah menghentikannya ia melihat dua orang gadis memakai seragam SMA di goda oleh beberapa pria, sial dia teringat gadis pink yang dia tinggalkan di sekolah. Bagaimana jika terjadi sesuatu padanya, perpustakaan akan di tutup saat semua siswa yang mengikuti eskul sudah pulang dan itu artinya sudah tidak ada orang di sekolah.

Sasuke memutar arah kembali ke sekolah tanpa mengacuhkan lampu lalu lintas yang berubah hijau, beberapa pengendara memakinya karena ia melawan arah. Pemuda itu mempercepat laju motornya. Ia berdecak kesal saat melihat gadis yang ia khawatirkan sedang asyik mengobrol dengan ketua dewan murid Hyuga Neji. Entah apa yang di katakan pemuda Hyuga itu hingga membuat si pinky tertawa.

Sasuke menghentikan motornya di depan halte.

"Cepat naik."  Sakura langsung melompat naik ke atas motor tanpa di perintah dua kali bahkan ia langsung memeluk pinggang Sasuke tidak peduli jika tas milik pemuda itu menghalanginya.

"Jaa na Senpai." Sakura melambaikan tangannya pada Neji. Dia beruntung karena di saat ia sedang menunggu bus sendirian ternyata masih ada Senpainya yang belum pulang dan bersedia menemaninya.

Sasuke melajukan motornya dengan cepat, jika gadis gadis akan ketakutan saat naik kendaraan dengan kecepatan tinggi tapi gadis yang duduk di belakangnya justru tertawa senang dan memintanya untuk menaikan kecepatan. Sepertinya gadis ini memang aneh.

Sasuke berhenti di depan rumah Sakura. Rumah yang sangat di kenalnya tempat tinggal senpai sekaligus kapten merahnya Haruno Gaara atau anggota klub basket menyebutnya Sabaku no Gaara ya Gaara si Kematian karena kaptennya tidak akan segan segan menyiksa para kouhainya dengan latihan mematikan lebih tepatnya latihan yang hampir membuat mereka mati kelelahan.

Sakura turun dari motor Sasuke senyum manis menghiasi wajahnya.

"Sasuke-kun buka helemmu." Sasuke menaikan alisnya binggung tapi dia tetap menuruti permintaan si gadis pink.

"Arigato chu~"

Sasuke membulatkan matanya saat kecupan lembut mendarat di pipi kirinya. Pemuda emo itu langsung menatap tajam gadis pink yang berdiri di sampingnya. Gadis ini benar benar lancang karena sudah berani menciumnya. Sakura berlari memasuki pekarangan rumahnya dengan tawa kecil mengiringi langkahnya. Ia senang karena berhasil mencium pujaan hatinya.

"Jaa mata ne Sasu-koi." Sakura melakukan fly kiss dari pintu rumahnya yang setengah terbuka.

Sasuke menegang saat melihat sekelebat warna merah dari pintu yang setengah terbuka. Kuso! Sasuke mengumpat dalam hati mungkin saja Kapten merahnya itu melihat saat si pinky menciumnya. Semua orang tau jika Si merah bertato "Ai" itu mengidap siscon, ia berdoa dalam hati semoga saja Kaptennya itu tidak berubah menjadi Si merah absolut dari fandom sebelah dan menusuknya dengan gunting. Walaupun ia tahu pasti akan ada neraka latihan yang menunggunya besok.

.
.
.
.

.
.


Gaara melirik jam dinding di ruang tv sudah menunjukan pukul tujuh tepat dan adik semata wayangnya belum juga pulang, sudah hampir sebulan adiknya mengejar Uchiha Sasuke kandidat terkuat yang akan menggantikan posisinya sebagai kapten. Mengingat pemuda ayam itu membuatnya jengkel, gara gara dia adiknya selalu pulang terlambat dan saat ia memarahinya gadis itu merajuk tidak mau bicara padanya adik manisnya menjadi pemberontak karena si Uchiha ayam Sasuke. Apalagi baru saja adiknya mengirim pesan jika ia tidak perlu menjemputnya karena akan pulang dengan Sasuke.

Gaara mendengar suara motor berhenti di depan rumahnya ia berjalan keluar dan membuka sedikit pintu rumahnya, ia ingin sekali mengambil pemukul basse ball milik sepupunya yang tertinggal di kamarnya dan menghantam kepala ayam si Uchiha saat melihat adiknya mencium pipi si pemuda emo. Ia melihat adiknya berlari ke arah pintu.

"Sepertinya menyiksanya besok akan sangat menyenangkan." Gaara tersenyum seperti seorang psycopath. "Selamat datang di neraka Uchiha"

Thanks for reading

Votte n coment pleasse

With love

Lovely odapus

Ini bukan ff baru ya, cuma aku pindahin dari akunku di FFN ^_^







I Love Your ImoutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang