Part 3

473 25 2
                                    

Bella POV

Aku dan Stefan sudah sampai rumah dari tadi. Aku tidak bisa tidur karena terus kepikiran omangan Stefan tadi.

"Apa yang harus aku lakukan??. Supaya Stefan mau melihat aku sebagai istrinya. Meskipun pernikahan kita hanya sebatas perjodohan,tapi aku sangat mencintainya"

Tok..tok..tokk..

"Siapa?"

"Ini aku bel, Stefan"

Aku dan Stefan memang pisah kamar semenjak kita menikah. Kami belum siap untuk satu ranjang. Tapi jika ada keluarga kita yang menginap di rumah,terpaksa aku dan Stefan tidur dalam satu kamar.

Aku pun beranjak dari ranjang untuk membukakan pintu.

"Iya ada apa Stef ?"

"Aku mau nanya aja, gimana soal perjanjian kita? Kamu setuju kan??" Tanya nya penasaran menunggu jawabannku

"Stef kalo boleh jujur aku gak setuju sama perjanjian itu. Tidak bisa kah kamu mencoba untuk melihat aku. Kita jalani hubungan ini layaknya suami istri pada umumnya"

"Kita bisa pelan-pelan menjalaninya. Kita sama-sama berusaha untuk bisa saling mencintai seperti pasangan yang lain" lanjutku

"Maaf bel sepertinya aku nggak bisa, karena aku sangat mencintai Nasya. Di hati aku cuma ada dia gak ada yang lain termasuk kamu" ucap Stefan

"Tidak bisa kah kamu mencobanya Stef?? Aku ini istri kamu ya meskipun kita menikah karena terpaksa. Apakah kamu tidak bisa mencoba untuk mencintai aku?" ucapku dengan air mata yang entah sejak kapan sudah membasahi pipiku

Stefan tidak menjawab pertanyaanku. Ia langsung beranjak pergi meninggalkanku.

"Apa sebegitu susahnya kamu untuk melihat aku ada. Untuk mencoba mencintaiku. Apa sesulit itu? Apa tidak ada sedikitpun celah di hatimu untukku?" ucapku dalam hati dengan terus menangis.

Bella POV End

Stefan POV

Di kamarku aku memikirkan omongan Bella tadi. Aku tidak menyangkah kalau Bella akan bicara seperti itu.

Apa mungkin Bella mempunyai perasaan sama aku?, tapi ucapan Bella ada benarnya. Meskipun kita menikah hanya karena perjodohan tapi Bella secara hukum dan agama sudah sah menjadi istriku.

Apa aku mencoba untuk mencintanya, membuka hatiku untuknya. Tapi bagaimana dengan Nasya.

Di sela-sela pikiranku, tiba-tiba hpku berbunyi. Ternyata telfon dari Nasya,aku pun segera mengangkatnya.

"Iya hallo sayang"

"Sayang,, kamu kemana aja sih? Kok gak pernah ngabarin akhir-akhir ini??"

Oh ya Nasya adalah pacarku sejak aku SMA. Kita menjalani hubungan LDR karena Nasya memilih melanjutkan kuliahnya di New York. Nasya belum tau kalau aku sudah menikah di sini. Aku tidak memberitahunya, karena aku masih belum siap kalo harus kehilangannya.

"Akhir-akhir ini aku sangat sibuk sayang, banyak kerjaan di kantor. Maafin aku ya jarang ngehubungin kamu" ucapku berbohong

"Oh aku kirain kamu lagi selingkuh di sana hehehe..."

Ucapan Nasya barusan membuatku kaget. Bagaimana kalo dia sampai tau kalo aku di sini malah sudah menikah dengan wanita lain.

"Sayang,, kamu masih di sana kan? Hallo ??"

"Eh iya kenapa sayang" ucapku tersadar dari lamunanku

"Kamu kenapa sih, nglamun?"

"Ah enggak kok, mungkin cuma lagi kecapek an aja. Makanya gak konsen denger kamunya"

"Ooh aku kirain kenapa,, yaudah kamu istirahat aja. Jangan terlalu capek-capek ntar kamu sakit"

"Iya sayang, yaudah aku istirahat dulu ya. Kamu juga istirahat ya "

"Iya,,Love You"

"Love you too"

Panggilan kami akhirnya terputus. Aku pun memilih untuk tidur saja.

Stefan POV End

To Be Continue

Jangan lupa vote and comment nya gays 😉

Terima kasih

YOU ARE MY SHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang