Part 16

628 30 10
                                    

Dokter pun keluar dari ruangan Nasya. Stefan yang melihatnya segera menghampirinya.

"Gimana dok keadaan Nasya?"

"Pasien tidak kenapa-napa. Untung goresan pisaunya tidak sampai mengenai nadinya" jelas dokter

Stefan dan bik Siti yang mendengarnya merasa lega. Dokter pun pergi.

"Yaudah bik kita lihat keadaan Nasya dulu yuk"ajak Stefan

"Iya den"

Mereka masuk ke ruangan Nasya. Di lihatnya Nasya sudah sadar.

"Sya, kenapa tadi kamu nglakuin itu?"tanya Stefan

"Ini semua karna kamu, kamu jahat sama aku. Kamu tega Stef, bukanya dulu kamu udah janji sama aku kamu akan terus sama aku. Tapi apa sekarang kamu ngingkarin janji kamu sendiri Stef. Buat apa aku hidup kalo gak ada yang peduli dan sayang sama aku lagi. Mending aku mati aja" ucap Nasya dengan berusaha melepas selang infusnya

Stefan yang melihatnya segera mencegahnya. Ia langsung memeluk Nasya untuk membuatnya tenang. Nasya tetap menangis di pelukan Stefan.

"Siapa yang bilang gak ada yang peduli dan sayang sama kamu. Aku sayang sama kamu Sya, aku peduli sama kamu. Aku gak mau kehilangan kamu"

"Kalo kamu sayang sama aku, kenapa kamu lebih milih sama Bella dan ninggalin aku Stef, kenapa??"

"Sya maafin aku, mungkin dulu aku cinta banget sama kamu. Tapi aku juga gak tau seiring berjalannya waktu cinta ku ke kamu itu seperti hilang, dan sekarang aku hanya cinta sama Bella, istri aku. Tapi aku sayang banget sama kamu Sya. Kamu udah aku anggap adik aku sendiri Sya"jelas Stefan

"Setelah sekian lama kita jalanin hubungan dengan gampangnya kamu berpaling Stef. Dan sekarang dengan mudahnya kamu bilang kamu cuma nganggep aku sebagai adik. Apa cinta aku selama ini gak ada artinya Stef buat kamu?? Kenapa sih takdir begitu gak adil sama aku. Kenapa setiap orang yang aku sayang selalu ninggalin aku, kenapa!!!" tangis Nasya pecah

"Bukan begitu Sya, aku sangat menghargai perasaan kamu ke aku, tapi mungkin kita emang gak di tandirkan buat bersama. Sekarang pun aku sama Bella bisa nikah itu semua juga karna takdir Sya. Mungkin nanti kamu juga akan bertemu sama takdir kamu. Jadi jangan pernah kamu berpikiran takdir itu gak adil sama kamu ya. Dan ingat aku gak akan pernah ninggalin kamu, aku sayang sama kamu"

"Haa..haa.. Tinggalin aja aku Stef, kamu cuma nganggep aku sebagai adik kamu aja kan?"ucap Nasya dengan melihat Stefan

"Nasya.. Kamu ngomong apa sih, aku gak akan ninggalin kamu Sya"

"Mending kamu tinggalin aku aja. Aku gak mau ngeliat kamu lagi. Kamu pergi dari sini Stef. Kamu PERGI!!!" usir Nasya

Walau sudah di usir oleh Nasya, Stefan tetap tidak mau pergi.

Bik Siti yang melihatnya pun menyuruh Stefan untuk pergi saja. Agar Nasya juga bisa istirahat. Stefan pun akhirnya menurut, Ia pun pulang.

Setelah kepergian Stefan pun Nasya hanya diam saja. Bahkan bik Siti yang mencoba untuk mengajaknya mengobrol tidak di respon sama sekali oleh Nasya.

Di tempat Hito, Ia mencoba menghubungi Nasya. Ia khawatir dengan keadaannya.

Bik Siti yang memegang telfon Nasya pun langsung mengangkatnya.

"Hallo Sya, gimana keadaan lo sekarang?"

"Hallo aden, ini saya bik Siti"

"Loh bik, hp Nasya kok sama bibik? Nasya nya kemana?"

YOU ARE MY SHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang