Part 4

423 21 8
                                    

Pagi harinya Bella sudah bangun untuk membuatkan sarapan.

Bella POV

"Akhirnya selesai juga. Semoga aja masakan aku enak. Oh iya Stefan kok belum keluar juga ya"

"Apa aku bangunin aja kali ya??"

Belum sempat aku mengetuk pintunya, Stefan sudah keluar kamar.

"Stef kamu udah siap? Kita sarapan dulu yukk" ajakku

"Gak usah deh Bell, aku udah kesiangan ini" ucapnya dengan berjalan buru-buru keluar

"Apa aku bekalin aja buat kamu, biar nanti kamu makan pas di kantor?"

"Aku bilang nggak usah ya nggak usah Bell. Ngeyel banget sih kamu" bentak Stefan

Rasanya aku ingin nangis sekarang, ini pertama kali nya aku di bentak sama Stefan.

"Kamu kenapa sih, apa salah kalo aku cuma ngasih perhatian buat suami aku sendiri?"

"Udah lah aku mau berangkat, udah telat"jawab Stefan mengacuhkan pertanyaanku

Kenapa sih Stefan jadi dingin ke aku, apa karna perkataanku semalam. Jadi dia ngehindarin aku. Apa salah jika aku meminta hak ku sebagai istrinya??.

Bella POV End

Stefan POV

"Kenapa tadi aku bentak Bella ya, padahal kan dia juga gak buat kesalahan"

"Tapi biarin aja deh, mungkin dengan begini dia sadar kalau dia gak bisa masuk ke hati aku"

Di kantor

Aku berjalan masuk ke ruanganku.
Tokk...tokkk..tokk

"Iya masuk"

" Hey Stef,, apa kabar lo"

"Hito??,,, kapan lo balik dari Amrik?"

Hito sahabatku dan juga Nasya dari SMA. Dia melanjutkan pendidikannya di Amrik.

"Kemarin gue baliknya,, lo apa kabar?"

"Ya seperti yang lo lihat sekarang. Gue baik-baik aja. Lo sendiri gimana?"

"Gue juga baik. Lo masih tetep sama Nasya?"

"Iya tetep lah. Lo sendiri gimana udah dapet cewek bule belum?"

"Gak cocok gue sama cewek-cewek di sana. Gue lebih suka yang lokal-lokal aja" ujarnya dengan tertawa

"Halah alasan lo, palingan juga cewek-cewek sana aja yang gak mau sama lo"Ejek gue

"Wahhh ngremeh in gue lo, gini-gini banyak cewek yang mau bertekuk lutut sama gue"

Gue pun tertawa mendengar jawaban Hito barusan.

"Eh Stef, kapan Nasya balik ke indo?"

"Gue juga gak tau To. Soalnya dia gak pernah bahas kapan baliknya ke gue"

Hito hanya memanggut-manggutkan kepalanya.

"Nongkrong yuk, kita kan udah lama gak ketemu? Sekali-sekali tinggalin lah pekerjaan lo itu" ajaknya

"Yaudah demi lo nih, gue ninggal kerjaan. Tapi bentar aja ya, soalnya lagi numpuk nih kerjaan gue"

"Yaelahh iya iya. Yaudah yuk"

Gue sama Hito nongkrong di cafe XXX.

Stefan POV End

Di lain tempat Bella sedang menyiapkan bekal makan siang untuk Stefan.

"Mungkin dengan aku membawakan ini Stefan mau dengan pelan-pelan membuka hatinya buat aku" pikir Bella

Bella pun bersiap-siap untuk menuju ke kantor Stefan.

Sampai di kantor. Bella bertanya ke sekretaris suaminya

"Mbak Stefan nya ada?"

"Maaf bu, bapak lagi keluar"

"Keluar kemana ya mbak?"

"Kalau itu saya kurang tau bu"

"Oh yaudah, kalo gitu aku nitip ini ya mbak nanti kasih aja ke Stefan"

"Iya bu"

Akhirnya Bella pun pulang. Ia merasa kecewa karena tidak bisa memberikan bekal itu sendiri ke Stefan.

"Stefan kemana ya, apa dia lagi keluar sama Nasya pacarnya itu."pikir Bella

Telfon Bella berbunyi. Bella yang melihat siapa yang menelpon pun langsung mengangkatnya.

"Iya hallo Ta, kenapa?"

"Bell, lo lagi sibuk nggak?"

"Enggak nih ta, lagi free gue"

"Jalan bareng yuk sama yang lain juga"

"Jalan kemana Ta?"

"Nongkrong aja gimana? Bosen gue di rumah terus"

"Yaudah lo jemput gue ya, males gue mau nyetir"

"Yaudah ntar gue jemput lo, gue siap-siap dulu"

"Iya udah, gue juga mau siap-siap kalo gitu"

"Ok bye" Esta pun mematikan telfon nya .

Bella telah selesai bersiap. Esta juga baru datan.

"Bell ayok,lama banget sih"

"Iya iya ini gue udah siap kok"

Mereka pun berangkat ke tempat yang sudah di janjikan dengan teman-teman nya di cafe XXX.

To be continue

Jangan lupa vote and comment ya gays 😉

Maaf ya kalo agak gak jelas, komennya dong...kasih saran gt buat motivasi aku hehe...

YOU ARE MY SHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang