- 7 -

309 32 3
                                    

~ Happy Reading ~

Setelah insiden tadi pagi, Yunseong beneran di buat malu. Hampir semua orang yang melihatnya akan menahan tawa. Bahkan saat ini yang tengah berjalan bersamanya menuju kantin juga ikutan menahan tawa. Sapa lagi kalau bukan Kang Minhee.

" Ketawain aja Min. Ga usah di empet gitu, " ucap Yunseong.

" Gue ga mau ketawa ya sori. Ga ada yang lucu, " ucap Minhee sambil menahan tawanya.

Mereka berdua menuju ke perpustakaan. Tadi mereka berdua di suruh guru mapel bahasa—Bu Yumi untuk mencari novel.

Perpus jelas sepi. Siapa sih yang mau ke perpustakaan saat jam istirahat? So pasti hanya orang-orang tertentu.

" Lo udah ketemu novel apa Yun? " tanya Minhee di tengah-tengah pencarian novel.

" Dah nemu empat sih gue. Itu tolong ambilin yang di atas Min, gue gak nyampe, " balas Yunseong sambil minta tolong ke Minhee.

" Pendek lu. Masak sama ukenya ndiri kalah tinggi, " ucap Minhee sembari mengambil novel yang di tunjuk Yunseong. " Nih novelnya. "

" Uke uke gue masih normal kali ya. Lo juga kan masih ada Yujin, " kata Yunseong lalu menerima novel tersebut.

" Yujin? Maksud lo apaan? " tanya Minhee yang gak paham sama apa yang Yunseong katakan.

Yunseong mengela nafasnya kasar. " Lo suka kan ama dia? Dah ketebak Min ga usah ngelak lagi. "

Minhee tertawa pelan. " Kata siapa lo kalo gue suka ama dia? Gini ya gue emang temenan ama dia gak lebih. Kalo gue emang punya perasaan ama dia mending gue simpen ndiri, " ucap Minhee. " Gini ya gue tuh ga mau kalo sampe pacaran terus putus sama Yujin malah buat kita jauh. Jadi mending gini aja. "

" Berarti lo siap kalo Yujin bakal di gandeng salah satu dari kita bertiga? " tanya Yunseong lagi.

Minhee tersenyum. Ia berjalan menuju ke meja pengawas untuk meminjam buku yang ia ambil tadi. Di belakangnya di susul Yunseong.

" Ga tau Yun gue siap apa enggak, " ujar Minhee saat baru keluar dari perpustakaan. " Oke gue ralat perkataan gue. Bener dugaan lo kalo gue emang suka sama Yujin, tapi kembali lagi. "

*****

" Yujin lo suka gak sama Minhee? " tanya Chaewon saat keduanya tengah berada di kantin.

Yujin yang baru saja akan menelan nasi goreng langsung tersedak. Sigap Chaewon mengambilkan es jeruk milik Yujin.

" Lo bilang apa? " tanya Yujin setelah meminum es jeruknya. " Gue suka ama Minhee? Gak ada ya! Kita cuman temenan. Lagian kalo gue ama dia pacaran ada dua kemungkinan. " Yujin menjelang kalimatnya karena ia menyiapkan sesendok nasi goreng ke mulutnya. " Antara lanjut ke pernikahan atau Putus. Dan gue gak mau sama kemungkinan ke dua itu. Gue gak mau jauh nantinya. "

Oke, Chaewon paham. Ia memilih untuk diam dan tidak bertanya soal itu lagi. Sekarang ia memutar otaknya untuk mencari topik pembicaraan.

" Lo suka gak sama Junho? " tanya Chaewon tiba-tiba. Dan kejadiannya sama dengan saat ia bertanya kepada Yujin suka gak sama Minhee.

" Gak! Tapi kalo dia bisa buat gue nyaman kenapa engga. Tapi ya ada satu hal lagi yang ga bisa gue bilang ke elo. Sori, " jawab Yujin.

Chaewon mengangguk. Lalu ia menoleh ke sebelah kanan. Disana ada Junho yang berdiri menguping pembicaraan mereka. Dan pertanyaan soal Yujin suka gak sama Junho emang udah di kodein ama Junho pas Chaewon lagi noleh.

" Sori Jun gue tetep ngeship in Yujin Minhee. "

*****

" Yun! " panggil Chaewon saat mereka berdua tengah berada di dalam mobil saat pulang sekolah. Yunseong memang sering mengantar pulang Chaewon. Walau kadang Chaewon nolak. Ya namanya kan pacar yang baik.

" Hm... " jawab Yunseong sambil tetap fokus pada jalanan sore itu. Jalanan sudah mulai padat kendaraan. Entah apa mereka akan terjebak macet apa tidak. " Laper? "

" Enggak. Mereka keknya kena Friendzone Yun..., " ujar Chaewon. " Lo paham kan siapa mereka? "

Yunseong mengangguk. " Biar jadi urusan mereka aja. "

" Ya tapi Junho jadi PHO gak suka aku tuh, " kata Chaewon sambil memajukan bibirnya.

Yunseong tersenyum lalu mencubit gemas pipi pacarnya itu. Tentu si pemilik pipi yang di cubit kesakitan. Untung saja Yunseong tidak di jambak olehnya.

" Ada film baru, mau nonton gak? " tawar Yunseong saat lampu tengah merah.

Chaewon mengangguk.

" Sekarang? "

Mengangguk lagi.

Saat lampu hijau, Yunseong melajukan mobilnya ke arah yang berbeda dari rumah Chaewon. Ia melajukannya menuju salah satu mall terdekat.

" Bilang ortu kamu dulu kalo pulang telat, Hwang Chaewon. "

Chaewon tersenyum sambil mengangguk. Gak tau kenapa setiap ia di panggil Hwang Chaewon ada perasaan yang berbeda.

*****

" Jun... " panggil Yujin. " Heh rumus nomer 14 begimana? "

Junho yang dipanggil pun menoleh ke Yujin. Mengetahui Yujin bertanya pada dirinya, ia menghampiri Yujin yang duduk diseberangnya.

" Oh ini. Jadi ini di kali dulu sama ini. Terus hasilnya ini kan. Nah hasilnya di coret ama bawahnya, terus pindah ruas. Setelah pindah ruas yang positif jadiin negatif udah gitu caranya, " jawab Junho. Zuzur Junho deg-degan lo ini. Padahal ia berada di tempat les.

Jadi, Yujin sejak kemarin Yujin les bareng Junho. Aslinya mau di lesin ke bimbel gitu, tapi dia ga suka. Lebih seneng kalo semi privat gitu lesnya. Dan kebetulan Junho juga les privat, di tawari lah Yujin untuk les bersamanya.

Namanya juga modus. Gak lah murni mau bantu. Cuman 5% modusnya.

" Tengkyu. "

" Jin Sabtu besok nonton yuk. "

" Ayo. Gue juga gak ada acara Sabtu besok. Lagian gue males sekarang kalo dirumah. "

__________________

Hay kembali lagi part ke tujuh yeyay...Eh delalan kalo sama prolognya.

Gimana? gimana? gimana?
Goblin udah mulai gercep nih ke Yujin.

Kira-kira langsung di tembak apa di buat nyaman dulu nih?!?

Jawabannya tunggu hari Jumat Y..
Dadah...

Just Friend? | Minhee x YujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang