"Jangan sampai aku menyukai nya"-Kim Sohyun
.
.
.
.Sohyun duduk santai di bangku keramik depan kelas. Tangan nya sibuk memasukkan beberapa snack ke dalam mulut. Mata nya malah lebih sibuk mengelilingi segala objek yang di tangkap kornea nya. Tentu saja, ia mencari keberadaan Jimin dan Tae.
Tidak bisa di pungkiri, meskipun kedua makhluk itu aneh dan menyebalkan bagi nya terkadang sangat di butuhkan juga. Sohyun menghela nafas berat nya, ketika mrlihat Tae yang sedang berjalan bersama beberapa kakak kelas wanita. Ia sedikit menyunggingkan senyum nya tatkala mata nya menangkap keberadaan Sohyun.
Sohyun pun membalas senyum nya seraya menyematkan ibu jari pada Tae dari kejauhan. Tae sedikit melongo melihat reaksi Sohyun yang nampak biasa saja. Dan beberapa saat kemudian gadis marmut nya itu pergi begitu saja dengan santai.
Tae memasang wajah kecewa nya, niat hati membuat Sohyun cemburu ternyata gagal. Dan ini adalah kali pertama nya sulit untuk menakhlukkan hati seorang gadis.
Sohyun memilah beberapa buku di tangan nya. Ia memilih pergi ke perpustakaan untuk meminjam beberapa novel.
"Sohyun". Sapa seseorang dari belakang.
Sohyun menoleh ternyata itu Jimin. "Emm?". Jawab nya singkat sambil kembali pada kesibukan nya.
"Ini.. ". Jimin memberikan satu buku novel pada Sohyun. Sohyun mengambil dan membaca judul nya dalam hati "friendship or soulmate". Sohyun menatap Jimin bingung.
"Baca ya, cerita nya bagus". Ujar Jimin.
"Apaan nih". Entah dari mana datang nya, Tae tiba-tiba muncul dan merampas buku dari tangan Sohyun. "Mending ini". Sambung nya sambil menyodorkan satu buku.
"Menuju halal??? ". Sohyun menatap buku itu dengan kening berkerut.
"Itu bagus buat lu, biar kita bisa cepet-cepet... ". Tae menautkan kedua tangan nya yg mengerucut sambil tersenyum nakal.
"Plak!!!". Jimin yang nampak kesal memukul lengan Tae dengan keras nya. "Ganggu lu pergi sana!!!"
"dih marah.. Lu tu yang ganggu, lu aja yang pergi". Jawab Tae santai.
Sohyun menarik nafas kembali melihat kelakuan dua makhluk menyebalkan di depan nya. "Iya udah, aku aja yang pergi, bye".
Tae dan Jimin masih saling menyalahkan saat Sohyun pergi dari sana dengan kesal.
***
Hari ini sedikit galau. Entah kenapa Sohyun merasa mood nya kurang baik. Sebenar nya bisa di ralat, Sohyun adalah anak moody. Jadi, hidup nya tergantung mood.
Dia saja menertawakan diri sendiri kenapa terlahir dengan watak begitu. Mungkin hanya Mina yang paham bagaimana Sohyun. Mina adalah teman yang tidak peduli dengan mood Sohyun. Walaupun Sohyun akan membentak nya, Mina tetap saja santai.
"Jadi, kamu kenapa?". Tanya Mina.
Sohyun menatap langit berharap mendapat jawaban nya.
"Di langit gak ada jawaban". Sambung Mina yang sibuk memainkan rambut nya. Sohyun hanya berdecih kagum. Tebakan Mina selalu sama dengan logika nya saat ini.
"Entah, aku pengen cepet lulus sekolah aja". Jawab Sohyun.
"Setahun lagi lulus kok, emang nya kenapa? Kamu kebelet nikah?".
Sohyun mendengar itu menoleh keras dengan tatapan tajam dan sedingin es. Mina kikuk. "Oke, maaf".
"Permisi, kamu Sohyun kan?".
Seseorang tiba-tiba menghampiri mereka berdua. Mina menatap lebih intens ke arah pria itu. Itu kakak kelas yang waktu itu tidak sengaja bertemu Sohyun di taman.
Sohyun ingat kejadian bagaimana diri nya terjatuh di taman, meskipun kejadian itu sudah lumayan lama.Sohyun yang diam sontak di kagetkan Mina dengan menyenggol tangan nya.
"Ahh iya kak". Sohyun mengerjap."Bisa ke ruang dance sebentar? Soalnya kakak pembina mau bahas soal grup baru". Ujar pria itu.
"Iya kak".
Pria itu mempersilahkan Sohyun berjalan terlebih dahulu lalu ia mengikuti dari belakang.*ruang dance.
"Rencana kita untuk pensi akhir semester adalah membuat grup dance baru. Selama ini grup yang kemarin saja yang sering keluar untuk ikut beberapa Lomba. Nah kebetulan sekarang, Jung sudah selesai olimpiade, dia akan bergabung kembali dengan grup. Hanya saja, kita buat colaborasi cewek cowok".
Semua mengangguk tanda paham. Begitupun dengan Sohyun.
"Kak, boleh saya pilih grup untuk colab nya?". Ujar Jung.
Kakak pembina mempersilahkan Jung untuk memilih sendiri. Karena bagi nya Jung sangat selektif dalam menentukan sesuatu.
"Aku pilih itu, Sohyun". Tunjuk Jung.
Sohyun membulatkan mata nya terkejut. Apa katanya? Kenapa harus aku? Ini serius? Pertanyaan demi pertanyaan muncul di kepala Sohyun.
"Wah Jung, Sohyun kebetulan ketua grup di kelompok nya. Kalo diliat itu pilihan yang tepat". Ujar kakak pembina.
Jung masih menatap Sohyun dengan senyum simpul. Sedangkan Sohyun nampak salah tingkah dan memilih menunduk.
*****
Ponsel Sohyun berbunyi ketika diri nya tengah sibuk menonton drakor di kamar nya. Namun Sohyun sama sekali tak menggubris apalagi berniat untuk membuka pesan nya. Ia sudah hapal, itu pasti Jimin atau Tae.
Dalam beberapa detik, ponsel nya kembali berdering menandakan panggilan masuk. Sohyun menoleh kesal sambil mengambil ponsel nya kasar.
"Kak jung?". Sohyun terkejut bukan main. Ia bingung harus mengangkat atau tidak. Ia menimbang-nimbang dengan bimbang nya. Namun pada akhir nya, ia mencoba memencet tombol hijau dengan perlahan. "Ha.. Halo?".
"Malam yun. Kakak ganggu ya? Kayak nya kamu sudah tidur".
"Gak kok kak. Tadi gak denger ada yang nelfon. Ada apa ya kak?".
"Gak apa-apa kok. Cuma mau nanya, besok kamu sekolah kan?".
"Iya, sekolah kak".
"Oh iya udah, sampai ketemu besok di ruang latihan ya".
"I.. Iya kak".
"Malem".
Tanpa lagi menjawab, Sohyun dengan cepat mematikan panggilan nya. Sohyun memegang jantung nya yang rasa nya sedikit berdebar. Aneh memang. Ia sampai memejamkan mata keras-keras dan menepuk pipi beberapa kali. Oke, Sohyun sadar. Jangan berlebihan. Batin nya berucap.
Sohyun kembali pada layar laptop nya. Berusaha keras untuk tidak mengingat bayangan kak Jung. Mata nya menatap intens agar bayangan kakak kelas itu menghilang. Tapi nihil. Sohyun benar-benar memikirkan nya sekarang. Hingga malam larut, mata itu berubah menjadi mata panda. Sulit untuk di pejamkan.
"Jangan sampai aku menyukai nya".
.
.
.
.
._bersambung_
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU
Romance"Aku bingung untuk memilih. Bukan untuk membalas perasaan mereka, tapi waktu dan perasaan mereka lebih baik jika bukan hanya tentang aku" - Kim So-hyun "Selama apapun aku nunggu, jika kamu takdir ku, aku akan berlutut berterimakasih pada Tuhan. Jika...