"Semua demi kamu". -Park Jimin dan Kim Taehyung.
Mungkin sudah dua bulan, persahabatan mereka merenggang. Sekian lama itu juga Sohyun tak peduli. Bukan tidak mau memulai bicara, tapi dia kadang merasa nyaman dengan situasi yang sekarang.
Pertama, tidak ada lagi yang mengikuti nya. Kedua, dia tak perlu lagi melihat dua manusia yang saling adu argumen karena rebutan. Ketiga, setidak nya dua pria yang di sayangi mendapat dunia baru yang lebih luas. Karena ia tak ingin kedua sahabat nya hanya memprioritaskan dirinya di bandingkan hal lain. Mereka juga pantas bahagia.
"Wuihh.. Hebat ya kalian bisa chalenge sampe segini lama nya". Ujar Mina memberi tepuk tangan saat masuk ke dalam kelas. Di sana hanya ada Sohyun, Jimin dan Tae yang sedang sibuk dengan dunia nya masing-masing.
Namun, tak satupun dari mereka yang menghiraukan tepuk tangan Mina. Hanya Tae mungkin yang sedikit tertawa kecil karena sampai saat ini Mina tidak ngeh sama sekali.
"Yun, nih buku tugas loe". Seulgi datang tiba-tiba melempar buku milik Sohyun dengan sangat kurang ajar. Hal itu di perhatikan oleh Jimin, Tae dan juga Mina.
Jimin yang merasa itu hal yang kurang pantas pun akhir nya angkat bicara. "Eh lain kali bisa kan sedikit lebih sopan?". Jimin menatap Seulgi tegas.
Sohyun membeku melihat Jimin yang masih membela nya di saat seperti ini. Tae pun ikut membisu, sebenar nya Tae juga ingin membela. Tapi kalah cepat dari Jimin.
"Aku gak sengaja kok Jim, bener". Seulgi mencoba membela diri nya sendiri bahwa itu hanya hal yang tak ia sengaja.
"Terserah mau sengaja atau gak. Kalo sampe lagi sekali gua liat lu kaya tadi, lu berurusan sama gua!". Bentak Jimin lalu pergi berlalu.
"Wow.. Jimin is hero!". Mina bertepuk tangan ria di hadapan Seulgi yang kikuk dan jengah.
Tae menunduk melihat sekilas ke arah Sohyun. Sohyun pun melihat Tae juga. Di antara kedua nya ada hasrat yang saling ingin di ungkapkan. Hanya saja terhalang oleh dinding yang terlalu tinggi.
"Beby..". Jung datang memanggil Sohyun dari kaca jendela. Melambaikan tangan agar Sohyun menghampiri nya.
Tae mengepal tangan nya keras. Emosi nya seakan ingin meledak. Belum saja ia selesai cemburu karena kalah cepat dari Jimin, kini Jung datang lagi membuat nya kesal.
Sohyun beranjak lalu berjalan menghampiri Jung. "Iya kak?".
Jung menarik tangan Sohyun lalu mengajak pergi ke suatu tempat. Tae hanya diam melihat bagaimana tubuh Sohyun berlalu dari jendela kelas. Hati Tae benar-benar kacau.
"Wow.. Kak Jung kayak nya mau nembak Sohyun deh". Mina mulai lagi. Tae rasa nya ingin sekali menjambak rambut Mina dengan keras. Namun sadar akan diri nya adalah seorang pria sejati. Pria sejati tidak mungkin melukai wanita.
"Mau liat lah, kali aja bisa di abadikan". Ujar Mina.
Tae mengulum bibir nya. Ia berpikir sejenak, bagaimana jika ucapan Mina itu benar ada nya. Ia mulai merasa bimbang dan bingung harus bagaimana. Hingga akhir nya ia memutuskan untuk mengikuti Mina.
Ternyata Mina bersembunyi di balik dinding untuk mengintip Sohyun dan Jung. Sedangkan diri nya di balik tiang sekitar 5 meter dari Mina berdiri.
Dari kejauhan Tae melihat Jung memberikan sebuah kotak kecil pada Sohyun. Dengan senyuman yang merekah mereka seperti terlihat bahagia. Tae mulai merasakan ngilu di ulu hati yang teramat. Suara potek itu terdengar sangat jelas. ini lebih sakit dari pada tertusuk pedang.
*********
Pagi hari nya, semua siswa berkumpul membuat forum masing-masing saat Sohyun berjalan melewati lorong. Ia tau sedang di bicarakan, tapi memilih untuk tidak peduli sama sekali.
![](https://img.wattpad.com/cover/205438915-288-k174348.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU
Romance"Aku bingung untuk memilih. Bukan untuk membalas perasaan mereka, tapi waktu dan perasaan mereka lebih baik jika bukan hanya tentang aku" - Kim So-hyun "Selama apapun aku nunggu, jika kamu takdir ku, aku akan berlutut berterimakasih pada Tuhan. Jika...