"Entah sampai kapan"- Park Jimin.
Pagi ini, hari pertama Sohyun datang ke sekolah untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Karena MOS atau masa orientasi siswa telah usai.
Kaki nya gontai menuruni kendaraan yang di supiri oleh kakak nya, Kim Seokjin. Iya, Seokjin hanya beda dua tahun dari Sohyun.
Dan masih duduk di bangku SMA sebagai siswa kelas 12 di Sekolah Umum.Sohyun memang memilih tidak satu sekolah dengan Seokjin. Alasan nya karena tidak mau di buntuti atau di mata-matai. Pasti akan sangat menyebalkan bukan?
"Pulang nanti, aku bareng Jimin kak". Pungkas nya sambil membenarkan rambut yang sedikit berantakan karena tertiup angin.
"Terserah, kakak cabut. Jangan nakal atau aku laporin ke mama".
Smirk wajah Seokjin memang menyebalkan. Apalagi kalau sedang marah. Tapi terkadang Sohyun terlalu masa bodo dengan itu.
"Sohyun!! "
Badan nya kini terarah pada sumber suara yang menghentak telinga.
Seorang pria lari menghampiri dengan senyum simpul di wajah nya sambil menatap terus ke arah sohyun berdiri."Kenapa gak nelfon aku aja si, kan bisa berangkat bareng". Jimin, teman akrab nya memang sangat perhatian pada Sohyun. Bahkan perilaku lembut nya melebihi Seokjin.
"Mama suruh kak Seokjin dulu yang nganter".
Jimin hanya mengangguk dan membulatkan bentuk bibir nya.
"Ayo masuk kelas, kita satu kelas looh".
Jimin merangkul Sohyun menuju kelas mereka. Sohyun hanya mengikuti bagaimana teman nya itu sangat riang nya karena telah berpredikat sebagai anak SMK.-Administrasi perkantoran (AP1)-
"Sohyun, ini Tae. Teman kecil ku".
Jimin tersenyum dengan ciri khas nya mengenalkan Tae pada gadis kecil nya.
Tae lebih dulu mengulurkan tangan. "Tae, Jadi lu yang nama nya Sohyun?"
Sohyun hanya memasang wajah jutek nya. Bukan apa-apa, Tae ini terlihat angkuh. Lihat saja dari cara bicara nya.
Sohyun membalas hanya dengan mengerjap dan mengangguk pelan. Smirk di wajah Sohyun membuat Tae beberapa kali mengedipkan mata tak percaya. Bahkan uluran tangan nya belum di balas.
"Seneng gua satu kelas bareng lu bro". Ungkap Jimin menonjok pelan lengan Tae.
Sohyun yang merasa terganggu memilih bangun dari duduk nya dan pindah ke bangku paling belakang.
"Temen lu jutek banget Jim".
Tae sedikit berbisik pada Jimin karena melihat bagaimana Sohyun pergi tanpa babibu. Dan satu lagi, dengan wajah datar nan aneh nya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU
Romance"Aku bingung untuk memilih. Bukan untuk membalas perasaan mereka, tapi waktu dan perasaan mereka lebih baik jika bukan hanya tentang aku" - Kim So-hyun "Selama apapun aku nunggu, jika kamu takdir ku, aku akan berlutut berterimakasih pada Tuhan. Jika...