13

47 12 2
                                    

"Kangen Jimin"-Kim Sohyun


"

Jim, tunggu". Seulgi datang menghampiri Jimin yang nampak nya sedikit ribet dengan buku di tangan nya.

"Kamu kalo keberatan bawa ini, biar aku bantu ya". Seulgi mengambil beberapa buku dari tangan Jimin sambil tersenyum.

Jimin hanya mengangguk dan tersenyum tipis. Kemudia lanjut berjalan ke arah perpustakaan.

Sesampai nya disana, Jimin di bantu Seulgi merapikan buku itu di rak. Seulgi yang tak pernah bisa berhenti mencuri pandang ke pria mochi itu. Jimin yang pura-pura tidak peduli padahal diri nya tau jika Seulgi beberapa kali menatap nya.

"Ekhem.. Jim, habis ini kamu mau langsung ke kelas?". Tanya Seulgi.

"Gak, mau baca buku dulu".

"Ohh.. Boleh ikutan?".

Jimin menoleh pelan dengan wajah datar. Seulgi yang nampak menunggu sambil berharap. Dan kemudian Jimin mengangguk pelan lalu berjalan menuju salah satu meja.

Seulgi pun ber-yes ria dengan wajah senang bukan kepalang. Lalu berjalan dan duduk di samping Jimin.

"Kamu masih suka baca buku puitis gitu ya?".

Jimin membalikkan satu kertas pada buku yang ia baca kemudian mengangguk menjawab pertanyaan Seulgi.

"Kamu gak pernah berubah". Seulgi tersenyum simpul.

"Kamu kalo gak baca mending jangan disini". Sahut Jimin yang masih setia menatap buku.

Seulgi mengul bibir nya. Ternyata sifat dingin Jimin pun tak pernah berubah. Seketika ia mengingat bagaimana Jimin kepada Sohyun di bandingkan dengan diri nya. Jimin selalu saja perhatian pada Sohyun. Sikap nya pun lebih hangat, sedangkan dengan diri nya terbilang acuh.

Jimin menoleh ketika merasa Seulgi diam. "Kamu gak baca kan?".

"Ah.. Tadi nya mau baca sih, tapi udah gak mood". Seulgi mengerjap dengan wajah malas.

"Iya udah balik ke kelas aja". Ujar Jimin.

Seulgi beranjak dengan wajah kesal lantaran Jimin seperti terlihat mengusir nya. Ia pun pergi meninggalkan pria mochi itu sendiri.

"Tunggu". Langkah nya terhenti seketika Jimin memanggil nya. Seulgi menoleh pelan. "Iya Jim?".

Jimin bangun dari duduk nya menghampiri Seulgi. Jantung Seulgi tak dapat berdetak dengan normal ketika pria mochi itu berjalan ke arah nya. Wajah tampan itu mengibas rambut dan membasahi bibir dengan lidah sudah cukup membuat Seulgi ingin pingsan.

"Ini pulpen kamu ketinggalan". Ujar Jimin.

"Oh.. Emm iya makasi".

"Oya minta tolong buat taruh absen ke kantor bisa kan? Soalnya aku lagi males balik ke kelas".

"Ahh.?  Bisa bisa kok.. Nanti biar aku aja yang urus itu".

"Oke, makasi ya". Jimin tersenyum dan kembali ke meja nya.

Seulgi berbalik badan lalu memegang dada nya yang sesak. Sesak karena bunga yang mekar begitu banyak.
Omonnaa.. Jimin...

********

Sohyun berpapasan dengan Seulgi ketika hendak keluar kelas. Sohyun hanya cuek saja tanpa melihat Seulgi. Iya memang selalu seperti itu di antara kedua nya. Bukan Sohyun yang acuh, tapi memang Seulgi yang seperti tak ingin mengenal nya.

ONLY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang