07.30 am. Ilsan, Korsel (Kim Sohyun pov)
Ilsan, adalah tempat dimana aku sekarang tinggal. Tepat setelah kelulusan sekolah, aku memutuskan untuk langsung turun ke dunia kerja. Entah, aku hanya ingin bisa memiliki penghasilan sendiri. Meskipun aku bukan seorang pengusaha, melainkan karyawan bawahan.
Tidak, aku tidak terlalu sibuk. Pekerjaan ku freelance, jadi tidak mesti selalu ke kantor. Aku nyaman dengan hidup ku sekarang. Yang aku impikan, aku ingin sekali bisa memiliki satu usaha yang setidak nya berkembang dari harapan hidup ku.
Oke, kenapa aku bisa pindah ke Ilsan, itu karena tuntutan pekerjaan. Sangat berat bagi orangtua ku melepas anak nya untuk tinggal beda jarak. Aku pun merasa begitu. "Aku hanya ingin mandiri bu". Begitulah kata ku.
Aku tinggal di rumah pamanku yang kosong. Tantu, aku sendiri. Tak apa, setidak nya aku tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menyewa apartement.
Oya, Tae dan Jimin? Hemm sejujur nya sangat malas membicarakan mereka. Terlalu dan selalu menyebalkan. Tae, membuka usaha distro dengan hasil tabungan nya sendiri. Anak orang kaya tapi tidak memilih untuk kuliah. Katanya lelah belajar. "Hey makhluk yadong, lu hidup juga masih tentang belajar? Gimana sih?". Kesal ku waktu itu.
Jimin, anak ini sangat suka membaca. Lebih bijak, yaa tentu lebih dewasa pemikiran nya. Jimin memilih kuliah sambil membuka usaha juga. Anak yang pintar. "Kamu gak boleh manfaatin orang lagi buat ngangkat diri kamu, kalo gak aku potong abs kamu! ". Kataku saat itu.
Dan dari sinilah kita memulai kehidupan baru kita.
(Kim Sohyun end pov)
**********
Sohyun sangat menikmati pekerjaan nya. Mengurus beberapa map dan laporan kerja yang ia ketik kadang hingga larut. Namun ia sama sekali tidak merasa keberatan. Ya, mungkin terbilang masih di fase awal. Baru juga lima bulan bekerja.
Pagi ini setelah diri nya absen ke kantor, buru-buru ia pergi menuju parkiran. Untuk segera mengurus beberapa client yang akan ia survey terlebih dahulu. Saat hendak menuju ke motor nya, sebuah mobil berwarna silver melaju perlahan dan berhenti di hadapan nya.
Kaca jendela itu perlahan terbuka. Menampilkan sosok gagah nan tampan dengan di balut kemeja serta kaca mata hitam. Kebiasaan pria itu adalah memasang wajah sok cool dan caper. Bisa di tebak dia siapa?
Iya, itu makhluk yadong, Kim Taehyung."Elu?????? ". Kaget Sohyun.
"Hai cantik, gua comeback". Sapa Tae dengan girang nya.
"Lu ngapain disini?". Tanya Sohyun.
Tae membuka pintu nya dan turun dari dalam mobil. Dengan wajah kebahagiaan, ia menarik tangan Sohyun untuk masuk ke kursi sebelah nya.
"Eh bentar-bentar, apaan nih? Gua mau kerja woi". Ujar Sohyun.
Tae masuk kembali ke dalam mobil nya dengan santai tanpa wajah bersalah sedikitpun.
"Eh lu budeg apa gimana ha? Gua mau kerja, turunin gua!!".
"Iya udah kerja nya sama gua lah".
"Lu gila' yaa.. Buka gak kunci nya? Gua mau keluar, gua mau kerja". Bentak Sohyun.
"Iya makanya sekarang lu kerja nya sama gua, karena gua atasan elu". Ujar Tae sambil menaikkan turunkan kedua alis nya.
Sohyun menganga lebar, mungkin otak nya perlu sedikit berpikir memecahkan teori seorang Kim Taehyung. Dia atasan gua?
Pffftttttt.. Sohyun tertawa kecil sambil mengusap rambut depan Tae.
"Lu kalo mau bercanda, bukan sekarang waktu nya"."Saya staff anda sekarang, dan anda adalah bawahan saya. Anda mau saya beri sp pertama?". Ujar Tae tegas, ia mengeluarkan kartu nama dari kantong nya dan menunjukkan nya pada Sohyun.
Sohyun membaca kartu itu lalu terkejut bukan main. Sejak kapan Tae menjadi atasan nya? Dan bagaimana bisa Tae masuk ke kantor nya dengan mudah dan langsung di terima menjadi staff? Sohyun menggaruk kepala nya yang tak gatal. Ini kejutan, tapi bukan membuat nya bahagia. Tidak, maksud nya terlalu aneh untuk di mengerti.
"Oke, sudah paham? Kita go!!!". Tae menancap gas nya terlalu semangat, sedangkan Sohyun masih diam memikirkan hal yang mengejutkan nya hari ini.
Dua jam sudah mereka menyelesaikan survey dari beberapa client. Sekarang waktu nya makan siang. Tae mengajak Sohyun untuk makan di salah satu cafe tak jauh dari kantor.
Sohyun masih tercengang dalam diam. Beberapa kali ia melirik ke arah Tae yang tengah lahap memakan makanan nya. Sohyun juga sampai menarik nafas ke sekian kali karena tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.
"gua tau kali kalo gua ganteng". Ujar Tae tanpa melihat Sohyun. Tae sudah bisa menebak Sohyun diam-diam melirik nya.
"Diem lu, gak lucu!".
"Jadi, lu gak mau makan? Iya udah sini gua suapin?". Tae mencoba meraih piring dari hadapan Sohyun. Namun dengan cepat Sohyun menepis tangan Tae pelan.
"Gak usah, gua bisa sendiri".
Tae menaikkan bahu nya santai. Lalu kembali menyantap makanan nya. Sohyun masih saja, bukan menatap karena Tae tampan, tapi karena masih bingung bagaimana pria itu bisa satu kantor dengan nya.
Dring telepon Tae berbunyi
"Ya selamat siang".
.....
"Saya segera kesana 20 menit lagi".
.....
Tae mematikan ponsel nya lalu berdekhem pelan. "Ada client baru. Lu ikut gua ya.. Maksud saya, kamu ikut sama saya sekarang". Nada sok keren dan gagah Tae membuat Sohyun tersenyum. Untuk pertama kali nya dalam sejarah ia mendengar Tae berujar lebih formal.
"Jangan senyum-senyum, kamu bikin hati saya bergetar. Jadi diam". Tae tak dapat menahan senyum nya saat Sohyun yang sengaja menatap nya secara detail.
"Bapak, anda keren sekali".
*************
Kim Sohyun merebahkan tubuh nya di kasur. Hari ini lumayan melelahkan dan membingungkan tepat nya. Tae yang tiba-tiba muncul menjadi Staff berhasil membuat Sohyun tak mengerti. Belum jelas apa alasan nya karena Tae belum mau membuka suara pada Sohyun.
"Hem.. Dasar makhluk yadong, gimana gua bisa lupain lu sih kalo lu aja masih bareng gua terus". Ucap nya pelan.
"Jadi, masih sayang sama gua?"
Sohyun tiba-tiba bangun dan terduduk menelisik ke arah suara yang tiba-tiba muncul. Tampak seorang bersandar santai dengan memasukkan kedua tangan ke dalam saku sambil memasang wajah konyol nya. Iya, tentu saja Tae. Makhluk yang selalu datang tanpa di minta dan di panggil.
Tae berjalan pelan ke arah Sohyun yang masih terdiam. Lalu mendekatkan wajah nya kemudian tersenyum.
"Gua bakalan nginep malam ini".
Smirk Tae.///////////..........!/////....... /////
-jangan lupa VOTE-
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU
Любовные романы"Aku bingung untuk memilih. Bukan untuk membalas perasaan mereka, tapi waktu dan perasaan mereka lebih baik jika bukan hanya tentang aku" - Kim So-hyun "Selama apapun aku nunggu, jika kamu takdir ku, aku akan berlutut berterimakasih pada Tuhan. Jika...