"Im sorry Jim"-kim Sohyun
Setiba nya di sekolah, mata Sohyun langsung saja tertuju pada meja Tae. Tas nya ada di atas meja namun sang pemilik entah kemana pergi nya. Atau jangan-jangan Tae sudah menunggu di kelas kosong. Iya, Sohyun baru saja mengingat nya. Buru-buru Sohyun menaruh asal tas nya kemudian berjalan menuju keluar kelas.
"Mau kemana? Kok buru-buru?".
Jimin yang baru saja datang menghentikan langkah Sohyun di ambang pintu. "Aku..... ".
Ting....! Suara nada pesan masuk di ponsel Sohyun.
"Ketemuan kita ini rahasia ya, gak boleh ada yang tau".
Begitulah isi pesan masuk nya dari Tae. Sohyun mengulum bibir nya. Sedangkan Jimin masih menunggu jawaban Sohyun dengan kedua alis yang terangkat bersamaan.
"Ahh aku.. Aku mau ke ruang kakak pembina". Ucap nya cepat.
"Oh.. Iya udah. Hati-hati jangan lari". Jimin menggeser sedikit tubuh nya ke kanan memberi jalan untuk Sohyun. Tanpa basa basi Sohyun mempercepat langkah nya menuju kelas kosong di ujung utara sekolah.
Sesampai nya di sana, Tae tengah duduk dengan bola basket di tangan. "Tae".
Pria itu mengangkat kepala nya seraya tersenyum."Haii".
"Oke, jadi lu mau ngomong apa?".
"Ini tangkep dulu". Bola basket itu ia lempar pelan ke arah Sohyun.
Sohyun menangkap bola itu masih dengan tatapan bingung. "Terus?".
"Disana tuh ada lakban item, lu buka lah. Terus baca".
Sohyun memutar sedikit bolanya dan benar ada lakban yag menempel disana. Dan dengan pelan ia melepas kaitan lakban itu.
Sohyun membulatkan mata tak percaya dengan pesan yang tertulis di sana. Setelah nya ia menatap Tae masih dengan wajah kebingungan. Tae pun berjalan mendekati Sohyun hingga bisa di katakan jarak mereka hanya dua jengkal. Kedua tangan itu menggapai bahu Sohyun dan tubuh nya sedikit membungkuk.
"Jadi lu mau kan jadi pacar gua?".
**********
"Yun, kamu kenapa?". Mina melambaikan tangan nya di depan wajah Sohyun. Sohyun nampak melamun. Makanan di hadapan nya hanya menjadi objek tak berguna.
"Ah gak apa-apa, aku kenyang nih. Aku balik ke kelas duluan ya".
Sohyun menggeser bangku nya lalu pergi menuju kelas. Sedangkan Mina membuka mulut tak percaya.Karena yang ia lihat sejak Sohyun duduk, makanan nya sama sekali tak di makan. Jadi, bagaimana bisa di katakan kenyang?
Sohyun menyandarkan tubuh nya di dinding. Mata nya memejam pelan. Kalimat Tae itu kembali terngiang.
"Tuhan, gua pengen Sohyun jadi takdir hidup dan mati gua"."Jadi lu mau kan jadi pacar gua?".
Sohyun memejam keras mata nya untuk menghilangkan ingatan itu. Kemudian ia menghela nafas berat nya dengan mata masih tertutup.
Semakin lama ada yang aneh yang ia rasakan. Terasa sekali hembusan nafas hangat di wajah nya. Secara perlahan ia membuka mata nya. Sosok pria menatap nya lekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU
Romance"Aku bingung untuk memilih. Bukan untuk membalas perasaan mereka, tapi waktu dan perasaan mereka lebih baik jika bukan hanya tentang aku" - Kim So-hyun "Selama apapun aku nunggu, jika kamu takdir ku, aku akan berlutut berterimakasih pada Tuhan. Jika...