15

171 19 2
                                    

Acara camping yang bertemakan 'Malam Akrab' itu telah berakhir. Saat matahari hampir tenggelam di ufuk timur sana, bus rombongan Ara telah menepi di sekolah.

"Tunggu di sini, gue ambil motor dulu." Ara mengangguk lucu, membuat Rangga mengusak kepalanya gemas, dan membuat Ara mendengus kesal.

Sambil menunggu, Ara membuka ponselnya, lalu meng klik galeri pada benda persegi itu. Dia terseyum kecil saat melihat beberapa foto yang sempat diambilnya kemarin malam dengan Rangga.

"Gue jadiin lock screen oke juga." Gumamnya.

"Ayo naik." Ara cukup terkejut dengan kehadiran Rangga yang tiba - tiba.

"Lagi liatin apaan sampai senyum - senyum gitu."

"Lagi liatin foto calon suami."

"Baru jadian kemarin, udah kode minta di nikahin."

"Siapa yang pengen di nikahin?"

"Itu, bilang gue calon suami."

"Ini calon suami gue!" Ucapnya sambil menunjukkan foto seorang pria di ponselnya.

"Siapa dia?"

"Chanyeol EXO, calon suami gue."

"Sono minta anter pulang aja sama cenol lo, gue balik duluan!"

"Eh! Gue bercanda kali." Ucap Ara sambil menghadang motor Rangga yang hendak melaju.

"Jangan ngambek dong." Ucapnya lagi memelas. Tapi Rangga hanya diam dan memalingkan wajahnya.

"Ga? Lo beneran ngambek?" Tak ada jawaban, Rangga masih dengan egonya.

"Yaudah gue balik sendiri!" Kesalnya, lalu melenggang pergi sambil menghentak - hentakkan kakinya.

Rangga hanya bisa menghela napas, dengan sikap Ara. Selalu saja Ara yang memulai, dan Rangga yang mengakhirinya dengan meminta maaf.

"Ra jangan ngambek dong." Rangga mengejar langkah Ara dengan motornya.

"Gue cuma bercanda." Ucapnya lagi, membuat Ara menghentikan langkahnya.

Ara menatap tanjam Rangga sambil mempoutkan bibirnya kesal.

"Maaf." Ucap Rangga.

"Maaf apa?!"

"Maaf sayang."

Ara menundukkan wajahnya, menyembunyikan pipinya yang memerah, sambil tersenyum malu.

"Dimaafin."

Lalu dengan segera, Ara menaiki motor Rangga sambil memakai helm yang dia ambil di bagian depan motor.

"Legoo!" Serunya sambil menepuk bahu Rangga.

Rangga tersenyum di balik helm nya, rasanya sangat lucu ketika Ara bersikap malu - malu dihadapannya, seperti bukan Ara.

-----------------------------------------------------------

"Thanks ya, udah nganterin gue pulang."

"Kali ini lo gak do'a in supaya amal ibadah gue diterima?"

"Aamiinn."

"Yeh malah di aminin, yaudah gue pulang dulu."

"Hati - hati pacar." Ucap Ara sambil melambaikan tangannya. Rangga tersenyum dibalik helm nya, karena sebutan Ara, lalu dia melajukan motornya memecah jalanan kota.

Sesampainya di rumah, yang Ara tuju pertama kali adalah kamarnya. Dia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur yang sangat dirindukannya itu.

Ara menghela napasnya lelah sambil memejamkan matanya.

ROLANDA (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang