•10• aneh

2.3K 300 30
                                    


ღღღ

Nara memandang abang nya dengan wajah sebal, kenapa sih pagi-pagi abangnya ini sudah buat nara naik darah. Seperti pagi ini, taehyung tak henti-hentinya menggoda nara seperti memain kan rambutnya hingga berantakan padahal kan ia sudah catokan. Dasar abang kurang ajar.

Belum lagi taehyung mengambil jatah roti nara, padahal kan itu punya nya, dasar, udah tua gak inget umur, masih kayak anak kecil!

Jika kalian ada yang mau mengambil kakaknya itu, silakan ambil saja, nara ikhlas memberikan nya secara percuma.

"bundaaa, abang ngambil roti ku" nara mengadu membuat taehyung menatap nara jengkel

"taehyung" pelotot bunda sedangkan nara malah menjulurkan lidahnya, berniat meledek, sedangkan taehyung menatap adiknya itu dengan sebal.

"adek rese"

"abang rese"

"aish, udah-udah sekarang kamu nasi goreng dulu aja, nanti biar beli roti di mini market" sanggah bundanya sebelum mereka beradu mulut lagi, dan itu membuat bunda pusing 7 keliling

Nara melanjutkan makan nasi goreng seraya menatap abangnya yang berjalan santai menuju ruang TV, hingga akhirnya telepon nara yang berada di samping piring nya berdering tanda panggilan masuk.

Beomgyu is calling...

Nara mengernyit, bingung, kenapa dia menelpon pagi-pagi? tapi ia tetap mengangkatnya

"kenapa gyu?" tanya nara sambil memasukkan nasi ke dalam mulutnya

"lo belum berangkat kan?"

"belum, Kenapa emangnya?" tanya nara lagi

"gue di depan rumah lo" nara tersedak, apa? Ngapain dia kesini? Nara buru-buru minum air  putih yang berada tak jauh darinya

"hati-hati makanya, jadi kesedek kan"

"lo ngapain kesini?" nara buru-buru bangkit dan berjalan keluar teras rumahnya, dan benar saja, beomgyu sudah bertengker di atas motor persis di depan rumahnya

Beomgyu melihat ke arah nara seraya tersenyum "jemput lo lah"  ucapnya masih dengan telepon yang berada di telinganya

Nara masih terdiam, mencerna kata-kata beomgyu, terdengar beomgyu terkekeh di ujung telepon "nanti gue jelasin, nanti kita telat loh"

Nara tersadar dan segera tersenyum "oke, bentar ya"

Ia segera mematikan teleponnya dan berjalan masuk ke dalam untuk mengambil tasnya.

"bundaa, aku jalan bareng temen yaa" ucap nara bermaksud pamit

"loh gak sama abang?" tanya bunda dari arah dapur

"gak bunnnn"

"yaudah hati-hati"

Nara ingin pamit dengan abangnya, tetapi orang itu sudah tidak ada di ruang TV, mungkin dia sudah di kamarnya lagi, karena malas ke atas, nara malah tidak berpamitan dengan abangnya itu.

Trouble | Choi Yeonjun √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang