CHP 7

2.9K 354 26
                                    

• I HOPE YOU ENJOY GUYS •

Setelah lama dalam keadaan hening, terdengarlah suara helaan napas dari Tn. Han, pria paruh baya yang pernah bekerja sebagai wakil dari Ketua Badan Intelijen Negara dulu itu tampak menundukkan wajahnya sebentar kemudian kembali menatap Hani yang tengah sibuk memandang kota itu menggunakan tatapan sendu nya.

"Sampai kapan? Lama-kelamaan publik juga akan tau kedoknya..." ujar Tn. Oh yang kembali memainkan komputernya, memeriksa apakah para hacker itu melakukan manipulasi data terhadapnya juga ataukah punyanya itu aman.

"Kalau saja aku bisa melawan dan memiliki kekuasaan lebih, aku sudah bongkar semuanya dari awal-awal." tutur Hani.

"Well, sebenarnya kekuasaanmu itu lebih daripada dia, Ny. Hani... Hanya saja kau belum bisa untuk membela diri dan melindungi negara ini lebih teliti."

"Tck, kau selalu menyebalkan asal kau tau," Tn. Oh tertawa dan di lempari sebuah pena oleh Hani saking kesalnya gadis itu pada tangan kanan kepercayaannya.

"Astaga... Sebaiknya kau segera cari suami agar seluruh beban ini tak mengikutimu terus, jaga-jaga juga kan supaya kalau orang itu menyakitimu kan sudah ada suamimu?"

"Tck, persetan dengan suami... Aku sedang tidak mau menikah dan di kekang." balas Hani.

"Yeahhh lagi pula kontrak mu menjadi ketua Badan Intelijen juga masih panjang..."

Hani menarik napasnya gelisah, inilah masalah yang menurutnya paling fatal, memilih kontrak lama yang akan membawa otaknya termakan habis selama usianya terus bertambah. Hani terduduk di sova, Tn. Oh yang melihatnya pun hanya bisa geleng-geleng kepala, memakai kaca mata minusnya lantas kembali bekerja.

Waktu terus berjalan, ini sudah hampir jam 1 malam, Hani masih sama, duduk di sova, menyenderkan tubuhnya sembari memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia pikir para Hacker yang tertangkap itu adalah yang terakhir tahun ini, namun dugaannya sangat salah sebab para Hacker itu semakin bertambah dan bertebaran dimana-mana.

Apalagi dengan laporan dari setiap kantor kepolisian di setiap distrik pada dirinya tentang hilangnya seseorang tanpa jejak dan juga pembunuhan yang masih berlangsung secara misterius. Pagi, siang, dan menuju sore memang baik-baik saja, malam pun seperti berjalan dengan tenang tanpa ada suara kegaduhan atau apa, tapi yang paling menarik perhatian adalah, salah satu warga pasti akan menemukan mayat yang tergeletak begitu saja di tengah-tengah jalan. Padahal ada polisi yang berjaga-jaga dan ada juga beberapa warga yang berpatroli, namun insiden penemuan mayat secara misterius itu tetap terjadi, berulang-ulang dan sampai saat ini pun masih begitu.

Hani bersama dengan aparat kepolisian dan juga mata-mata di negri ginseng tersebut telah bekerjasama untuk melacak pembunuhan secara misterius itu, namun sama saja, nihil, si pembunuh seakan-akan memiliki seribu cara untuk melindungi dirinya.

Fuh...

Hani menarik napasnya berat sekali lagi, matanya sudah memerah akibat mengantuk, namun ia terus saja memaksakan diri agar tetap membuka kedua matanya, berjaga-jaga agar dia tidak tidur begitu saja. Lagipula siapa yang dapat tertidur pulas dengan pikiran yang terus saja menghantui otaknya begini?

Tok.. Tok... Tok...

Tn. Oh menatap Hani sebentar, menaikan salah satu alisnya begitu melihat ketuanya tengah bersandar di sova tersebut dengan pikiran kosongnya.

Pria paruh baya itu pun berdiri, membuka pintu ruangan kemudian mengerutkan keningnya bingung saat beberapa bodyguard ada di ruangannya.

"Ada apa?"

"Tn. Jeon... Kemari malam-malam..." ujar salah satu bodyguard tersebut.

"Mencari Ny. Hani?" tanya Tn. Oh sedikit berbisik sementara mereka pun mengangguk sebagai jawaban 'Ya.

HACKER JJK [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang