-2 Cogan-

97 7 2
                                    

  Lapangan sedang sesak dipenuhi oleh banyak calon siswa baru yang datang dari berbagai SMP. Mereka sedang berkumpul untuk mengikuti serangkaian acara pengenalan lingkungan sekolah SMA Garuda atau yang biasa disingkat PLS. Kegiatan yang dilakukan sebelum calon siswa dinyatakan resmi diterima di sekolah barunya.

Pukul 9 lewat, matahari sedang terik-teriknya menyengat kerumunan calon siswa tersebut. Semuanya nampak sibuk terutama para kakak kakak OSIS yang sedang berdiskusi dan mempersiapkan persiapan untuk acaranya.

Sementara itu di dalam kerumunan tersebut, nampak Reyna sedang duduk jongkok di tengah barisan bersama dengan kedua temannya, Sandra dan Nina.

"Lama banget sih, keburu kebakar jadi abu gue nih" -Ucap Nina sembari mengipas wajahnya dengan kedua tangan.

"Lebay banget sih baru aja panas segini belum kesamber api neraka Lo" -Ucap Sandra menyumpahi

"Enak aja! Lo nyumpahin gue ya! -Balas Nina tak terima

"Berisik banget sih lu berdua! Udah panas banget lagi. Masa cuma mau pembagian ruangan harus nunggu 1 jam" -Keluh Reyna sambil melindungi wajahnya dari terik matahari dengan kedua tangannya.

Di sela-sela obrolan candaan mereka, para OSIS masih sibuk mempersiapkan segala hal. Reyna yang memperhatikan langsung terfokus kepada salah seorang osis cowok yang sedang memperbaiki  sound system. Cowok itu terlihat sangat berkarisma apalagi wajah tampannya sedang diterpa sinar matahari membuat keringat yang membasahi wajahnya terlihat jelas. Reyna dapat melihatnya dengan jelas dari jarak sekitar 3 meter. Reyna langsung terpesona melihat pemandangan estetik dari Cogan tersebut

"Woi!" -Ucap Sandra sambil memukul punggung Reyna cukup keras sehingga membuat Reyna terkejut.

"Eh apa ganteng?" -Ucap Reyna refleks  karena terkejut.

"Lu ngayal yah?" -Ucap Sandra sambil mendekatkan wajahnya kepada Reyna.

"Aa..apaan sih enggak kok" -Ucap Reyna gagap.

"Yee jangan boong lu emang kita berdua daritadi gak merhatiin lu apa. Lu lagi merhatiin kakak osis yang itu kan?" -Sambar Nina sambil menunjuk kearah OSIS yang ditatap oleh Reyna daritadi.

"Ketahuan gue.. iya gue ngaku" -Balas Reyna pasrah sambil menarik napas pelan.

"Lo emang gak pernah berubah ya Rey, daridulu kalau liat cogan kalapp muluuu, awas tuh mata lo bintitan ntar" -Ucap Sandra sambil tertawa kecil menertawai tingkah sahabatnya itu yang tidak pernah berubah semenjak SMP.

Reyna,Sandra, dan Nina memang sudah bersahabat dekat semenjak SMP. Namun, Nina sudah berteman dengan Reyna lebih dulu semenjak TK.

"Serah gue kali, ni ya bagi gue Cogan itu anugerah sama obat mata" -Ucap Reyna sambil menunjuk matanya

"Obat mata? Kok bisa? -Tanya Nina heran.

"Ya karena setiap kali gue liat cogan, mata gue tuh langsung berbinar binar. Langsung bersih dari kuman" -Jawab Reyna ngawur sambil bergelagat lebay.

"Seandainya gak ada orang udah gue getok pala lu daritadi" -Ucap Nina gemas melihat tingkah lebay dari sahabatnya yang selalu melekat dari dulu.

"Sama. Gue mah bakal lebih sadis lagi" -Ikut Sandra menambahkan

"Kalian ini sahabat gue atau bukan sih. Jahat amat" -Ucap Reyna sambil memanyunkan bibirnya.

Kedua sahabatnya hanya bisa menggeleng-geleng melihat tingkah dari Reyna.

Akhirnya setelah penantian panjang, Para OSIS pun mengumumkan pembagian ruangan untuk kegiatan pls nanti. Mereka dibagi menjadi 5 ruangan. Reyna, Sandra, dan Nina terpisah. Mereka masing masing berada di ruangan yang berbeda. Reyna di ruangan 3, Nina di ruangan 2, dan Sandra berada di ruangan 1.

Reyna cukup sedih karena tidak satu ruangan bersama kedua sahabatnya itu. Namun, ia cukup lega karena masih banyak di ruangan itu yang merupakan kenalannya dari SMP yang sama. Ada 1 orang yang cukup akrab dengan Reyna. Sebenarnya mereka baru akrab saat awal" hari pendaftaran namun mereka masih dari sekolah yang sama, Namanya Uli.

"Untung aja ada lo. Kalau gak gue bakalan kayak orang bego di ruangan ini tau gak" -Ucap Uli kepada Reyna.

Reyna hanya tersenyum mendengar pernyataan Uli. Ternyata kecemasan Uli yang tidak bisa berbaur dengan orang-orang baru lebih besar dibandingkan dengan kecemasannya. Dia agak sedikit lega.

Semuanya langsung berbaris berdasarkan ruangannya masing-masing. Banyak yang kecewa karena tidak satu ruangan dengan teman, partner, atau sahabatnya. Tak terkecuali para OSIS, mereka pun sudah dibagi untuk menjadi panitia atau pembimbing di setiap ruangan.

Reyna cukup terkejut karena OSIS yang menjadi panitianya adalah OSIS cowok yang selalu dia perhatikan tadi. Reyna pun senang tidak ketulungan. Reyna langsung senyum-senyum saat melihat OSIS itu berbicara di depan barisan ruangannya.

"Halo semua, kenalin gue Fahri. Panggil aja Kak Fahri. Gue bersama keempat rekan OSIS yang lain akan membimbing kalian selama kegiatan pls ini" -Ucap Fahri sambil tersenyum ramah kepada semua orang.

Reyna tidak bisa berhenti memperhatikan Fahri. Dia benar-benar terpana dengan kekarismatikannya. Namun, perhatian Reyna sempat teralihkan kepada OSIS cowok lain yang menjadi panitianya. Wajahnya tidak kalah tampan dari Fahri, hanya saja dia hanya sedikit pendek. Orangnya terlihat sangat tenang dan pendiam. Sedari tadi dia hanya diam sembari menundukkan kepalanya,namun sesekali menatap ke arah barisan.

"Mimpi apa gue semalem Ya Tuhan, 2 Cogan ini bakalan jadi panitia gue?Oh my goshhh" -Ucap Reyna kegirangan dalam hati.

Reyna pun kembali memperhatikan Fahri yang tengah menjelaskan apa saja yang harus dipersiapkan saat kegiatan nanti.

"Ada yang ingin ditanyakan seputar kegiatan nanti?"

"Kak?" -Ucap salah seorang calon siswa sambil mengangkat tangan kanannya

"Ya?"

"Nama kakak-kakak ini siapa? -Tanya orang tersebut dengan percaya diri.

"Soal nama mereka... Kalian bakalan tau nanti saat hari pertama pls" -Ucap Fahri sambil tertawa kecil karena membuat yang lainnya kepo.

"Yehhhhh" -Ucap semuanya dengan nada kecewa.

Tak terkecuali Reyna, dia cukup kecewa karena tidak bisa mengetahui nama dari OSIS cowok yang satunya. Namun tidak masalah baginya, yang penting dia sudah mengetahui nama dari OSIS yang dikaguminya sejak 1 jam yang lalu.

"Ingat yah.. selama kegiatan nanti gue gak mau ruangan kita kalah dari ruangan lainnya, gue mau kita menangin semua lomba, kalau perlu kita harus jadi juara umum. Ngerti?!" -Ucap Fahri dengan nada sedikit memaksa

"Siap Kak" -Jawab semuanya dengan semangat.

"Pokoknya gue harus manfaatin kegiatan PLS nanti" -Ucap Reyna dalam hati sambil tersenyum smirk.

Next part selanjutnya

Sekedar info aja mungkin nanti gue updatenya cuma 2 kali seminggu, harinya gak nentu. Tergantung Ama otak gue yang ngasih ide cerita hehe:)

Maaf yah kalo part 1 kurang greget maklum author baru pemula:v

Jangan lupa vote dan komentar yah sekalian follow akun gue juga.

Makasih:)

White2GreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang