-Senyum pertama-

62 7 0
                                    

Update lagi yah:v

Happy Reading...

"Kira-kira kita mau diapain yah?" -Bisik Uli kepada Reyna yang duduk disampingnya

"Gak tau" -Jawab Reyna datar sambil menggelengkan kepalanya

"Jadi kita akan main games.. gamesnya simple banget, satu satu dari kalian akan ditanya semua nama teman kalian yang ada di ruangan ini. Kalo gak tau akan dikasih hu..ku..mann hahaha" -Ucap Fahri sambil tertawa

"Waduhh" -Keluh Reyna dalam hati

Reyna agak sedikit khawatir karena masih banyak nama teman-temannya yang dia tidak tau meskipun juga banyak kenalannya dari SMP yang sama. Satu-satunya jalan adalah ia harus memberanikan diri menanyakan nama mereka satu-persatu. Dengan teman ceweknya dia berani tapi teman cowok???

Kelas pun riuh, semuanya sibuk menanyakan nama satu-persatu kemudian harus mengingatnya beserta orangnya.

"Oke oke stop! Semuanya harap tenang, udah ya kenal kenalannya" -Ucap Fahri menghentikan keriuhan.

Games pun dimulai, semuanya tampak tegang, tak terkecuali Reyna. Ia berdoa semoga tak ditanya soal nama teman laki-laki karena dia belum mengetahui semua namanya, hanya beberapa saja. Meskipun ini hanya sebuah games, tapi Reyna sangat takut diberikan hukuman.

Satu-persatu ditunjuk, semuanya dapat menebak nama dengan benar. Hingga akhirnya giliran Reyna yang ditunjuk.

"Kamu!" -Ucap Fahri sambil menunjuk Reyna

"Berdiri" -lanjutnya

Semuanya langsung berbalik melihat Reyna.

Reyna pun berdiri dengan rasa cemas, semoga dia dapat menebak dengan benar.

"Ba..baik kak" -Ucap Reyna sambil berdiri

"Ini namanya siapa?" -Ucap Fahri sambil menunjuk teman ceweknya.

"Ohh namanya Nia" -Jawab Reyna enteng.

Nama pertama memang Reyna berhasil menebak tapi saat nama kedua...

"Kalo yang ini?" -Ucap Fahri lagi sambil menunjuk ke arah barisan cowok.

"Sial!" -Umpatnya dalam hati.

Kali ini Reyna tidak tahu nama orang yang ditunjuk Fahri, orang itu sebenarnya berasal dari sekolah yang sama dengannya hanya saja Reyna tidak mengingat namanya.

"3...2...1!" -Ucap semuanya tanda mengakhiri giliran Reyna.

"Nah.. karena kamu gak tau nama teman kamu, kamu harus terima hukuman. Ayo maju ke depan" -Ucap Kak Fahri

"Maju! Maju!" -Sorak semuanya sambil bertepuk tangan

Reyna pun maju ke depan dengan terpaksa. Ia tidak tau hukuman apa yang akan diberikan kepadanya. Saat di depan, Reyna hanya bisa menunduk menahan malu. Ia pun merasakan sesuatu, seperti ada yang memperhatikan dirinya. Dan, benar saja, Andra menatap Reyna dengan tatapan yang sama sebelumnya, tatapannya begitu dingin dan melekat. Setelah mendapati Andra, Reyna kembali menunduk. Ia benar-benar terganggu dengan situasi saat ini.

"Haris, sini maju juga" -Tunjuk kak Fahri kepada salah seorang cowok.

Ternyata tadi juga ada satu cowok yang tidak bisa menebak dengan benar. Fahri pun memutuskan untuk memberikan hukumannya nanti jika sudah ada yang lain juga yang menebak dengan salah. Entah apa maksudnya Fahri melakukan itu.

"Sekarang, hukumannya.. Lo harus ngelamar, eh gakk usah ngelamar deh, Nembak aja" -Suruh kak Fahri kepada Haris sambil menyentuh kedua bahunya.

Semuanya langsung kaget dan tertawa mendengar hukuman yang diberikan oleh Fahri terutama Reyna yang diberikan hukuman itu.

Namun, ada satu pemandangan yang berbeda. Reyna mendapati Andra sedang tersenyum melihatnya. Ya.. kali ini bukan tatapan dingin yang terlihat, tapi sebuah senyuman hangat dan tulus. Andra begitu manis, apalagi dengan matanya yang menyipit dan alisnya yang tebal. Semakin menambah pesona dari cowok cuek tersebut.

"Tembak! Tembak!" -Sorak semuanya

Sudah beberapa menit namun Haris tak kunjung melaksanakan hukuman itu. Ia hanya berdiri terdiam sambil memainkan jari jemarinya. Memang jelas terlihat kalau ia sedang gugup tingkat malaikat. Sementara Reyna? Ia hanya bisa berdiri mematung sambil menundukkan kepalanya seperti orang bodoh.

"Aduh! Cepetan Napa sih! Nembak cewek aja susahnya udah kayak nembak macan. Buruan nyett ergghhg" -Geram Reyna dalam hati.

Ia sudah tidak bisa menanggung penderitaan ini.

"Ya udah deh, kalo emang hukumannya terasa berat. Gue turunin deh.. ajak kenalan aja, yah biar kalian saling kenal juga kan" -Ucap Fahri

Reyna pun merasa senang karena Fahri ingin meringankan hukumannya. Dengan sedikit terpaksa, Haris dan Reyna pun saling berjabat tangan dan menyebut nama mereka masing-masing.

Setelah melaksanakan hukuman itu, Reyna langsung buru-buru turun agar urat malunya sudah tidak keliatan lagi.

"Apaan sih njir! gak berfaedah banget" -Umpat Reyna dalam hati.

"Ciee.. kenalan" -Ejek Uli kepada Reyna.

"Apaan sih! Malu-maluin njir!" -Balas Reyna sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Sayang banget tadi lo gak jadi ditembak, gak jadi mati deh" -Balas Uli lagi sambil tertawa kecil.

"ANYINK" -jawab Reyna kesal. Hampir saja semua hewan yang berada di kebun binatang negara lepas gara-gara mulutnya. Saat ini dia begitu kesal dengan kejadian tadi.

Reyna kembali mengalihkan perhatiannya, ia memperhatikan Andra yang sedang duduk di sebuah kursi dekat dengan OSIS cewek. Lagi-lagi Andra memperlihatkan sikap dinginnya, tidak banyak bicara dan sering menunduk.

"Ada juga ya manusia kayak gitu. Gue pikir cuma di Drakor atau di wattpad wattpad doang" -Gumam Reyna dalam hati.

Setelah memperhatikan Andra, Reyna pun beralih memperhatikan Fahri. Dasar cewek Maruk:v

"Nah, tadi kan kita udah main games, sekarang gue bakal bagikan sesuatu ke kalian" -Ucap Fahri

"Kali ini apalagi Ya Tuhan" -Gumam Reyna dalam hati sambil menarik napasnya pelan.

Next Part Berikutnya..

Maaf yah kalau ceritanya kurang menarik, Insyaallah di part-part berikutnya akan lebih menarik lagi.

Readers yang baik selalu meninggalkan jejak:)
Jadi jangan lupa vote Ama koment yah

Makasih...

White2GreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang