12.

6.3K 429 8
                                    

LOVE CEO

VERSI REVISI

°°°

Berangkat seperti biasanya sudah tidak berlaku. Hari ini, Lisa berangkat ke kantor lebih pagi dari biasanya. Mood paginya sudah lebih baik dari malam tadi, mencoba merubah Mood juga rasanya tidak akan bisa. Gara-gara satu orang saja Mood nya sudah se rusak ini, apalagi jika ada dua atau tiga orang.

Jungkook, laki-laki itu yang sudah membuat Moodnya anjlok. Semalam dia bicara soal tidak penting. Apalagi kata itu membuat Lisa tidak suka, pantas dong Lisa langsung marah dan tidak Mood seperti ini.

"Selamat pagi Bu." Sapaan pagi hari dari karyawannya. Lisa membalas dengan senyuman, dan juga sapaan balik.

Apa sih yang dibanggakan dari Lisa? Banyak teman atau rekan laki-laki nya bahwa Lisa mempunyai senyuman manis. Lisa merasa biasa saja, tidak ada hal yang perlu di lebih-lebihkan. Apalagi ini menyangkut soal fisik. Jauh-jauh dari Lisa jika membicarakan soal itu.

Tapi, kenapa setiap laki-laki saat melihat Lisa tersenyum selalu salah tingkah? Otak Lisa tidak sampai untuk ke sana.

Contohnya karyawan yang tadi. Tidak kah kebalik? Kenapa malah laki-laki itu yang salah Tingkah? Kenapa bukan Lisa? Aneh sih. Tapi Lisa hanya menanggapi dengan respon biasa, takutnya tersinggung jika bicara langsung.

Sudahlah. Lupakan soal sapaa. Sekarang ini Lisa melanjutkan langkahnya untuk pergi ke ruangannya.

Suasana kantor masih sepi, ditambah lorong untuk sampai di depan ruangannya itu adalah lorong khusus. Wajar saja jika semakin sepi.

Lisa baru meninggalkan kantor beberapa hari, tapi dari kejauhan saja sudah terlihat tumpukan berkas yang harus di periksa. Apalagi jika tinggalkan berminggu-minggu? Atau bahkan berbulan-bulan? Bisa hancur ruangan ini.

Lisa menghela nafas pasrah. Hari ini pasti akan lembur lagi.

Diraihnya gagang pintu ruangan, lalu terbuka. "Baru aku tinggal tiga hari saja sudah sebanyak ini, apalagi kalo aku tinggal satu minggu, mungkin berkas ini akan setinggi gunung, ada untungnya juga aku berangkat sangat pagi hari ini." Gumamnya sedari tadi tidak berhenti keluar.

Ada pribahasa begitu kan? Mungkin itu yang sedang Lisa bicarakan. Mohon dimengerti.

.

Ketukan Tiga kali yang Hye Ra timbulkan menyadarkan Lisa. Hye Ra masuk ke dalam ruangannya, se pagi ini? Why?

Hye Ra tahu Lisa ini elegan orangnya, cantik juga. Dipakaikan baju apapun pasti akan terlihat bagus, seperti setelan hari ini.

Stelan jas berwarna merah, dengan rok selutut dan kakinya dibalut oleh sepatu hak tinggi berwarna merah juga, tidak ketinggalan, pelengkap atribut atas, kacamata andalan Lisa jika dibawa bekerja.

"Dari sekian banyak warna, kenapa kamu pilih warna merah? Bagaimana jika rekan kerja kamu tergoda? Mau nanggung akibatnya? Jangan deh." Ucap Hye Ra.

Lisa hanya Berdehem untuk menjawab ocehan tidak penting Hye Ra, matanya masih terus fokus pada berkas.

"Tidak penting warna apa pakaian ku sekarang. Jika tidak ada urusan, tolong keluar." Jawab Lisa ketus.

Hye Ra mengangguk. "Kim company akan membantu menanamkan saham di perusahaan kita, apa kamu setuju Lisa? Jika setuju, meeting akan dilaksanakan beberapa menit lagi." Jelas Hye Ra to the point'.

Lisa mengangguk. "Buatkan aku berkasnya, jika meeting dimulai tolong kasih tau aku."

"Baik boss. Tolong di dengar. Jangan terlalu sibuk, aku tau kamu pasti belum sarapan."

[1] LOVE CEO 2019 / (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang