24-Dear Starla-

379 54 12
                                    

Bagian Dua Puluh Empat

***

"Rindu dikalikan jarak
sama dengan aku"

-

AULA SMA Quality dari siang hari tadi nampak ramai dikerumuni oleh para pengurus OSIS dan Dewan Kerja Sekolah. Mereka membuat pertemuan khusus untuk persiapan ujian kenaikan kelas dan dies natalis SMA Quality yang akan diselenggarakan 3 hari setelah ujian berakhir.

(Oh iya, Author lupa kasih tau)
Selain kecerdasan, kepopuleran, dan ketajiran anak-anak RAKS, mereka ternyata juga lihai dalam skill berorganisasi. Raka, Aslan, Saga, dan Kevin adalah ketua bidang dari divisi divisi di OSIS.

Pihak sekolah mempercayai mereka, sebab mereka adalah siswa-siswa yang bisa diandalkan. Terbukti dengan kemarin, RAKS dan teman-temannya berhasil membawa piala juara umum olimpiade nasional.

Raka yang terkenal dingin, cuek, adalah sesosok pribadi yang banyak disenangi guru. Ia pribadi yang tidak suka banyak bicara. Tapi, tindakan yang diperlihatkannya selalu mendapat pujian dari para guru-guru SMA Quality

Setelah dua tahun berada di SMA Quality, Raka selalu disibukkan dengan kegiatan-kegiatannya. Seperti kemarin, persiapan OSN, latihan basket, dan event OSIS yang harus memperuntukan dirinya untuk menjadi panitia penyelenggara

Tapi, Raka Sanjaya memiliki hal baru yang selalu membuatnya tersenyum akhir-akhir ini. Yaitu dengan pulang bersama seseorang yang selalu mengoceh saat Raka berbuat salah, dan menemani Raka saat Raka merasa sedih. Siapalagi kalau bukan adik kelasnya, Starla.

Perpustakan kini dipilih Starla untuk menunggu Raka yang masih di aula. Ia mengeluarkan satu buku materi dari tasnya yang berwarna tosca, dan tak lupa menempelkan headset berwarna pink di kedua telinganya. Ia menekan tombol play di layar ponselnya dan tersenyum kala mendengarkan lagu kesukaannya. "NCT Dream - BOOM ♬"

Entah kenapa, pikiran cewek itu selalu tertuju pada pemilik wajah dingin yang kini menjadi primadona untukknya. Mengapa ia selalu memikirkan Raka? Padahal kali pertama ia bertemu dengan Raka, selalu terjadi hal-hal yang menyebalkan. Dulu Raka sangat unperfect di mata Starla. Tapi, mengapa cowok itu selalu berputar - putar di kepalanya?

Starla tersenyum kecil. "Kak, kenapa lo selalu berhasil buat gue mikirin lo? Kalau gue ga ketemu lo sehari, kenapa hati gue gelisah? Lo itu ngangenin tau! meski lo dingin, gue berharap gue bisa jadi penghangat buat lo"

Starla yang mengikuti alunan musik dari mp3 yang ia dengarkan, malah bergumam sendiri. Tatapannya kini kosong menghadap buku materi yang ada didepannya. Pikirannya selalu tertuju pada Raka.

"Ah, gue kenapa sih" ucapnya setelah sadar dengan apa yang ia gumamkan tadi. Bukunya yang kemudian ditutupnya langsung di pukulkan ke wajahnya berkali-kali. "Starla, Kak Raka belum tentu punya perasaan yang sama kaya lo rasain, Starla. Jangan terlalu berharap" ucap cewek itu menyadarkan dirinya sendiri. Selang dua detik, sudut bibirnya tersenyum. "Mikirin lo, menjadi kebiasaan yang gue sukai, Raka."

Drrrt.... Drrrrt....

--1 Pesan Masuk-
'Dari : Raka es batu'

"Gue udah selesai. Lo turun ya, gue tunggu di koridor"

Starla melebarkan senyumnya setelah mendapat pesan singkat dari cowok yang ia tunggu. Dengan cepat, ia langsung menenteng tasnya yang berwarna tosca dan langsung beranjak pergi dari bangku perpusnya.

Dear Starla✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang