Dear Starla✔

32-Dear Starla-

♪ Lebih Baik Darinya - Agatha Chelsea ♪

****

“Aku maunya kamu jatuh
cinta sama aku aja, bisa?”

-

❀••On lyric••❀

T'lah kudengar kabar tentangmu
Kau tak lagi dengannya
Di benakku ingin tau
Mungkinkah kita bersama

Jangan lama-lama bersedih

Ada aku disini
Yang menjagamu
Mencintamu
Sudikah buka hatimu

Tuhan, buatlah dia
Lupakan kekasihnya yang lama
Karna ku lebih baik darinya
Hanya ku pantas untuknya

Tolong aku Tuhan
Jadikan dia
Cinta Padaku
Agar akhirnya

Jadi pacarku
Ku janji ada untuknya

❛gatau pas aja gitu liriknya, hehe❛

Setelah semalaman mereka memutari mal menghabiskan waktu berdua, akhirnya mereka sampai di halaman depan rumah yang dituju.

Starla yang turun dari motor Elang mengulas senyum manisnya karena Elang sudah membelikan dirinya ice cream sesaat sebelum mereka pulang.

"Yaudah, gue pulang dulu ya. Lo buruan tidur, udah malem. Jangan lupa cuci muka, cuci tangan, cuci kaki, atau wudhu sekalian kalau perlu" Elang mengusap pucuk rambut Starla beberapa kali dengan lembut.

"Haha, iya. Kak Elang hati-hati, ya—!"

Starla melambaikan tangannya ke arah motor yang sudah melesat pergi menyisakan suara motornya yang mulai menghilang bercampur udara dingin yang merasuk ke kulit gadis itu. Ia benar-benar tidak tahan untuk berdiri lama-lama di luar.

Gadis itu berlari menuju pintu utama dan membukanya.

Kedua retina perempuan itu tertuju kepada seseorang yang berada di ruang tamu. Nampak, kakaknya belum tidur—paling ayah menyuruh lelaki itu untuk tetap di luar kamar, menunggu adiknya sampai pulang.

"Kalo masuk, ngucapin salam. Main nylonong aja kaya kucing" sahut Karel yang terduduk di sofa panjang, kemudian menoleh ke arah adiknya yang baru saja membuka pintu.

Rasanya malas sekali membalas ucapan yang muncul dari belakang tubuhnya. Ia hanya ingin cepat-cepat sampai kamar dan merebahkan badannya yang sudah retak-retak.

Mencari buku dan berjalan-jalan semalaman di mal bersama Elang Wang membuat kaki gadis itu berteriak kelelahan tapi juga menyenangkan—hehe.

"Kalo kakak tanya dijawab, kambing! Malah senyum - senyum sendiri. Anak apa sih lu, ga ada akhlakk bener!" teriak Karel kepada adiknya yang sudah menaiki tangga tanpa membalas sepatahpun perkataan yang ia lontarkan.

"Burghh"

"Ah, nyaman sekali"

Benar, sesampainya di kamar, Starla langsung meletakkan tubuhnya di atas kasur.

Sesaat, gadis itu asyik beradu dengan lamunan. Ia menatap langit-langit atap kamarnya dan memeluk sebuah boneka berwarna biru muda. Ia mengernyitkan dahinya heran, kenapa perasaan di hatinya kini masih saja tidak tenang—