✨1

1.3K 104 17
                                    

- Jakarta, 2015

"JOY IH LAMA BANGET!"

"SABAR JINGAN, CAPEK NIH GUE!"

"CEPET, NANTI KE-GEP PAK KUMIS TAU RASA LO PADA!"

Suara itu memenuhi seluruh penjuru koridor yang keadaannya cukup sepi. Karena sekarang sudah pukul 07:50 dan sudah waktu nya untuk kegiatan belajar mengajar. Namun lain hal nya dengan ketiga gadis yang sedang berlari tergesa-gesa sambil tarik-menarik satu sama lain agar tidak ada yang tertinggal.

Mereka datang terlambat bersama karena mobil yang mereka tumpangi tiba-tiba saja ban nya bocor, dan dengan terpaksa mereka memanjat dinding belakang sekolah karena kemungkinan untuk masuk lewat gerbang depan sangatlah mustahil.

"Woi anjir jangan teriak-teriak juga!"

"Bacot Yer, lo duluan yang teriak ya anjing!"

"Udah napa Joy, mengumpat terus lo dari tadi."

"Lu ngeselin parah hari ini Yer, makanya gue mengumpat terus."

"Bajingan."

"HEH SEDANG APA KALIAN BERTIGA?!"

Nah kan.

"Sejak kapan dia disitu?!" Bisik Joy ngegas.

"Mana gue tau!" Kata Yerin sambil mukul pantat Joy.

"Tamat udah." Kata Hayoung.

"Kalian bertiga kenapa belum masuk kelas?!" Kata Pak Kumis yang sudah berdiri di hadapan ketiga gadis tersebut.

"Ehm-anu, habis ke kamar mandi Pak." Jawab Joy.

"Eh Joy, jelas-jelas kita bawa tas!" Bisik Hayoung sambil nyubit pinggang Joy pelan.

"Diem dulu ih!" Jawab Joy habis itu nyengir ke Pak Kumis yang udah memicingkan mata nya.

"Kalian berbohong, mana ada ke toilet membawa tas."

"Ada bom nya Pak, bahaya, makanya kita bawa." Jawab Yerin.

Pak Kumis melotot "Sembarangan kamu!"

Yerin langsung nyengir.

"Kalian bertiga terlambat ya?!"

"Ye si Bapak baru sadar." Gumam Joy sambil mutar kedua bola mata nya.

"Bicara apa kamu Joy?!"

"Eh- gak Pak!"

"Kalian bertiga saya hukum karena terlah berbohong sekaligus terlambat. Bersihkan gedung Aula, gudang koperasi dan kamar mandi sekarang!"

"Pak banyak banget sih?! Kan kita baru terlambat kali ini!" Protes Joy.

"Banyak protes kamu! Kalian sudah kelas 12, kalau tidak di beri hukuman kalian akan menganggap enteng dan akan terlambat untuk seterusnya."

"Tapi gak bisa gitu Pak!" Kali ini Yerin yang protes.

"Loh suka-suka saya, saya guru BK nya kok!"

"Dih Bapak tega!"

"Biarin, kenapa memang?! Gasuka?! Jauh-jauh sana!"

"Pak ayolah, masa kita cantik-cantik gini disuruh beresin toilet, nanti kita jadi jelek!"

"Loh, saya yang ganteng disuruh marah-marah terus jadi cepet tua aja gak protes."

"Bapak kan emang tua!"

"Kalian kan emang jelek!"

Edan. Gak guru, gak murid, sama-sama edan.

Akhirnya dengan berat hati, ketiga gadis itu berjalan menuju gedung Aula yang letak nya di samping ruang kepala sekolah. Tentu saja hal itu membuat jantung ketiga gadis itu berpacu lebih cepat karena galak nya Pak Kumis tidak seberapa dibandingkan galak nya Bapak kepala sekolah.

N E X T Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang