✨19

361 39 1
                                    

Hayoung sedang berada di minimarket.

Sehabis makan malam tadi, Hayoung izin sebentar untuk pergi ke minimarket, katanya ingin membeli cemilan.

Namun, sudah hampir 30 menit Hayoung masih asik melamun sambil duduk di deretan meja yang tersedia di minimarket tersebut.

"Sampai kapan gue suka sama pacar sahabat sendiri?" Tanyanya pada diri sendiri.

Hayoung memandang langit malam yang dihiasi oleh bulan dan bintang sebagai pelengkapnya.

"Buset, di tungguin dari tadi. Malah mejeng kaya cabe-cabean."

Hayoung tersentak begitu suara bariton menganggu aktivitas melamunnya.

"Ngagetin lo, Seungwoo."

Seungwoo terkekeh "Lagian ngapain sih? Di tungguin tau."

"Mau cosplay jadi cabe-cabean malam ini." Balas Hayoung sekenanya.

"Sinting. Kembung angin malam lo."

Hayoung terkekeh "Iya kali."

Hening sesaat, sampai akhirnya Seungwoo berdehem.

Seungwoo menoleh kearah Hayoung "Hay, gue tau lo ada masalah. Atau mungkin gak ada. Tapi gue yakin lo lagi banyak pikiran."

Hayoung mencibir "Sok tau."

"Hay, apapun yang terjadi, biarin itu mengalir gitu aja, kecuali emang lo pengen ngerubah takdir nya. Semuanya baik-baik aja selagi lo menikmatinya. Gue gak tau pasti masalah lo apa. Tapi, yang gue tebak sih lo lagi bersandiwara."

Hayoung menelan ludah nya susah payah.

"Sandiwara lo memang berhasil, sekarang. Tapi, semuanya akan hancur ketika lo udah sampai di fase disaat lo sadar kalau seharusnya lo gak harus cape-cape bersandiwara, ketika jujur adalah pilihan terbaik. Walaupun sulit. Semuanya akan baik-baik aja selagi lo berani buat jujur. Jangan jadi pengecut, Hay."

Hayoung menghela nafas nya berat, detik berikutnya tertawa renyah "Apa banget ah. Udah ayo balik, kelamaan gue cosplay nya, yang ada masuk angin beneran." Katanya lalu bangkit dan berjalan mendahului Seungwoo sambil menjinjing pelastik berisikan cemilan.

Seungwoo menggelengkan kepalanya sambil terkekeh. Lalu menyusul Hayoung.

🎥

"Jimin, jangan dimakanin terus dagingnya, nanti habis duluan!" Oceh Yerin sambil memukul tangan Jimin yang hendak menyomot lagi daging yang sudah di panggang oleh Yerin.

Bibir Jimin mencebik seperti bebek, lalu dia berjalan menghampiri Taehyung yang sedang duduk di sofa single sambil memainkan ponselnya.

"Papah, si Mamah pelit sama aku." Kata Jimin seolah mengadu.

Taehyung menatap Jimin dengan tatapan apasih bangsat, gak jelas banget.

"Kebanyakan nyomotin daging, gak waras lo." Celetuk Joy.

Jimin melotot, lalu memeluk lengan Taehyung "Papah, dia jahat!"

"Jimin, gue sunat ya lo." Kata Taehyung, namun tidak bergerak. Terlalu mager, kepalang nikmat dengan posisinya.

"Papah ih!"

"ENYAH LO JIMIN!" Pekik Taehyung mulai geram.

Jimin tertawa, lalu pergi menjauh dari Taehyung sebelum mendapatkan jitakan.

N E X T Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang