✨20

474 51 4
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi.

Namun, para remaja berbeda jenis kelamin itu masih asik dengan dunia mimpinya.

Maklum, mereka baru tidur pukul 4 pagi.

Karena setelah acara barbeque dan pengakuan dadakan dari Hayoung, mereka semua langsung lanjut menonton 3 film sekaligus.

Mereka semua masih tidur dengan nyenyak di ruang tamu yang ditata rapi menjadi tempat tidur bersama, kecuali gadis berambut sebahu yang sedang anteng berdiri di balkon kamar Seungwoo sambil menatap jalanan yang ramai karena tanggal merah.

Hayoung yang wajahnya sudah segar, kini sedang menatap jalanan. Ah sepertinya bukan sedang menatap jalanan, tapi lebih tepatnya sedang melamun.

Akhir-akhir ini, melamun itu dijadikan hobi oleh Hayoung.

"Ngapain lo?"

Hayoung tersentak begitu mendengar suara bariton yang sudah dia ketahui siapa pemiliknya.

"Seungwoo, kebiasaan anjir, ngagetin terus." Ucap Hayoung.

Seungwoo terkekeh "Lagian, bengong mulu."

Tidak menjawab ucapan Seungwoo, Hayoung malah kembali melamun.

"Soal semalam—"

"Maaf."

Seungwoo menoleh kearah Hayoung.

"Kenapa minta maaf?"

"Maaf Seungwoo, semalam gue gak tau kenapa refleks nyebut nama lo."

"Jadi, lo gak serius suka sama gue?"

Hayoung menggeleng.

Seungwoo tersenyum lega "Gue kira lo beneran suka anjir, panik gue."

Hayoung menoleh kearah Seungwoo "Lo gak marah?"

"Justru gue takut lo yang marah."

"Hah? Kok gue?"

"Gue pikir beneran. Kalau beneran, gue gak bisa balas perasaan lo, makanya gue takut lo marah."

Hayoung terkekeh "Lo lagi merjuangin seseorang ya?"

Seungwoo menggeleng "Bukan berjuang buat orangnya, tapi lagi berjuang lupain perasaan buat orangnya."

"Kok gitu?"

"Taehyung."

Jawaban dari Seungwoo membuat Hayoung bingung.

"Hah? Taehyung?"

"Lo suka sama Taehyung kan?"

Hayoung gelagapan "T-tau da-dari man—"

"Gue suka Yerin."

Hayoung melotot "Gak lucu bercandanya!"

Seungwoo malah terkekeh "Gak nyangka kan lo?"

"Kok bisa sih?" Lirih Hayoung.

"Kok bisa lo suka sama Taehyung?" Bukanny menjawab pertanyaan Hayoung, Seungwoo malah balik bertanya.

"Gue gak tau. Perasaannya ngalir gitu aja." Jawab Hayoung.

"Nah, jawaban gue juga sama."

"Terus, gimana?"

"Gimana apanya?"

"Maksud gue-yang harus kita lakuin apa?"

"Biarin perasaan kita ngalir gitu aja. Lama-kelamaan kita akan terbiasa, lalu seketika lupa. Soalnya, hampir setiap hari kan kita liat mereka berdua mesra-mesraan?"

N E X T Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang