Yerin sedang berjalan sendirian di koridor sekolah, Joy dan Hayoung sudah pulang 1 jam yang lalu. Sedangkan Yerin baru saja selesai rapat OSIS yang membahas tentang LDKS yang akan di selenggarakan dua minggu lagi. Yerin yang memiliki jabatan sekretaris tidak bisa izin sesuka hati karena peranannya cukup penting dalam OSIS.
Sebenarnya, rapat telah usai beberapa menit yang lalu, namun pembina OSIS meminta pengurus inti untuk merembuk siapakah calon pengurus inti yang memiliki skill kepengurusan yang baik untuk mengurus OSIS periode selanjutnya.
"Pulang sama siapa ya gue." Gumam Yerin sambil menoleh ke kanan dan ke kiri mencari seseorang yang bisa di tebengi.
Sebenarnya Yerin bisa saja memohon kepada Doyoung, ketua OSIS untuk menebenginya pulang. Namun, mengingat sifat Doyoung yang ambisius terhadap nilai, pasti Yerin di minta untuk menunggu sementara Doyoung asik belajar dengan tenang di perpustakaan sampai matahari tebenam. Jika meminta tebengan kepada yang lain, mereka pasti menolak karena rumah Yerin cukup terbilang jauh dan tidak searah dengan pengurus inti OSIS yang lain.
"Dih gila aja lo, gak mau gue."
Yerin menghentikan langkah nya saat mendengar suara lelaki yang terdengar cukup dekat. Walaupun suara itu terdengar sedikit bisik-bisik, kuping Yerin yang tajam dapat mendengar dengan betul suara itu.
"Ta-tapi, ini anak lo."
Eh apaan nih bahas-bahas anak, batin Yerin.
Yerin bersembunyi di balik dinding, tetapi kepala nya sedikit menyembul untuk melihat siapakah yang sedang berbincang.
"Lo fikir gue percaya?"
"Kok lo ngomong gitu sih!"
"Kan lo gak tidur sama gue doang Jen, siapa tau itu bukan anak gue."
"Tapi kan gue terakhir tidur sama lo."
Yerin membelalakan mata nya saat melihat teman sekelasnya, Jenny dan Taeyong si berandal sekolah yang cukup terkenal karena ketampanannya, yang ternyata sosok dibalik perbincangan yang Yerin sendiri mulai paham arah nya menuju kemana.
"Jen, lo yakin itu anak gue?"
Jenny terlihat mengangguk pasti "Iya."
Taeyong mendekatkan wajah nya "Tapi gue gak yakin. Lo tidur dengan banyak orang, dan tiba-tiba datengin gue minta gue untuk tanggung jawab dengan janin yang gak jelas bapak nya siapa."
Jenny menatap Taeyong gak percaya "Yong, lo fikir gue semurah itu?!"
"Gue gak ngomong, lo sendiri yang ngomong. Tepatnya satu bulan yang lalu, sambil memohon untuk gue tidurin lo yang saat itu keadaannya lagi mabuk."
"Brengsek." Umpat Jenny.
Taeyong menatap Jenny marah lalu mendorong Jenny sehingga tubuhnya menubruk dinding di belakangnya.
Yerin memekik, terkejut sekaligus membayangkan betapa nyeri nya punggung gadis itu. Namun beberapa saat kemudian Yerin merutuki tindakannya yang justru membuat Taeyong mengalihkan pandangannya menuju dinding tempat Yerin bersembunyi.
"Siapa itu anjing?!" Kata Taeyong marah.
"Woi aduh gimana ini gue." Gumam Yerin panik.
Saat sedang panik-paniknya, tiba-tiba saja seseorang menarik Yerin dari tempat itu, sehingga Taeyong tidak menemukan siapapun dibalik dinding itu.
"Woi siapa nih!"
"Diam Yer, nanti lo di tangkap Taeyong bisa-bisa tewas."
Yerin diam, lalu kepalanya menoleh dengan perlahan.

KAMU SEDANG MEMBACA
N E X T
Fanfiction"Even I am not the last stop, there is still a next." Start: 05/01/20 Finish:- ⚠️ harsh word ⚠️