✨prolog

2.1K 164 8
                                    

Langkah kaki itu terdengar sangat berat memasuki lift. Bibir itu terlihat bergetar dengan kedua tangannya yang mengepal sehingga buku-buku tangannya memutih. Berulang kali gadis itu menarik nafas dan menghela nya demi menghilangkan sesak yang terus bersarang di hati nya. Cairan bening telah memenuhi kedua mata nya, namun sekuat tenaga dia tahan agar tidak menetes.

Ketika sudah sampai di lantai 5 hotel yang dimana acara itu di selenggarakan, sekali lagi, dia menghela nafas dan memantapkan hati nya untuk terus melangkah menuju sepasang pengantin yang tengah bersanding, menjadikan mereka sebagai pusat perhatian.

"Yerin."

Gadis itu menoleh saat mendengar nama nya terpanggil.

"Apa?"

"Gue fikir lo gak datang."

"Sayang undangan nya, kan nyetak gituan pake duit."

Jawaban Yerin membuat lelaki di hadapannya terkekeh.

"Kalau mau nangis, meja temen-temen di sebelah sana." Kata nya sambil menunjuk meja bundar yang penuh dengan remaja seusianya.

Yerin tertawa "Jadi lo mengharapkan gue nangis nih?"

"Gak juga, tapi gue yakin iya."

"Bajingan lo Sungjae."

Sungjae ikut tertawa "Gue samperin Jimin dulu ya."

Yerin mengangguk.

Yerin kembali melangkahkan kakinya. Walaupun berat, dia harus.

"Yerin?"

Yerin terdiam, memandang lelaki yang sedang berdiri tegap di hadapannya dengan setelan pengantin yang senada dengan mempelai wanita nya, membuat dia berkali-kali lipat lebih tampan. Namun kenyataan pahit yang harus Yerin terima adalah, lelaki itulah yang Yerin cintai sejak 6 tahun yang lalu hingga detik ini.

Yerin tersenyum, berusaha menegarkan hati nya yang sudah rapuh sejak 3 bulan yang lalu.

"Selamat ya." Ucap Yerin.

Lelaki itu memandang Yerin dengan tatapan yang menyiratkan sebuah penyesalan.

"Maafin aku."

"Semoga keluarga lo bahagia terus ya, Taehyung."

Yerin tidak mengidahkan ucapan Taehyung, dan dia segera bergeser sehingga dia berhadapan dengan mempelai wanita yang sedari tadi hanya menunduk.

"Hei."

Sang mempelai wanita tetap tidak mengangkat kepalanya walaupun dia dengan jelas mendengar panggilan Yerin.

"Mau gimanapun, lo sahabat gue. Maaf untuk kejadian dua bulan yang lalu. Btw, selamat ya."

Yerin melangkahkan kakinya pergi meninggalkan pasangan pengantin tersebut yang tengah memandangnya, dan sekali lagi, Yerin tak menghiraukan ucapan maaf yang Taehyung lontarkan sebelum akhirnya Yerin benar-benar menjauh dari mereka berdua.

"Gak, gak disini, gue harus pulang." Gumam Yerin sembari mempercepat langkahnya.

Yerin segera pergi meninggalkan tempat acara, melangkahkan kakinya dengan tergesa-gesa menuju lift agar dia lebih cepat sampai menuju mobil nya.

Yerin keluar dari lift dengan perasaan yang benar-benar berantakan. Bahkan langkah kakinya mulai melambat sampai pada akhirnya dia bersandar pada tiang dan menutup mulutnya menggunakan tangan kanan nya.

Air mata yang Yerin tahan sejak tadi perlahan lolos dari kedua matanya dan membasahi kedua pipi nya. Tangisan Yerin akhirnya pecah detik itu juga.

N E X T Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang