Selamat membaca..
Up tengah malam.. mungkin ada yang masih on matanya 😅
...
♡curhatan dua insan♡Waktu sudah masuk magrib, Aska sudah kembali kerumah orang tuanya yang pastinya disambut hangat sang Mama. Tetapi yang diperlihatkan Aska kepada Mamanya adalah gurat sedih.
"Apa kabar Ma? Papa mana?" Tanya aska usai mengucapkan salam dan mencium punggung tangan Wanita yang sangat dihormatinya kemudian mencium pipi mamanya penuh sayang.
"Alhamdulillah, mama baik. Papa mu ada didalam. Baru saja pulang, kita sholat magrib berjamaah dimasjid depan ya" ucap khadija yang hanya dijawab dengan anggukan kepala dan senyum yang dipaksakan.
"Aska ganti baju dulu" ucap Aska kemudian dengan cepat berlalu kekamarnya. Papa Aska yang melihat Istrinya menatap Anak tunggal mereka bertanya melalui tatapannya.
"Sepertinya ada masalah, nanti dia akan cerita Mas" ucap Khadija yang hannya dijawab dengan anggukan kepala oleh sang suami.
Aska yang ada didalam kamarnya lansung bergegas membersihkan badannya, mengesampingkan segala pikiran yang berkecamuk dalam otaknya.
...
Selepas sholat magrib, Aska hanya duduk didepan tv yang menyala bersama Papanya. Memandang kosong orang-orang yang berlakon dilayar segiempat."Kamu liburnya berapa hari, Aska?" Pertanyaan dari Rasyid yang sengaja dibesarkan membuat Aska agak terkesiap sedikit.
"3 hari liburnya" jawab Aska sambil tersenyum. Membuat Rasyid lansung menganggukan kepalanya
"Em.. oh iya, kamu ajak Nak Alzya itu kerumah. Berhubung papa belum sibuk ini" ucap Rasyid membuat Aska terkesiap. Tidak menyangka dengan permintaan Sang Papa yang mendadak, rasanya tidak mungkin dia mengajak gadis yang sebentar lagi menjadi milik orang lain
"Kamu ada masalah? Kok dari tadi banyak diam. Nggak biasanya kamu begini" ucap Rasyid lagi membuat Aska tertawa garing.
"Ada sedikit masalah Pa, oh iya.. nanti Aska ajak Alzya kerumah" ucap Aska membuat Rasyid mengangguk.
"Cantik banget orangnya, waktu mama kamu tunjukin fotonya. Hati-hati lho, kamu kalah cepet" ucap Rasyid membuat Aska yang sedang makan kue kering lansung tersedak
"Papa tahu, kamu banyak diam hari ini karena masalah itu kan. Kamu itu nggak boleh bohong sama Papa, Aska" ucap Rasyid sambil tertawa membuat aska diam.
"Mau cerita? Papa ini pernah muda lho kaya kamu. Kamu bisa tanya sama mamamu, papa adalah korbannya sakit hati" aska yang mendengar itu lansung tertawa, papanya memang memiliki mantan kekasih beberapa. Dan semuanya itu mencampakan papanya.
"Dia mau dijodohin sama kenalan Ayahnya. Pilot juga pekerjaannya. Tapi Alzya sendiri belum mau, alasannya masih sekolah. Dan juga Abangnya Aldzi nggak mau dilangkahin" cerita Aska mengalir setelah tawanya reda.
"Dan parahnya, Aska tidak bisa mengucapkan sepatah katapun Pa. Aska hanya bisa diam dan tersenyum paksa saat dilihat oleh alzya" curhat aska membuat Rasyid menganggukan kepalanya
"Tapi kamu suka sama Alzya? Cinta sama dia? Jangan hanya karena obsesi ya." Tegur Sang papa
"Aska suka sama Alzya, Aska juga udah cinta sama dia sejak lama. Sejak praspa waktu itu, tapi dia nggak mau pacaran sebelum menikah. Dia juga punya banyak mimpi, Pa.. lagi pula Laki-laki yang disandingkan dengannya sangat serasi. Calon dokter dengan Pilot. Kalau sama Aska, minderlah Pa. "
"Minder kenapa?" Itu suara wanita. Wanita yang sangat dihormati oleh 2 pria yang berbeda generasi itu. Khadija berjalan sambil menatal Anak semata wayangnya
"Pekerjaan kamu itu Halal, bukan mencuri atau memakan uang Rakyat. Tidak perlu minder, apa perlu mama sama papa mengkhitbahnya besok?" Aska lansung menggelengkan kepalanya cepat, mengingat mamanya itu sangat blak-blakan dan terburu-buru.
"Janganlah, maksud Aska jangan dulu lah. Aska kan masih pendidikan ini, belum juga Lettu Ma" ucap aska lagi.
"Kita khitbah saja dulu.. tunangan, yang penting sudah terikat. Setelah kamu jadi Lettu kan lansung menikah" aska menggeleng dengan tegas.
"Aska tidak ingin mematahkan semangatnya alzya dalam mengejar cita-citanya. Dia masih ingin melakukan sumpah dokter, Ma" ucap Aska membuat Khadija diam. Dia hanya ingin Alzya yang menjadi menantunya.. bukan wanita yang lain.
"Begini saja, kamu tanyakan terlebih dahulu pada Alzya. Dia mau tida menerima perjodohan yang ayahnya tawarkan, itu saja" ucap Rasyid sambil menatap Aska.
"Nanti Aska tanyakan, kalaupun dia mau dengan tidaknya. Aska akan menerima itu" ucap aska pelan membuat Rasyid menganggukan kepalanya dan Khadija hanya menatap sendu pada anaknya.
..."Adik belum mau nikah, bang. Adik mau jadi sarjana dulu.. setidaknya adik memiliki titel walaupun hanya sedikit" ucap Alzya saat dirinya sudah ada dibalkon kamarnya. Aldzi memang bertanya lebih dalam lagi.
"Kamu udah pernah ketemu sama anaknya Om Darwis?" Alzya lansung melihat kakanya dan menggelengkan kepalanya "terus yang ketemu siapa? Ayah gitu?" Alzya hanya bisa menganggukan kepalanya.
"Nggak boleh. Kalau dia nggak baik buat kamu, gimana? Abang nggak mau ya adik abang di KDRT sama dia" ucap Aldzi membuat Alzya menahan geli.
"Jangan ketawa kamu, nanti abang bicarain sama Ayah. Lagipula saling menjodohkan ini bukan jamannya lagi" ucap Aldzi lagi kali ini dengan alis tebal yang mengkerut karena tidak suka
"Makanya, abang nikah. Biar Alzya nggak jadi dijodohin" ucap Alzya membuat Aldzi menatapnya sengit "abang udah jadi lettu loh, udah bisa kan."
"Belum punya calon, lagi pula abang masih muda lagi. Abang mau nikah kalau kamu udah jadi dokter, selesai coas." Alzya yang mendengar itu hanya menganggukan kepalanya
"Emangnya abang mau cari istri, gimana? Dokter?" Aldzi lansung menggelengkan kepalanya
"Abang mau cari yang beda, kamu bisa lihat sendiri kan. Keluarga kita itu dominan sama polisi, tentara, dokter. Abang mau cari yang bukan 3 profesi itu" ucap Aldzi sambil tersenyum.
"Emangnya abang mau nikah umur berapa?"
"27 tahun, itu umur yang pas untuk seorang laki-laki"
"Kalau istrinya mau umur berapa?"
"Yang pastinya dibawanya Abang.. kalaupun lebih tua dari abang, setidaknya tidak lebih tinggi dari abang" ucap Aldzi membuat Alzya tertawa lepas.
"Kamu punya pacar, dik?"
"Punyalah.. emangnya abang jones hahaha" ejek Alzya.
"Abang laporin sama bunda kamu ya, siapa pacarnya. Putusin nggak?" Alzya menggelengkan kepalanya tidak mau.
"Gimana mau putusin, pacarnya kan masih disimpen sama Allah. Adik tahu bang, kalau dalam Islam itu tida ada istilah pacaran sebelum menikah" ucap Alzya sambil tersenyum.
"Bagus. Pintar.. kamu pasti ketemu sama laki-laki yang baik. Mungkin teman Letting Abang" ucap Aldzi membuat alzya malu. Dengan pipinya yang merona.. Aldzi tidak tahu kalau dia dengan Aska memang dekat. Tapi tidak ada status apapun.. bukankah lebih baik saling menjaga dalam doa masing-masing. Dan itu adalah cara Alzya dalam merayu pada Allah
...Jangan lupa vote dan komentarnya 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity [END] Tersedia EBOOK
General FictionSequel Syar'iku dalam abdimu Serial Alzya syailendra 🤗 ... Siapa yang tidak ingin memiliki kebahagiaan lengkap, membina keluarga kecil dan adanya anak yang lucu-lucu seperti si Kembar. Alzya hanya selalu berdoa agar siapapun jodohnya kelak, dia bis...