Sincerity | 2

8.9K 426 16
                                    

Disini author mau bilang, cerita Alzya ini banyak adegan flashbacknya ya Jadii.. diceritakan di mulai kedekatan ya..

And

Happy reading 🤗
....
♡ibadah jangka panjang♡

Flashback on ( 4tahun kurang 7 bulan)

Kesan pertama Aska melihat Alzya, gadis SMA yang belum genap berusia 17 tahun itu membuatnya terpesona mungkin. Gadis yang lebih memilih menutup auratnya dengan baju longgar dan hijab panjangnya, dari pada memilih mengikuti fashion remaja yang tren.

Lain halnya dengan Alzya, yang merasa biasa saja saat Aska yang mengajaknya berkenalan. Tidak ada salahnya kan menjalin silaturahmi dengan sesama Umat Muslim

Alzya yang sudah mulai dekat dengan Aska lewat sosmed yang notebenenya lebih dia anggap selayaknya Abangnya karena seumuran Dengan Aldzi.

"Udah lama?" Tanya laki-laki yang memberikan senyum tipis terbaiknya kepada Alzya. Alzya yang sedang asik membaca cerita dari dunia orens lansung mendongakan kepalanya.

"Belum kok, sepuluh menit yang lalu Bang," Aska mengangguk paham. Alzya lansung menyimpan handphone disudut meja, Aska sudah memesan makanan dan minum yang pas dimakan saat sore hari.

"Bang Aska nggak sibuk? Atau ada hal yang mau dibicarain?" Alzya bertanya pelan membuat Aska memperhatikannya dan mendengarkan dengan seksama.

"Belum sibuk-sibuk banget sih, makanya bisa ngajak kamu keluar. Kamu sibuk? Atau saya ganggu nih?" Alzya tertawa pelan membuat Aska ikut tertawa.

"Makasih ya, Mbak," Alzya mengucapkan terima kasih kepada pelayan kafe yang baru saja menyajikan pesanan mereka.

"Enggak kok Bang, lagi free aja makanya di izinin keluar sama bunda." Jelas alzya sambil mengambil tisue dari kemasan dan mengambil kemudian membersihkan tangannya, alzya menawarkan kepada Aska agar melakukan hal yang sama.

"Kita makan dulu ya, Bang. Lapar banget soalnya."Aska hanya mampu mengangguk menyetujui ucapan Alzya. Lagi pula selepas ini dia ingin mengajak Alzya pergi ke toko buku di kota itu.
...

"Kamu ada agenda lain, hari ini?" Aska bertanya lagi sekedar memastikan. Alzya menggeleng membuat Aska tersenyum senang.

"Tapi jangan marah kalau nanti Alzya dijemput mendadak sama Om Zuhdi ya, Bang" ucap Alzya terkekeh membuat Aska menahan gemas dan akhirnya dia hanya mampu mengangguk terima saja.

"Kita ke Toko buku, gimana?" Alzya lansung melihat Aska dengan tatapan berbinar. Dia memang ingin pergi ke toko buku untuk membeli buku persiapan kuliahnya nanti dan Novel yang baru saja launching hari ini.

Aska memperhatikan Alzya yang terlihat antusias dengan tawarannya, dia hanya bisa menggelengkan kepalanya saat Alzya berseru riang.

"Setuju." Aska lansung tertawa. Alzya sudah memegang catatan kecil yang dipegang oleh Alzya, dan dia percaya dengan ucapan Aldzi yang bercerita saat SMA dulu, bahwa Alzya ini sangat menyukai buku apa saja kecuali horor.

Sekarang mereka sudah ada di toko buku, alzya lansung mencari buku yang di inginkannya. Dengan cepat Alzya menyusuri rak demi rak buku membuat Aska hanya bisa geleng-geleng. Walau bagaimanapun Alzya tetaplah gadis remaja yang kecil.

Alzya yang sudah mendapat buku yang dicarinya lansung berjalan kekasir, membuat Aska hanya mampu terdiam.

"Mbak, ini punya Alzya," Alzya menyerahkan buku yang dibelinya. "Ini kartu Alzya,"

"Pakai kartu saya saja, Alzya. Kan saya yang ajak kamu kesini," ucap Aska memberikan karu atm nya kepada petugas kasir. Alzya menggeleng

"Nggak usah, bang Aska kumpulin aja uangnya. Lagi pula itu ayah alzya kasih kartu itu buat keperluan Alzya kok." Aska tetap mengangsurkan Atm nya membuat

Sincerity [END] Tersedia EBOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang