Sincerity | 7

3.6K 348 46
                                    

...
♡mundur kah?♡

"Ikut saya" ucap Aska dingin dan menarik tangan Alita kasar keluar dari cafe yang ramai dengan muda-mudi. Arina yang melihat sepupunya ditarik paksa oleh Aska lansung mencari sosok Radit. karena dia bingung pasalnya dari tadi, yang menghubungi Alita bukan Aska tapi Radit.

Dan disana Radit hanya berdiri didepan pintu masuk dengan tangan yang terkepal kuat disamping kanan kirinya.

Alita meronta untuk dilepaskan, Aska melepaskan dengan menyentak tangan Alita kasar yang membuat pergelangan tangan Alita memerah. Amarah Aska semakin besar saat melihat wajah angkuh Alita yang seolah tidak bersalah dalam hal ini. Aska berulang kali merapalkan Istigfar dalam hatinya agar dia tidak sampai memukul Alita.

"Maksud kamu apa? labrak Alzya yang nggak tahu apa-apa, hah!!?" ucap Aska membentak Alita. Alita lansung menatap Aska penuh amarah.

"Nggak tahu apa-apa? tapi bisa nangis? kamu sadar perempuan itu--"

"Nama dia Alzya, Alita. Sebut nama dia" tegur Radit dingin dengan penuh penekanan dalam kata. Alita menghembuskan nafasnya kasar

"Oke. ALZYA, karena dia hubungan kita berdua hancur sayang. karena dia juga kan kamu jaga jarak sama aku. apa sih hebatnya dia? dia sama kamu itu sayang, lebih layaknya kakak-adik. you know!" jelas Alita kepada Radit. Aska sudah tidak tahan lagi kemudian melihatkan video aksi bullying yang direkam oleh Arina. Alita hanya diam dan mengalihkan pandangannya agar tidak menatap wajah Aska yang dingin dan sangar seperti prajurit yang akan pergi berperang.

"Maksud kamu apa? Arina kamu kan yang rekam video itu?" tanya Aska dingin sedangkan Arina hanya melengos malas membuat emosi Aska semakin mendidih "Jawab Arina!!" bentakan Aska membuat Arina lansung mengangguk cepat.

"Iya, karena aku juga nggak suka sama perempuan yang sok alim itu. kamu tau sendiri kan kalau Radit sama Alita itu udah lama banget pacarannya. dan kamu bodohnya Aska, relain perempuan yang kamu suka sejak lama hanya untuk sahabat kamu? GILA!" ucap Arina dengan entengnya.

"Dengar sini Arina, Alita. kalian berdua belum kenal siapa Alzya sebenarnya? dia anaknya Komandan Grup 1 Kopassus kalau kalian nggak kenal. dan satu hal yang harus kamu tahu Arina, saya sama Radit memang suka sama 1 perempuan yang sama tapi kita bersaing secara sehat. bukan menggunakan tindakan memalukan seperti ini. dan kamu tahu Arina video itu sudah tersebar dan sudah dibagikan. siap-siap untuk dipanggil polisi" ucap Aska dingin. Arina dan Alita yang mendengar penuturan Aska lansung terperangah, mereka tidak menyangka kalau gadis yang mereka bully adalah anak dari Komandan kopassus terlebih lagi mereka sudah mengetahu siapa Komandan Kopassus yang terkenal dengan pangkat mereka di Dunia Militer.

Aska pergi meninggalkan 3 manusia yang sedang dalam diam, Alita dan Arina yang sedang syok dan Radit yang sedang meredamkan amarahnya. Aska akan pergi mencari disekitar kaffe semoga saja masih ada. karena yang dia tahu, Alzya tidak akan pulang dalam keadaan kacau.

"Salah Aku apa, Ra? kamu bilang ke aku hiks hiks" tanya seorang perempuan yang sedang menangis menghadap sahabatnya. Alzya menangis tersedu di samping mobinya yang sepi. sementara Vitra hanya menggeleng sedangkan Aska sudah diam saat melihat Vitra tengah mengelus punggung perempuan yang sedang menangis. itu pasti Alzya.

"Alzya?"sapa Aska pertama kali membuat Alzya mendongakan kepalanya dan airmata itu terus mengalir dipipi putihnya. Aska berjalan mendekati Alzya yang hanya menangis tanpa suara. vitra diam saja saat melihat Aska datang dengan wajah kacaunya sama dengan Alzya. Vitra bisa menebak kalau Aska sudah tahu tentang masalah barusan.

"Bang Aska? Alzya udah bilang kan kalau--"

"Iya, bang Aska tahu Alzya. maaf kalau persoalan itu. Bang Aska tidak tahu menahu Alzya. sekarang mau kemana? mau pulang? Abang antar ya?" ucap Aska memotong kalimat Alzya yang dia tahu apa kalimat selanjutnya. Alzya semakin terisak saat Aska meminta maaf, karena dia tahu disini bukan salah Aska tapi salah Radit. dan sekarang yang menjadi tokoh utama tidak ada.

"Alzya nggak mau pulang kalau keadaan Alzya begini, Bang. nanti Bunda khawatir" ucap Alzya pelan sambil mengusap airmatanya. Vitra hanya mengelus punggung Alzya pelan, Aska menganggukan kepalanya.

"Oke, tapi kita cari tempat yang tenang ya. jangan disini" ucap Aska membuat Alzya tersadar bahwa mereka ada di samping mobil yang sewaktu-waktu pasti akan ramai. Vitra melihat Alzya kemudian mengangguk seakan mengikuti saran Aska kalau mereka harus menepi

Aska, Alzya dan Vitra sudah masuk dalam mobil, dengan Aska yang menyetir sambil sesekali melihat Alzya yang masih menitihkan airmatanya sambil melihat kejalan. Alzya merasa sakit hati ketika mengingat kalimat Alita yang menghina Hijabnya.

"Kita sampai" ucap Aska pelan. membuat Alzya lansung mengangguk

Alzya melihat disekitar, suasana yang tenang di Taman kawasan jakarta. Alzya memilih duduk dibangku taman sedangkan Aska pergi mencari cemilan dan air mineral yang akan menemani senja mereka.

"Itu Bang Aska, Ya Ca?" tanya Vitra saat Aska pergi berlalu dari mereka. Alzya hanya mengangguk pelan. "Dia baik ya, care banget sama kamu. lembut juga" ucap vitra membuat Alzya melihatnya dengan mengernyit bingung.

"Maksudku itu, walaupun kamu udah blok dia, dia tetap care sama kamu, lembut sama kamu. kalau laki-laki lain udah pasti bakal mundur secara perlahan" jelas Vitra. yang membuat Alzya diam seribu bahasa, ada benarnya juga karena dia sudah sangat menjaga jarak dengan Aska.

"Lama ya? ini buat cemilan. kalian pasti butuh ini terutama yang udah habis nangis gitu" ucap Aska menggoda Alzya membuat Alzya lansung melototkan matanya. Apa dia sedang menyindir Alzya? dan lihat sekarang Aska sudah tertawa kecil begitupun dengan Vitra.

"Ikhlas nggak Bang? kalau nggak Ikhlas Alzya nggak makan" ucap Alzya membuat Aska lansung mengehentikan tawa gelinya.

"Ikhlas dong, ikhlas lahir batin malah" membuat senyum Alzya terukir.

Aska bersyukur setelah melihat Alzya tersenyum kembali. Vitra sekarang merasa menjadi obat nyamuk diantara dua sejoli yang saling bercanda.

Tanpa mereka ketahui bahwa ada pasang mata yang melihat kedekatan mereka dari kejauhan, tidak bisa dia pungkiri bahwa rasa sakit hatinya semakin melebar saat Aska berhasil mengembalikan senyum Alzya.
...

Siapa yang Radit-Alzya? Angkat tangan

Yang Aska-Alzya, mana suaranya??

Jangan lupa komentarnya dan vote.
150 vote menyusul lanjutannya

Sincerity [END] Tersedia EBOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang