REVISI - PROLOG

52.3K 1.2K 16
                                    

HAII! Ada yang kangen aku? Hehe
Aku kembali dengan cerita Young Marriage yang ditulis lebih rapi dan lebih fresh.
Tentunya akan membuat perut kalian keram, membuat kalian guling-guling di kasur saking gemasnya dan pastinya membuat pipi kalian merona dengan aksi romantis Leo kepada Becca…
Penasaran gak?

Yuk baca prolognya!
Dan setelah prolog aku juga bakal update part satunya dibaca juga ya!

Selamat membaca!! Semoga suka!!

———

“Ayo, dong, Becca nurut sama Mama. Kali ini aja,” pinta mama untuk ke sekian kali.

“BIG no, Ma! Selama ini Becca selalu nurut sama Mama, tapi untuk kali ini Becca enggak mau nurut sama Mama.” Becca menghela napas sambil memijit keningnya. Ia kesal untuk ke sekian-sekian kalinya. Dirinya lagi-lagi dipaksa untuk mengikuti kehendak sang mama. Namun, bukan mama namanya jika langsung menyerah sebelum mendapatkan yang  diinginkan, mama justru tetap memaksa dan membicarakan hal-hal yang menurut Becca sangat di luar logika.

Bayangkan, di usianya yang belum genap tujuh belas tahun―saat-saat Becca masih memegang status sebagai seorang pelajar, saat-saat ia dalam masa-masa keemasan sebagai remaja yang sedang mencari jati diri, sedang dalam kelabilan dihiasi bumbu-bumbu merah muda, yang mengidam-idamkan cinta sejati bak dongeng-dongeng zaman dulu, berharap ada pangeran berkuda putih yang menemukannya, memadu kasih, dan berakhir happy ever after―Becca malah dipaksa untuk menerima sebuah perjodohan ala roman-roman Balai Pustaka yang pernah ia baca di perpustakaan sekolah. Benar-benar gila, bukan? Anak di bawah umur sepertinya dipaksa menikah.

ME-NI-KAH.

Bayangkan… ME-NI-KAH.

Menikah muda..
Benar-benar gila, bukan? Jangankan mendapatkan SIM, KTP pun Becca belum punya, dan pernikahan paksa anak di bawah umur benar-benar melanggar haknya sebagai seorang anak. Apakah Becca perlu melaporkan mamanya pada komnas HAM dan asosiasi perlindungan anak, tapi yang benar saja, mana ada seorang anak melaporkan ibunya karena kasus itu. Malah yang ada Becca bakal dikutuk mamanya sebagai anak durhaka, dicoret dari daftar keluarga, di-blacklist dari ahli waris, dan puncaknya diusir dari rumah. Oh, tidak. Bagaimana Becca akan menjalani hidupnya.

Belum lagi kalau seandainya ini viral di media sosial, bisa-bisa Becca jadi artis dadakan. Iya, artis dadakan dengan stempel negatif karena durhaka pada orang tua. Becca belum siap dijulidin netizen negara +62.

“Ini yang terbaik untuk kamu.”
“Kamu juga tahu menikah muda itu lagi tren, Sayang.”
“Kalau belum cinta. Pelan-pelan aja. Cinta bisa datang dengan sendirinya, kok.”
Begitulah kata-kata manis yang selalu dilontarkan sang mama demi merayu Becca sejak beberapa hari lalu. Becca sudah cukup geram dengan semua ucapannya, tapi ia masih menahan amarahnya.

“Bec.”  Becca memutar bola matanya malas. Mamanya mulai memanggil Becca lagi, mencoba menasihati, lalu merayu, dan memaksa dengan sedikit nada ancaman agar Becca mengiakan keinginannya.

Becca berbalik menghadap sang mama sambil menaruh buku yang tadi dibaca di atas meja nakas. Ia menghela napas.

“Coba pikirkan dulu, dong, Bec. Ini demi masa depan kamu juga,” lanjut mama.

Becca terdiam menatap mamanya dengan malas.

“Masa depan? Becca masih sekolah. Saat ini masa depan yang harus Becca pikirkan adalah pendidikan, Ma. Lulus sekolah, Becca mau lanjut kuliah dan dapat gelar sarjana bahkan kalau bisa gelar master dan doktor. Becca mau merasakan serunya jadi wanita karier, dapat profesi yang Becca inginkan. Menikah itu bisa nanti setelah Becca sukses, Ma. Apa Mama enggak mau lihat Becca sukses? Mama cuma mau lihat Becca cukup jadi ibu rumah tangga? Kalau iya, besok Becca enggak usah sekolah lagi aja, Ma.”

“Becca, kamu tetap bisa mengejar karier meskipun sudah menikah. Apa salahnya dengan pernikahan dini? Mama tahu kamu orangnya gimana, Bec. Gimana kamu mau menikah nanti kalau kamu aja orangnya terlalu cuek dalam segala hal? Belum lagi Mama perhatiin teman kamu, ya, itu-itu aja. Diana doang, deh, kayaknya yang sering main ke rumah. Mama lihat teman cowok kamu juga enggak ada. Bahkan, pas seumuran kamu yang dekatin Mama banyak, lho.

“Mama juga enggak mau kamu pacaran sama cowok-cowok asal-asalan. Apalagi anak zaman sekarang ngeri banget, deh, pergaulannya. Mama jodohin kamu bukan sama cowok sembarangan, kok. Udah top cer, deh, calon Mama ini dari bibit, bebet, dan bobotnya. Makanya, Mama mau jodohin kamu sekarang mumpung masih available itu si Rey calonnya kamu. Terus kamu enggak usah pusing mikirin segala halnya lagi nanti. Mama begini juga buat kasih yang terbaik untuk kamu,” ucap mama sambil menatap Becca dengan ekspresi yang bahkan tidak bisa Becca deskripsikan.

“Becca, percaya, deh, sama Mama, Nak Rey itu bisa kamu andalkan nanti. Nak Rey itu orangnya bermutu, kok. Mama udah lihat dia. Ganteng lho, Sayang, si Rey,” rayu mama lagi.

“Mama kira dia beras apa sampai diomongin bermutu-bermutu segala. Lagian, nih, ya, Ma, Becca tuh masih sekolah, Ma. Masih umur enam belas tahun, belum boleh nikah. Terus ya, Ma, Becca pernah baca kalau cewek cowok ngelakuin hal yang ‘iya-iya’, ceweknya bisa kena kanker serviks pas tuanya dan Becca enggak mau kayak gitu.”

“Ya ampun, Sayang … memangnya Mama suruh kamu nikah sama Nak Rey buat bikin cucunya sekarang? Ya, enggaklah, Mama juga tahu kali kalau kalian berdua belum boleh ngelakuin hal yang ‘iya-iya’ itu.” Mama tertawa pelan.

“Ya, terus ngapain nikah sekarang,” ucap Becca sambil tiduran di kasurnya.

“Ya, buat nandain kamu udah ada yang punyalah, Sayang. Pokoknya Mama enggak mau tahu, ya … kamu harus nikah sama Nak Rey. Udah enggak ada protes-protesan,” ucap mama tegas, layaknya emak-emak galak kalau berebut barang diskon di supermarket.

——

Gimana prolognya?
Udah buat kalian gemes dan ketawa belum? Atau mungkin kalian kecewa karena Leo atau Rey belum muncul disini?
Yang setia nunggu Leo atau Rey muncul, Baca part selanjutnya!
Salam cinta

Calaride_

P.s:
Ada yang punya IG? Ayo temenan!
Follow my Ig: @swcoca

Young Marriage [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang