MLS 20 (Part I): 'Untitled'

292 18 3
                                    

Jason menyewa lantai empat di rumah sakit yang merawat Maddi. Selain karna khawatir akan terjadi sesuatu dengan putrinya, Jason juga tidak mengizinkan siapapun masuk kecuali dirinya dan Christian serta para dokter dan perawat. Dengan penjagaan yang ketat di setiap sisinya Jason yakin Axel serta keluarganya tidak akan bisa masuk.

"Dad," panggil Maddi lemah menyadarkan Jason dari lamunannya.

Jason berdiri di sisi bangsal Maddi, mencoba tersenyum agar putrinya itu melupakan kejadian yang sudah berlalu. "Bagaimana perasaanmu?" tanya Jason sambil menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi pelipis Maddi.

Mata Maddi langsung berkaca-kaca. "Aku akan mencoba menjadi baik-baik saja," ujarnya.

"Don't cry, Baby. Daddy selalu mengajarkanmu untuk menjadi wanita yang kuat sejak kecil, Maddi yang sombong lebih baik dari pada Maddi yang cengeng." Jason mencoba menghibur Maddi sambil memeluknya.

Tangis Maddi pecah seketika. Semuanya benar-benar terasa seperti mimpi, dan Maddi beraharap memang seperti itu. Dimana ia bangun nanti ia sudah berada di pelukan Axel, menjadi istrinya.

Di luar ruangan, Christian sedang menyaksikan Axel yang berusaha untuk masuk menemui Maddi. Ia tidak tega, tapi jika membiarkan Axel menemui Maddi, bukankah akan sama saja? Maddi pasti mengusir pria itu.

Christian akhirnya mendekat meminta agar para bodyguard mundur dan membiarkannya berbicara dengan Axel

"Adams, aku ingin menemui Maddi. Ku mohon bantu aku," pinta Axel dengan wajah yang terlihat lelah.

"Hari sudah sore, kau sudah terlalu lama memohon disini, kembalilah ke gereja dan doakan Maddi agar segera pulih. Itu satu-satunya jalan kau membuat Maddi bahagia." balas Christian berkeras hati.

"Chris, kumohon padamu. Tolong bantu aku, Sabrine berbohong. Jelaskan pada Maddi, aku tidak seperti itu di belakangnya." Axel masih memohon di depan Christian sampai sekarang ia juga berlutut. "Hanya kau yang bisa ku mintai bantuan disini Chris."

"Bangunlah, pecundang." perintah Chris masih belum di indahkan oleh Axel. "BANGUN SIALAN!" Chris mencengkeram kerah Axel dan menariknya agar berdiri.

"Axel Trevor Smith bukan seorang pecundang. Jika memang kau ingin membuat Maddi percaya dengan kata-katamu, bangun dan cari bukti bahwa bukan kau orang yang menghamili Sabrine. Kau mengerti?!"

Axel akhirnya pasrah dan mengangguk lemah membuat Christian melepaskan cekalannya pada kerahnya.

"Kembalilah ke hotel, bersihkan dirimu dan segera hubungi tangan kananmu untuk mencari tau semua tentang Sabrine. Jika kau butuh bantuanku, kau bisa langsung menghubungiku." Christian menyerahkan kartu nama miliknya dan langsung berbalik arah menjauhi Axel.

Axel menatap kartu nama Christian dan memikirkan apa yang pria itu katakan padanya sejak tadi. Mungkin ada benarnya. Ia akhirnya memutuskan untuk pulang dan menghubungi Ferran.

"Cari tahu semua yang Sabrine lakukan satu bulan terakhir. Atau semuanya. Terserah, ku serahkan semuanya padamu, aku harap kau tidak akan mengecewakanku, Ferran. Dan lakukanlah secepat mungkin!" perintah Axel sambil berjalan menuju lift.

Di basement, ia bertemu sang ayah. Greg baru saja menutup pintu mobil dan menatapnya. Axel segera memeluk sang ayah menumpahkan semuanya.

"Tenanglah, nak. Jika kau memang tidak bersalah, kau tidak perlu takut kehilangan dia," ujar Greg menepuk pelan pundak Axel.

"Aku bersalah, aku melakukannya dengan Sabrine. Tapi aku yakin seratus persen bukan aku yang menghamilinya, Dad."

Greg menengadah menatap atap basement sambil menghela napasnya berat. "Kau pasti bisa melewati semua ini, nak. Kau juga akan mendapatkan Maddimu kembali."

MY LOVELY STRANGERS [#1 Romance Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang