MLS 6: I'm Dancing With a Stranger

378 24 1
                                    

Setelah hampir dua minggu Maddi di sibukkan oleh pekerjaan dan masalah hatinya, ia akhirnya kembali datang menemui Justin.

"Ah, aku sangat merindukanmu, Justin. Beri aku segelas wine," ujarnya setelah masuk dan berjalan berdesakkan menuju meja bartender itu.

"Kemana saja kau selama dua minggu ini, Maddi?" tanya Justin sambil menyiapkan minuman yang Maddi mau.

"Hmm, aku mulai bekerja."

"Tidak sibuk dengan Mr. Smith?"

"Jangan bahas dia, Justin. Kepalaku sangat pusing, cepat beri aku minuman."

Justin terkekeh lalu menyodorkan segelas wine yang Maddi mau. "Jadi, kenapa kau tidak ingin membahas tentang Mr. Smith?"

Maddi meneguk minuman di dalam gelas kecil itu sekali tegak. "Sudah ku katakan kepalaku pusing, Justin."

"Setelah kau putus dengan Felix Jhonson kau langsung mendapatkannya, apa hubungannya denganmu sama saja berakhir dalam kurun waktu satu minggu?"

"Ayolah berhenti membahas pria itu atau ku patahkan lehermu."

"Wow, kau sangat menyeramkan. Bukankah kau merindukanku?"

"Ya Justin, aku merindukanmu. Jadi, apa kau punya rekomendasi pria untuk ku ajak tidur malam ini?"

Justin tertawa. "Kau kira aku wanita? Kenapa kau tidak mengajakku saja?"

"Sejak kapan kau jadi tertarik denganku?" Maddi menyodorkan kembali gelasnya pada Justin.

"Bagaimana dengan pria yang duduk di sana, dia cukup sering datang kemari," Justin menunjuk pria yang sedang duduk di sudut ruangan di temani oleh dua jalang yang aktif menggerayanginya.

"Kau mengenalnya?"

"Hanya tahu namanya, para wanita disini sering membicarakannya. Katanya dia bukan pria yang mudah di taklukan."

"Aku tidak berminat, jangan-jangan dia justru tertarik dengan pria."

"Cobalah dulu, siapa tahu dia tertarik dengamu, jika dia sungguh tertarik dengan pria kau bisa memberikannya padaku."

Maddi tersenyum miring. "Baiklah."

Justin ikut tersenyum menatap kepergian Maddi ke sudut ruangan itu dan mengusir dua jalang yang sedang menggoda pria incarannya. Sedikit terjadi cekcok antara Maddi dan dua wanita itu, namun karena sang pria itu juga jengah dengan mereka, akhirnya ia meminta dua wanita itu pergi.

"Well, terima kasih sudah memberiku kesempatan." Maddi duduk menyilangkan kakinya dan meminum wine dari gelas di tangannya.

"It's okay."

"So, what's your name?" tanya Maddi to the point.

Pria itu tersenyum manis. "Namaku Christian Adams."

"Ah, Christian Adams. Aku sedikit asing dengan wajahmu, sepertinya kau orang Asia. Apa benar?"

"Kau tahu negara indah bernama Indonesia?"

"Wow, kau orang Indonesia?"

Pria itu mengangguk sambil tersenyum.

"Apa yang kau lakukan di New York?" tanya Maddi lagi.

"Aku menetap di sini."

Maddi menganggukkan kepalanya beberapa kali. "Kenapa kau menetap di sini, bukankah Indonesia jauh lebih indah? Aku suka Indonesia."

"Aku meneruskan bisnis kakekku."

Maddi kembali menyeruput wine nya sambil mengedarkan pandangan. Sedikit lama mereka saling diam, Maddi meletakkan gelasnya di atas meja dan menatap Christian dengan tatapan dan senyum menggoda. "Bukankah kau di sini untuk bersenang-senang?"

MY LOVELY STRANGERS [#1 Romance Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang