Haiii, finally update setelah sekian purnama :)
Semoga masih ada yang nunggu ya. Ok, happy reading💖
⚛️⚛️⚛️⚛️⚛️
Maddi terus mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh tak tentu arah. Ia tidak peduli jika sejak tadi Axel mengikutinya. Tunggu, Axel? Apa jangan-jangan yang di katakan Christian adalah benar? Maddi berhenti di salah satu persimpangan jalan karena lampu merah, namun ia melihat mobil Axel masih melaju dengan kencang di belakangnya dan tiba-tiba saja mobil itu menabrak salah satu mobil di tepi jalan lalu berguling beberapa kali. Semua orang mengerubunginya seketika, Maddi ikut turun dari mobilnya dan berjalan ragu ke arah kerumunan orang tersebut.
Jantungnya berdetak kencang seiring langkahnya mendekat. Sampai ia benar-benar ada di tengah kerumunan dan melihat mobil Axel yang sudah tak berbentuk lagi, dadanya terasa sesak seperti napasnya di tarik secara paksa dari tubuhnya, air mata mengalir deras seketika. Maddi berlari ke sisi mobil dan melihat Axel masih dalam keadaan sadar namun tubuhnya terjepit di antara bangku dan kemudi mobilnya.
"Telepon ambulance! Siapapun, telepon ambulance untuknya kumohon!" teriak Maddi histeris.
Tak lama kemudian, asap keluar dari mobil bagian belakang dan polisi beserta petugas pemadam kebakaran datang di susul para medis. Petugas pemadam tersebut memadamkan api di bawah mobil Axel, sedangkan para polisi berusaha untuk mengeluarkan Axel.
"Stay with me, Axe," bisik Maddi mengulurkan tanganya melewati jendela yang kacanya sudah pecah dan mengusap rahang Axel perlahan. "Stay with me," ujarnya lagi
"It's okay, Chérie. It's okay," balas Axel lirih.
"Bertahanlah, Axe!" teriak suara bariton itu membuat Maddi menoleh dan bersyukur mendapati Aldrich ikut membantu petugas berusaha mengangkat atap mobil Axel dan pintu sisi kanan mobil Bugatti tersebut.
"You look so beautiful as always," ujarnya lagi membuat Maddi meraih tangan berlumurah darah itu untuk di genggam dan di ciumnya.
"Stay with me." seketika ia menyesali perkataannya pada Jason hari itu. Hari saat ia berkata akan melihat Axel untuk yang terakhir kalinya. "I love you." Maddi masih menggenggam tangan Axel.
Pria itu sangat terlihat menahan rasa sakit dan kesadarannya perlahan mulai meredup. "I love you more," balasnya sebelum mata beriris abu itu terpejam.
"No, Axe. No! Axel!" Maddi berteriak histeris dan akhirnya menarik pintu mobil sisi kiri.
"Apa yang kalian lakukan? Cepat bantu aku membuka pintu ini!" Maddi berteriak pada semua orang di sana yang hanya diam menyaksikan.
Akhirnya beberapa pria membantu untuk berusaha menyelamatkan Axel. Sampai satu jam kemudian para medis bisa membawanya dengan keadaan yang sangat parah. Maddi dan Aldrich ikut di dalam ambulance yang membawa Axel ke salah satu rumah sakit.
"I'm sorry, Mrs. He's dead," ucap salah satu medis di dalam ambulance tersebut membuat Maddi menatapnya tajam dengan mata merah yang penuh air mata.
"Kalian bahkan belum melakukan pertolongan pertama padanya!" geran Maddi.
"Tapi dia—" ucapan kru medis itu terpotong dengan tindakan Maddi yang memberi CPR.
"Maddi—"
"Wake up, Axe. Wake up!" teriak Maddi masih sambil memompa jantung Axel dengan tangannya dan memberi napas buatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVELY STRANGERS [#1 Romance Series]
Любовные романыDia datang sesejuk embun pagi, menyapaku dengan senyuman yang melemahkan seluruh saraf tubuhku, mendekapku di antara dua lengan kokohnya, membisikan kata perkenalan yang indah dengan nada lembut dan membuatku serasa melayang sampai aku terjebak dala...