To: Axel
"Aku akan menginap di mansion ayahku malam ini dan kembali setelah bekerja besok. Semoga harimu menyenangkan, Axel. Aku mencintaimu."
Send
Maddi membanting ponselnya ke sembarang arah setelah mengirim pesan itu pada Axel.
"Kenapa, Axel? Kenapa kau ingin hubungan kita tidak di ketahui semua orang?" lirih Maddi lalu membenamkan wajahnya di bantal dan berteriak keras seakan melepaskan semua beban yang ada di hati dan pundaknya.
"Maddi?" panggil Jason dari luar. "Buka pintunya, Maddi."
Maddi masih diam tak menjawab.
"Baiklah, tenangkan dirimu dulu. Aku hanya akan memberi tahu jika sudah selayaknya aku mendapat piala oscar karena aktingku." Jason terkekeh di balik pintu kamar Maddi.
Maddi segera bangkit dan membuka pintunya. "Dad tahu semuanya?"
Jason tersenyum lalu mengulurkan tangannya mengusap jejak air mata di pipi Maddi. "Ya, begitulah."
"Dari mana?"
"Kau tahu ayahmu ini orang yang hebat, sweetie."
"Dad..."
Jason menarik Maddi kembali masuk ke dalam kamarnya. Mereka duduk di tepian ranjang. "Ibumu dan juga ibu Axel, mereke tidak pernah akrab sejak berada dalam satu unniversitas dulu. Anne selalu iri terhadap apa yang ibumu dapatkan. Kebetulan aku dan Greg bersahabat sejak kecil, lalu aku menikahi ibumu karena kita saling mencintai dan Anne menikah dengan Greg karena perjodohan. Mungkin karena itu juga kebencian Anne pada ibumu semakin bertambah. Tapi siapa yang tahu masa depan, ibumu meninggalkan kita sedangkan Anne dan Greg justru bertahan sampai sekarang."
"Lalu, apa salahku, Dad? Aku juga tidak ingin terlahir dari ibu seperti dia."
"Maddi, kau tidak boleh seperti itu." Jason menarik Maddi ke dalam pelukannya. "Umurmu sudah dewasa, Maddi. Kau akan mengerti jika suatu saat bertemu dengannya lagi."
"Aku tidak mau. Aku sangat membencinya, Dad."
"Maddi, dia ibumu. Ibu yang mengandung, melahirkan, dan merawatmu."
"Tidak ada ibu yang meninggalkan anaknya, Dad. Sudahlah, aku lelah. Aku ingin tidur." Maddi merangkak dan berbaring memunggungi Jason.
"Apa kegiatanmu hari ini?"
"Hanya tidur."
"Baiklah, semoga acara tidurmu menyenangkan, sweetie. Aku menyayangimu." Jason mencium kening Maddi lalu keluar dan tak lupa menutup pintu kamarnya.
⚛️⚛️⚛️⚛️⚛️
Hari sudah petang, matahari sudah kembali ke peraduannya. Axel sendiri sudah bersiap dengan setelan casualnya. Ia menuruni tangga dan mendapat hormat dari Ferran.
"Mobil sudah siap, Tuan."
"Aku ingin mengemudi sendiri, katakan pada Taylor."
"Baik, Tuan." Ferran menunduk lalu pergi menemui Taylor.
Axel merogoh ponselnya dan menekan tombol satu, panggilan cepat untuk Maddi. Namun lagi-lagi nomornya tidak dapat di hubungi. Sejak tadi siang, Axel terus berusaha menelpon Maddi. Namun selalu berakhir suara operator wanita yang menjawabnya.
"Anda terlihat rapi, Tuan," ujar Laila tiba-tiba menyapanya.
"Aku hanya ingin pergi menemui ibuku, Laila," jawab Axel sekenanya dengan tangan yang masih sibuk menghubungi Maddi lewat ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVELY STRANGERS [#1 Romance Series]
RomanceDia datang sesejuk embun pagi, menyapaku dengan senyuman yang melemahkan seluruh saraf tubuhku, mendekapku di antara dua lengan kokohnya, membisikan kata perkenalan yang indah dengan nada lembut dan membuatku serasa melayang sampai aku terjebak dala...