MLS 21: Jericho Brandt

189 16 2
                                    

Haiii, akhirnya update juga :v
Berapa lama ya gak update? :(
Gamau banyak ngomong ah, cus di baca aja langsung. Dan jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah ya 🌟

Happu reading!!!

⚛️⚛️⚛️

Sampai di salah satu mansion milik Greg yang ada di Paris, Axel dan Nick di sambut senyuman dari Anne yang menunggu di depan pintu.

"Akhirnya kau pulang, nak," ujar Anne sambil menggiring Axel masuk.

Sampai di dalam, sudah ada keluarga Sinister dan juga keluarga besar Smith tentunya—kecuali Aldrich.

"Axel!" Sabrine menyeru sambil berlari menuju Axel dan memeluknya erat.

"Kau sedang mengandung, sebaiknya kau jangan berlari," balas Axel dengan ketus sambil melepaskan pelukan Sabrine. Ia lalu duduk di hadapan Ryan Sinister dan istrinya— Laurine Sinister.

"Kami sudah menyiapkan semua keperluan pernikahan kalian." Laurine tersenyum manis terhadap Axel dan Sabrine.

"Terima kasih, sebaiknya kalian urus saja semuanya, aku tidak akan ikut campur sampai tanggal pernikahan tiba." Axel tersenyum kecil pada semua orang yang ada di sana.

"Iya, sayang. Semua sudah Mommy siapkan untuk pernikahanmu dengan Sabrine. Gaun Sabrine juga akan siap besok, dan kalian akan menikah satu minggu lagi. Semua sudah siap," jelas Anne bersamangat.

"Terima kasih, Mom."

"Kehamilan Sabrine adalah hal yang sangat kita nantikan, maka aku sudah menyiapkan pesta kecil-kecilan di halaman belakang. Ayo kita ke sana." Anne menuntun semua orang yang ada di ruang tamu menuju halaman belakang.

Axel menghela napas berdiri dari duduknya dan menghampiri sang nenek— Pamela Leah Smith yang duduk di kursi rodanya. Ia tersenyum kecil kemudian berlutut di hadapan sang nenek. "Apakah Nenek baik-baik saja?"

"Kau yang sedang tidak baik-baik saja, Nak." Leah mengusap kepala Axel pelan. "Kau yakin dengan pernikahanmu kali ini?"

"Tidak. Tapi aku harus melakukannya kan?" Axel tersenyum kecut pada Leah dan bangkit mendorong kursi rodanya menuju taman belakang.

Di taman yang lumayan luas itu semua orang terlihat bahagia dengan pesta sederhana yang di adakan oleh Anne. Axel lagi-lagi mengela napasnya. "Nenek mau sesuatu?" tanya Axel setelah mereka menepi di sebelah gazebo.

"Tidak, kau berbaurlah. Nenek tidak akan menahanmu di sini."

"Apa yang nenek katakan? Tujuanku pulang kemari hanya karna Nenek, cepat katakan apa yang nenek mau?" sekarang Axel berusaha menjadi Axel yang biasa di hadapan neneknya.

"Uncle Axe!" teriak suara nyaring dari belakang punggunya.

Axel menoleh dan tersenyum ke arah gadis kecil berambut pirang yang di kucir dua tersebut. "Oh my Sky! Uncle rindu padamu!" Axel menerima pelukan erat dari gadis kecil itu.

"Aku juga, Uncle."

"Lihatlah, ponakan Uncle sudah besar. Berapa lama kau tidak mengunjungi Uncle-mu ini huh?"

"Maafkan aku, Uncle. Aku sangat sibuk dengan tugas sekolahku," ujar gadis berumur enam tahun itu dengan cemberut.

"Sky," panggil Istabelle mendekat. "Jangan ganggu Uncle Axel dulu, biarkan dia bersama Oma."

Axel tersenyum. "It's okay, dia bisa bersamaku sampai nanti. Aku juga masih merindukannya, kau bisa menikmati pestanya berdua dengan Nick."

"Baiklah, jangan nakal, Sky." peringat Istabelle sebelum kembali bersama Nick.

MY LOVELY STRANGERS [#1 Romance Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang