MLS 17: Sabrine Cobalt Sinister

209 18 5
                                    

Axel terbangun dengan kaget terlebih lagi pening menyerang kepalanya. Belum selesai sampai disitu, Axel membuka ponselnya dan waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi waktu Korea.

"Shit!" umpatnya sambil turun dari ranjang dan kembali terkejut saat mendapati dirinya dalam keadaan full naked. Axel kemudian berbalik menatap ranjangnya.

Ada Sabrine tertidur di ranjangnya dengan selimut menutupi tubuh sexy itu sampai batas dada. Otak Axel terasa blank seketika. Apa yang dia lakukan dengan Sabrine semalam?

Seingatnya ia hanya duduk meminum espresso sambil menikmati hujan di salah satu cafe yang memiliki view terbaik di Korea.

"Sialan aku tidak mengingat apapun." Axel melirik gelas di nakasnya lalu mengambil dan menumpahkannya di wajah Sabrine.

Wanita itu terbangun sambil terbatuk-batuk membuat Axel mengalihkan pandangan memilih memakai boxernya.

"Axel!" sentaknya.

"Pakai bajumu dan jelaskan apa yang kau lakukan," perintah Axel dengan nada dingin.

Terdengar kekehan renyah Sabrine. "Kau tidak mengingatnya sayang? Kita bahkan melakukannya beberapa ronde semalam."

Axel yang sudah selesai mengenakan kaosnya hanya bisa mengepalkan tangan untuk menahan amarahnya. "Kau menjebakku? Jawab dengan jujur."

"Tentu saja aku menjebakmu, kalau tidak kau tidak akan pernah mau tidur denganku, Axel."

"Kau sudah mendapatkan apa yang kau mau, sekarang pergilah." cara bicara Axel masih sama, datar dan dingin. Bahkan lebih dingin dari sebelum-sebelumnya ia berbicara dengan Sabrine.

"Aku tidak mau pergi, aku ingin kau menghabiskan waktu satu minggu penuh bersamaku disini, jika kau menolaknya aku akan mengirim foto-foto kita semalam pada Maddi tercintamu itu." Sabrine tersenyum miring sambil berjalan mendekati Axel.

Rahang Axel semakin mengetat, tangannya juga sudah gatal ingin meninju wajah cantik Sabrine, tapi sayang ia tidak akan bisa karna Sabrine adalah wanita.

"Kau mengancamku?" tanya Axel sambil menyeringai seram dan mendekati Sabrine yang duduk di sofa. "Kau berani mengancamku?!" Axel membentaknya dengan tangan yang mencekik leher Sabrine.

"Dengar, Sabrine Cobalt Sinister. Aku bisa membunuhmu sekarang juga dan pulang ke New York seperti tidak terjadi apa-apa lalu aku menikah dengan Maddi dan hidup tenang."

Sabrine melepas tangan Axel dan terbatuk. "Silahkan kau bunuh aku sekarang, tapi yang pasti foto itu akan sampai di tangan Maddi sebelum kau tiba di sana. Aku yakin setelah melihat foto itu Maddi tidak akan mau menikah denganmu. Jadi, turuti saja apa mauku. Hanya satu minggu, setelahnya kau bisa bebas bersama Maddi."

"Kau!" Axel menunjuk Sabrine tepat di depan matanya.

"Aku yakin kau lebih suka opsi kedua."

"Baik, aku akan turuti maumu. Seminggu denganmu disini dengan syarat kau harus pergi dari kamarku. Tidak ada lagi kontak fisik antara kau dan aku," tegas Axel sambil berlalu ke kamar mandi dan membanting pintunya dengan keras.

Sabrine tersenyum sinis. Satu minggu, ia bisa mengendalikan Axel. Tidak apa, setelah ini Axel.bisa melanjutkan hidupnya dengan tenang bersama Maddi. Sampai nanti Sabrine akan datang lagi padanya.

"Baby, cepatlah tumbuh disini."

⚛️⚛️⚛️⚛️⚛️

Maddi melepas kaca mata yang bertengger di hidungnya, menutup berkas yang baru saja ia tanda tangani, juga menutup komputer jinjingnya. Hari sudah mulai petang dan Maddi masih berada di kantornya.

MY LOVELY STRANGERS [#1 Romance Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang