(M)
"Apa kau sebegitu murahan nya hingga memberikan tubuh mu pada ayah mu sendiri?"
"Bagaimana mungkin aku bisa melupakan mu disaat kau sendiri selalu berkeliaran di depan mataku"
begitulah,Kisah seorang gadis kecil berumur 20 tahun,Yang mencintai...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat ku memejamkan mata Aku melihat kita tertawa bersama. Namun.. Saat ku buka mata Aku melihat kau dan dia tertawa bersama. Lantas, bolehkah aku tetap memejamkan mataku. Agar tak melihat kenyataan bahwa kau bahagia bersamanya. . . . .
Happy Readings~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perlu diketahui makam nya ini bukan yang ada di tanah ya, Tapi yang menggantung di dinding, beda nya ini di area terbuka.
"Ayah.. Apakah kabar mu baik disana? kabar ku disini selalu tak baik. Oh iya ayah, maafkan aku mengunjungi mu dengan pakaian seperti ini. Karena awalnya aku fikir hari ini aku akan kencan pertama dengan orang yang kusukai hehe.. tapi tak jadi, dia marah padaku,"
Yerim rasa cukup basa-basi nya. Dia ingin segera mencurah kan beban nya saat ini juga.
"Ayah apa kau tau? Ibu akan menikah lagi. Aku tak mau ayah, Hanya kau satu-satu nya ayah untuk ku.. ibu bahkan tak pernah ada untuk ku, dia tiba-tiba datang membawa kabar padaku bahwa dirinya akan menikah,"
"Dan kau tau ayah, Laki-laki nya adalah orang yang sangat aku cintai.. Hiks.. Ibu jahat ayah, bagaimana bisa aku menerima nya sebagai pengganti mu sedangkan dia adalah laki-laki yang aku cintai."
"Pernikahan mereka akan berlangsung 4 hari lagi, haruskah aku menerima nya? Hikss.. Haruskah aku merelakan semuanya?"
Yerim menggeleng kencang, "Aku tak bisa, Tapi aku juga tak bisa menolak jika itu memang membuat ibu ku bahagia. Karena aku tak bisa membahagiakan nya."
"Aku selalu menyakiti ibu dengan kata kata ku, aku anak yang durhaka ya ayah hiks.. Aku sangat merindukan ibu, tapi ibu tak pernah berubah sedari dulu."
