Cousin

3.4K 237 6
                                    

Alice melihat seseorang yang tengah berlari kearahnya, Alice menajamkan pandangannya karena ia sedang tidak memakai kacamatanya. Seseorang itu berlari, rambut pirang sebahunya kini bergoyang-goyang. Belom semenit meninggalkan tempat, seseorang itu memeluknya.

"I miss you so badly, Alice!" Ucapnya.

Tersadar, Alice memeluk seseorang itu, ini dia orang yang ia cari-cari.

"HANNY, GUE KANGEN SAMA LO!" Ucapnya heboh membuat pengunjung bandara kini menatapanya kesal.

Hanny terkekeh, "Aku juga kangen banget sama kamu, Lice. Oh iya, mana bang Ali dan Aline?"

Alice memutar bola matanya, "Biasa, Aline beser kalo bang Ali lagi beli cemilan."

"Oh iya, lo kok lama bener dah kesininya?" Tanya Alice.

Blush. Wajah polos Hanny kini memerah, Alice melihat pipinya. Membuat ia terkekeh, "Cie, blushing!"

Hanny mengerucutkan bibirnya, "Jangan godain aku, Lice!"

Alice hanya tertawa melihat tingkah gadis polos didepannya, kedua pipi tembam dan sudah terlihat merah itu membuat Alice gencar meledeki Hanny. Ketika bang Ali dan Aline datang bersamaan, Alice segera berhenti meledekinya dan merangkul Hanny.

"Yuk pulang, pasti lo cape kan?" Tanya Alice, dibalas dengan anggukan Hanny.

..::..

"Hanny buka pintunya, makan malam udah siap!" Teriak Alice dari luar pintu kamar tamu dirumahnya. Tidak mendapat balasan dari dalam, Alice membuka pintu kamar tamu tersebut.

Pemandangan didepan matanya membuat Alice heran, pantas gak ngedenger, orang si Hanny pake earphone sambil ketawa-tawa ngeliat layar iPadnya. Palingan lagi ngecontact doinya di London, ah zaman sekarang..... Kapan Alice pacar? Mantan aja cuma atu, kapan ya si Al.... Gak jadi.

Alice hanya berdecak sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, ia berjalan kesamping Hanny, ia melipat tangannya dan berdeham.

Hanny yang merasa sadar langsung menutupi iPadnya dan memperlihatkan gigi putihnya kearah Alice, "Kenapa dear?"

Alice menggelengkan kepalanya lagi, "Lo gue teriakin kaga denger-denger, makanya gue langsung masuk aja. Bunda udah nyiapin makan malam, yok kebawah!"

"Okay, aku nanti kebawah kok. Bentar ya, aku matiin sambungan skype ku sama..."

"Taudeh, sama doi kan?" Ujarnya jahil.

Hanny mengernyitkan dahi, "Doi apaan tuh?"

Alice berdecak, "Doi itu pacar atau gebetan. Ngerti?" Kedua pipi Hanny kembali memerah karena malu, membuat Alice menggelengkan kepalanya heran. Ni anak polos bener dah, omongin doi aja langsung ngeblush.

Hanny segera beranjak dari tempat tidurnya lalu mendorong pelan tubuh Alice ke luar kamarnya, "Sebentar ya, aku matiin sambungan skypeku dulu."

Alice hanya kembali pasrah, kedua tangannya keatas menyatakan bahwa ia menyerah. Terserah deh. "Yaudah cepetan! ohiya seragam SMA lo yang baru udah disetrikain Mbok Sum, nanti ambil aja ditempat setrikaan"

Hanny mengangguk, lalu Alice keluar dari kamarnya. Setelah meyakinkan Alice sudah jauh, ia masuk kembali ke kamarnya, mengunci kamarnya, lalu mengambil iPadnya.

"Ih kenapa tadi tiba-tiba item semua sih layarnya?" Omel seseorang yang sedang skype-an sama Hanny. Hanny berdecak jengah.

"Tadi ada saudaraku lex, udah ya aku mau makan malam dulu, bye Alex Radja."

"Bye Hanny Rafella."

..::..

22/11/14 20.59

A/n

Maaf ya selalu dikasih updatean pendek:( udah Alhamdulillah banget ini mah mo ngetik.

Udah mau konflik guys, do you want?

Vomments dulu lah huahuahaha :3

Kalo banyak yg vomments gue update secepatnya, yay!<3


I see your eyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang