Rain&Promise

3.6K 238 2
                                    

"Bye San, hati-hati!" Alice berteriak kearah Sania dan dibalas dengan diangkatnya ibu jari, suaranya kalah dengan air yang bergemerisik membasahi bumi. Alice menengadahkan tangannya dibawah hujan, merasakan air yang mengalir ditangannya, menutup matanya merasakan angin yang semilir.

Pluk.

Alice merasakan ada sebuah jaket yang dijatuhkan ke pundaknya, belum menengok, lengan kekar sudah mengalungi pundaknya.

"Pake jaketnya, nanti kedinginan." Ucap Alex sambil tersenyum, kala membuat bibir Alice melengkung keatas.

"Makasih," ujar Alice sambil menunduk, menutupi pipinya yang memanas.

Alex bersandar pada pilar sekolah, "Sabtu jalan yuk?"

Alice mengangkat kepalanya dan menatap Alex, "Jalan mulu, gaaus?"

Alex terkikik geli, "Katanya gak kenal gue tadi waktu di kantin, eh sekarang bilang 'jalan mulu, gaaus?' Apa kata kata itu udah membuktikan kalo kita udah kenal lama?"

Alice berdecak dan melempar jaket Alex pas mengenai mukanya, "Lo tetep Alex yang nyebelin,"

Alex tertawa lepas dan kembali merangkul pundak Alice, "Ah, just kidding kok, gue serius nih mau ngajak lo jalan. Gimana kalo kita makan di restoran pas malam minggu?"

Alice berdecak, "Jangan rangkul bisa, gue lagi diet."

"Begayaan diet, badan udah kurus gitu"

"Songong!"

"Toko buku?"

"Bosen."

"Pasar malam lagi?"

"Mager,"

"Toko musik?"

"Sibu--- EH TOKO MUSIK?" Tanya Alice dengan bersemangat.

"Yeah," balas Alex sambil mengulum senyum, merasa berhasil dengan rujukannya.

"Okay, mau ngapain? Pas banget, gue mau beli album lagu penyanyi favorit gue." Ujar Alice bersemangat.

"Oh.... Kalo gue..." Ucap Alex sambil berpikir, sebenernya sih dia gak ada rencana mau ke toko musik cuma mau ngajak Alice jalan. "Mau beli kaset lah! Nanya lagi"

Alice memutar bola matanya, "Pinter banget sih lo, ya jelas lah ke toko musik beli kaset!"

"Jemput gue ya malam minggu, ohya gue tinggal ya Lex, pak dodo udah jemput gue. Bye," kata Alice bersiap-siap menerjang hujan, tetapi baru saja ingin berlari, tangannya dicekal oleh Alex.

"Pake jaket gue."

Alice tersenyum sangat manis, "Thanks."

"Everything for you, my queen."

Kata-kata terakhir Alex mampu membuat kaki Alice lemas, my queen.

Detak jantungnya pun tak karuan lagi.

Cinta itu membuat orang paling terpintarpun menjadi bodoh dalam sekejap.

...::...

"Assalamualaikum, Alice pulang!" Ucap Alice ketika membuka pintu rumahnya dan melihat ruang tamunya kosong, biasanya keluarganya ngumpul disana.

"Ehh Alice udah pulang?!" Teriak Hanny dari kamarnya yang berada dilantai 2 dan segera turun tangga.

"Bunda ayah kemana Han? Terus bang Ali sama Aline kemana?"

Hanny membalas dengan senyumnya yang sangat manis, "Tante sama oom lembur Lice, Aline masih sekolah karena dia ada kerja kelompok, kalo bang Ali udah balik ke kos-kosan, lupa ya?"

Alice menepok dahinya, "Ah gue lupa, yaudah deh gue mau istirahat dulu yaa, oh iya itu apaan yang ditangan lo?" Tanya Alice ketika melihat berkas-berkas berada ditangan Hanny.

"Oh ini?" Katanya sambil melihat berkas-berkas itu, "Besok kan aku sekolah di PE, ini berkas-berkasnya gitu.."

Alice ber'oh' ria, tetapi ia menjadi curiga melihat dari kemaren Hanny senyum-senyum sendiri, "Kenapa lo suka senyum-senyum sendiri?"

Tawa Hanny pecah, Alice meniup poninya, kesal ditertawakan. "Ada deh, let see tomorrow. Aku seneng aja sekolah."

"Yeu dasar, yaudah gue ke kamar." Ucap Alice, mengingat sesuatu, Alice berbalik "Ohya, gue yakin lo bakal jadi anak eksis"

Hanny memiringkan wajahnya, "Seyakin itukah?"

"Lo bule, lo cantik, lo seksi, lo pintar. Gue yakin lo bakal eksis."

Tawanya kembali mengulum, "Terus?"

"Pura-pura gakenal gue disekolah."

"Ha?"

Mengingat ia dekat sama anak eksis (re: Alex), ia jadi sering digosipin sama satu sekolah membuat ia gondok sendiri.

"Jangan bawa gue kedunia lo, gue cape digosipin mulu, deal?"

Hanny berpikir sejenak, lalu ia mengulurkan tangannya, "Deal."

29/11/14 2.58 p.m

A/n

Vomment = bikin semangat = update cepet

Loveyou readers yg udah setia nunggu cerita yang tijel ini, love you banget apalagi yg suka vomments:*

I see your eyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang