Double Al

7.2K 464 7
                                    

Hari ini aku gak pulang bersama Sanny, karena---yah dia ada janji sama pacar barunya, Vino. Setelah cowo berjambul itu membersihkan lukaku, aku bergegas keluar UKS dan menunggu supirku di gerbang. Merepotkan ! Biasanya kan aku nebeng Sanny.

Aku melihat jam swatch yang melingkar manis dipergelangan tanganku

Jam 3, berarti aku sudah menunggu sejam.

Aku hanya gelisah melihat seantero sekolah, sepi. Padahal yang biasanya anak basket pulangnya paling lama sudah tidak terlihat batang hidungnya.

Aku pun duduk di kursi tunggu sekolah, mengambil iPodku dan mengambil headset yang ada ditasku, dan mulai memilih lagu diantara playlist tersebut.

"Lo gak pulang?"

Aku yang sedang menikmati masa ketenanganku mendongak dan disitu terdapat seseorang mengenakan baju basket kebanggaan SMA PE.

Cowo jambul itu.

"Lo ngomong sama gue?" Tanyaku polos.

Cowo itu cuma tertawa melihatku dan ikut duduk disebelahku.

"Yaiyalah, lo kira gue ngomong sama hantu!"

Aku mengerucutkan bibirku dan mengeluarkan iPhone untuk line supirku, Pak Dodo. Gaul emang supir aku.

Disaat aku mengetik kata sent, cowo disebelahku bertanya kembali, "lo pulang sama siapa? Gue tanya daritadi di kacangin,"

"Peduli apa?" tanyaku sarkastik.

"Dih, gue nanya lo balik nanya,"

Aku tidak memedulikan cowo berjambul dan melihat layar iPhone. Tidak ada line.

"Btw, lo gak terimakasih gue udah obatin luka lo?" Tanyanya.

"Dih, lo ikhlas bantuin gue gak sih?,YAUDAH MAKASIH" kataku sarkastik.

Cowo berjambul itu hanya terkekeh lalu mengacak-acak rambutku. Hih dasar sksd!

"Rambut gue berantakan!," kataku.

Tapi yang ada, cowo berjambul itu malah mengacak-acak rambutku semakin kencang.

Sabar Alice.. lo harus sabar.

Setelah dia tertawa semerdekanya, ia kembali bertanya kepadaku.

"Lo pulang sama siapa?"

Aku mengangkat alisku sebelah. "sama gebetan," kataku asal

"Gebetan lo lebih ganteng dari gue gak?" Katanya sambil menaik turunkan alisnya.

"Dih, mupeng dibilang ganteng"

"Emang,"

Aku memutar bola mataku malas dan ada 1 line.

"Mbb mba Alice, sorry banget kayaknya saya gabisa jemput non deh, Pak Ari nyuruh saya jemput Bu Lina di Bandara, sekali lagi sorry ya mba -pak Dodo yang ganteng."

Yeah kalian jangan bingung betapa gaulnya supir aku, karena aku nyuruh dia ngomong gaul daripada baku. Aku ancam kalo dia ngomong baku, aku suruh Ayahku pecat dia! Hahaha! Jahat emang. Bodo.

"So, lo mau nunggu gebetan lo sampe besok?" Bahkan aku gak sadar daritadi cowo berjambul ini masih duduk disebelahku.

"Gue sebenernya nunggu supir hehehe,"

"Oh ternyata gebetan lo supir,"

"Ish, apaan sih lo? Dia bukan gebetan gue!," kataku menonjok bahunya.

Dia meringis lalu tertawa kembali. Dasar aneh.

Keheningan pun menyelimuti kami.

"Um...lo..mau pulang sama..um..gue gak?" katanya kikuk.

Aku menatapnya bingung, "lo kenapa gagu?"

"Gak gak papa! Cepet jawab pertanyaan gue,lo mau pulang sama gue gak?" katanya maksa.

"Kok maksa?" Kataku sambil mengangkat alis.

Cowo berjambul itu mengacak rambut frustasi "Lo tinggal jawab pertanyaan gue kok susah banget? lo mau pulang sama gue gak?" Katanya kesal.

"Gak usah, gue pulang naik bus aja," kataku meninggalkan cowo itu menuju halte.

Aku kembali melirik jam tanganku, sekarang sudah jam setengah 4, dan aku yakin pasti ayahku sudah cemas, yeah. Ayahku sangat protetktif kepada 3 anaknya itu, yang berarti 2 lainnya adalah saudaraku.

Sesampainya di halte aku duduk di kursi tunggu, aku mengecek uang di dompet.

Tunggu...

DUIT GUE KOK GAADA SERECEHPUN?!!

TERUS GUE PULANG SAMA SIAPA?!!

Aku pun baru menyesal kenapa aku gak mau menerima tawaran cowok itu, dengan langkah gontai aku pun keluar dari halte. Meratapi nasib dompetku. Eh, salah! Nasibku!.

Baru saja mau melangkahkan kakiku, sebuah motor ninja membunyikan klakson disebelahku.

"WOI BERISIK BANGET SIH LO! BUKA HELM LO!" kataku sarkastik kepada pengendara gak becus itu.

Pengendara motor itu membuka helmnya.

Cowo itu lagi?!

"Gue nawarin sekali lagi, lo mau gak pulang sama gue?" Kata cowok berjambul itu.

Naik gak ya naik gak ya.

Dengan amat sangat pasrah, akupun menaiki motor ninja tersebut.

"Siap?,"

"For what?"

"For......"

Dan tiba-tiba saja aku sudah memeluk pengendara motor a.k.a cowo jambul karena motor yang dikendarainya melaju kencang.

-------------------

"LO GILA," kata pertama kali yang keluar dari mulutku sesampainya dirumah. Dan cowo itu cuma terkekeh.

"Hhahah kan gue bilang siap-siap tadi," katanya sambil terkekeh.

Aku hanya mengerucutkan bibirku sambil membuka helm yng diberikan cowo jambul itu.

"Ish rambut lo berantakan," kata cowo jambul itu seraya meletakan anak rambut dibelakang telingaku.

"Rambut gue ternoda nih!" Kataku sambil menepis tangannya. Dan dia hanya terkekeh.

"Thankyou ya tumpangannya," kataku lalu meninggalkannya.

Akupun membuka gerbang rumahku dan hendak mengunci rumahku.

"SIAPA NAMA LO?" Teriak cowo berjambul itu.

Akupun menoleh kebelakang dan masih ada cowo jambul itu.

"Alice, nama lo?"

"Alex!"

Akupun mengacungkan jempol dihadapannya lalu berbalik menuju pintu rumahku.

"NANTI MALAM MIMPI INDAH YA!"

Aku menoleh ke Alex dan mendapatkan dia tengah tersenyum sambil melambaikan tangannya.

Gue gak pernah secepet ini deket sama cowo.

-------

10 Juli 2014. 5:56 am

Maaf update lama kena writer's block soalnya.

Dan makasih udah terus baca!

Don't be silent readers please.

Xoxo!

I see your eyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang