Bimbang.

3.6K 267 7
                                    

"Pengumuman-pengumuman, maaf bila saya mengganggu pelajaran anak-anak semua. Diharapkan seluruh guru dari kelas 10 hingga 12 berkumpul diruang rapat sekarang juga. Saya ulangi kembali, Pengumuman-pengumuman, maaf bila saya mengganggu pelajaran anak-anak semua. Diharapkan seluruh guru dari kelas 10 hingga 12 berkumpul diruang rapat sekarang juga. Terimakasih."

Pak Edi pun membereskan buku Fisika yang berserakan diatas meja, Semua murid 12 IPA 6 yang mendengar pengumuman pada speaker sekolah bersiap-siap untuk berpesta. Enggak, sih.

Pak Edi membetulkan kacamatanya, "Ya saya kira cukup pelajaran hari ini. Terimakasih, dan sampai berjumpa minggu depan."

Setelah Pak Edi keluar dari kelas, semua anak riuh dan bersorak-sorak gembira karena hari ini akan free class.

Terkecuali Alice.

Alice jengkel dan membereskan buku-bukunya, "Padahal kita udah mau UN. Tapinya kepala sekolah malah ngadain free class. Sekolah tuh buat belajar. Bukan main-main," celetuknya kepada diri sendiri.

Sanny yang berada disebelahnya mengernyit. Sungguh bingung sama sikap sahabatnya yang aneh, disaat semua orang ingin mengadakan free class tetapi gadis itu malah ingin belajar.

Sanny memutar bola matanya malas, "Kebanyakan belajar! Kapan punya pacarnya lu?"

"Pacaran gak penting. Yang penting sekarang masa depan gue," ucapnya santai. Membuat pipi Sanny menggembung kesal.

Sanny pun bangkit dari kursinya. "Gue pergi dulu ya,"

Alice yang ingin menelusupkan headset kembali menoleh kearahnya. "Mau kemana?"

"Kelas Vino. Mau ikut?"

Alice berdecak. "Engga deh, nanti jadi obat nyamuk."

Sanny hanya menepuk pundak Alice sekilas dan menyengir, "Yaudah gue duluan. Mending lo denger lagunya di perpus aja. Disini kan berisik,"

Alice kembali menimbang-nimbang,

Sepertinya ide Sanny bagus juga 'kan?

..::..

Sekarang Alice sudah berada di perpustakaan. Dengan sebuah buku fisika tebal dan buku catatan berada didepannya, menyelesaikan tugas Pak Edi yang belum selesai. Headset yang terpasang pada telinganya ikut larut dalam menyelesaikan tugasnya.

"ALEX, AYO MASUK SINI. Kamu tuh ya, ekonomi ngitung aja gak bisa!" Teriakan cempreng seseorang membuat Alice yang sedang mengerjakan soal sedikit terusik.

"Iya Honey buddy sweetyku, sabar dong! Gue diseret-seret kayak anak anjing aja," teriakan seorang yang diperkirakan cowo itu juga membuat Alice terusik. Mau tak mau, ia melepaskan headsetnya.

Matanya menatap sepasang orang. Cewe itu menarik tangan sang cowok– lebih tepatnya menyeret –.

Matanya melotot ketika melihat dipandangannya ada Hanny yang sedang menarik Alex. Buru-buru ia segera menunduk berpura-pura mengerjakan soal fisika.

I see your eyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang