#20

1.9K 42 4
                                    

Tak terasa air mata gua jatuh mengingat hal itu.

"Hiks..kenapa mereka tega ngelakuin itu sama gua hiks.."ucal gua sambil menangis.

Tiba - tiba ada yang menepuk bahu gua.saat gua melihat kearah pemilik tangan itu gua terkejut.

Kak vino -batin gua.

Gua langsung menghapus air mata gua.

--------------------------

#Vino prov

Saat sudah keluar dari toilet gua menuju ke kantin untuk menemui temen - temen gua.

Saat sudah sampai kantin,gua mencari keberadaan mereka.gua melihat mereka sudah duduk bersama dengan teman - temannya ara.gua langsung menghampiri mereka semua.

"Sorry gua lama" ucap gua setelah duduk di samping bintang.

"Yoi santuy"ucap bara.

"Gua udah pesen makanan kita"ucap bintang.

Gua melihat di meja ini hanya terdapat ara,abel,aila,varo,bintang,dan bara.

Shintia kemana? -batin gua

"Shintia mana ra?"tanya gua ke ara.

Ara yang sedang fokus dengan makanannya pun menatap ke arah gua.

"Tadi ara ajak ke kantin dia gak mau ikut,tadi sih dikelas bang"ucap ara.

"Gua duluan"ucap gua dan berlalu pergi dari kantin.

Gua menyusuri koridor tapi belum melihat ke beradaannya.gua langsung menuju ke kelasnya. Saat sudah sampai kelas gua menghampiri salah satu temannya.

"Shintia kemana?"tanya gua to the point.

"Tadi dia keluar kelas,kayaknya pergi kearah taman belakang kak"ucapnnya.

Gua langsung pergi menuju taman belakang,sampai sana gua melihat ada perempuan yang gua yakinin itu pasti sintia. Saat gua mulai mendekati ,tubuh itu bergetar bahwa ia sedang menangis.

"Hiks..kenapa mereka tega ngelakuin itu sama gua hiks.."ucapnya.

Gua menepuk pundaknya.ia menatap gua dan keliatannya terkejut atas keadatangan gua.

"Kak vino"ucap shintia sambil menghapus air matanya.

Gua langsung duduk di sampingnya.

"Ngapain disini"ucap gua dengan nada dingin.

"Itu..an..u ....emm....gapapa"ucap shintia gugup sambil menundukan wajahnya.

"Kalau lagi ngomong sama orang itu tatap orangnya bukan malah nunduk gitu"ucal gua menyindirnya.

Dia langsung mengangkat wajahnya dan menatal gua,gua bisa ngelihat jejak air mata di pipinya.

"Maaf"ucapnya pelang.

"Kenapa nangis?"tanya gua yang masib menatapnya

"Eh..itu kelilipan"elaknya.

"Gua gak suka pembohong!."ucap gua dingin sambil menatap kearah taman.

Dia hanya diam sambil menunduk,tanpa mau mengucapkan kata.

"Maaf"lirihnya.

Gua kembali menghadap dia yang sudah menintikkan air matanya.

"Kenapa malah nangis?"ucap gua
Dia hanya menggelengkan kepalanya.

"Gua nanya? Apa lo bisu!"ucap gua tegas.

Dia langsung menatap mata gua,air matanya sudah mengalir di wajahnya.
Gua yang melihat itu pun langsung mengangkat tangan gua dan menghapus air matanya.

"Jangan nangis"ucap gua lembut.

"Hiks..maaf....hiks..."ucapnya sambil terisak.

"Lo gak salah."ucal gua sambil menarik dia kepelukan gua.
Dia masih terisak dipelukan gua,gua cuman bisa nenangin.

"Shutt...jangan nangis,gua gak bisa liat lo nangis"ucap gua dengan nada lembut.

Setelah tangisannya mulai reda gua melepaskan pelukannya dan menatapnya.

-------------------------



ICE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang