Pagi ini begitu cerah, secerah hati Veranda tentunya. melihat bidadari sekolah yang tiada duanya itu tersenyum bahagia membuat semua orang memandang tanya, apa yang telah membuat bidadari itu begitu bahagia? Apakah dia sedang jatuh cinta? Atau hati nya memang berbunga bunga?
Veranda duduk di bangkunya, masih dengan wajah ceria Veranda di tatap penuh tanya oleh Naomi dan Shania. Pasalnya bidadari satu ini jarang sekali menunjukkan wajah sebahagia itu.
"Ve, lo kenapa?" pertanyaan polos dari Shania di balas anggukan oleh Veranda. Naomi memicing. Mengingat apa yang Veranda lakukan kemarin atau beberapa jam yang lalu. Setaunya Veranda pergi keluar kota, itupun dapat kabar dari Gracia ketika dia ingin mengajak Veranda belanja.
"lo kemarin habis dari mana, Ve?" Veranda menghentikan senyumannya, menggeleng kemudian mengeluarkan beberapa buku di dalam tas sekolah.
"emang Ve kemana?" polos Shania lagi. "kata Gre keluar kota, wah Ve curang jalan jalan ga ajak kita" jawab dan rajuk Naomi.
"wah beneran Ve? Jahat banget sih ga bilang bilang"
"kepo deh, udah sana kerjain pr Geografi. Ni bukunya" Veranda sengaja mengalihkan pembicaraan dengan memberikan buku tulis Geografi. Beruntung saja ada pr hari ini jadi dia bisa mengalihkan pertanyaan dari dua semprol ini. Bisa bahaya jika mereka tahu.
---
"Nan! Nan! Nan!"
'hah hah hah'
Jojo berlari memasuki kelas dan duduk di bangkunya lalu menghadap kearah Kinan dan Boby, lebih tepatnya kearah Kinan. Kinan yang melihat perilaku Jojo seperti itu biasa saja menanggapinya begitupun Vino dan Boby.
"lo udah tau? Adek kelas baru kita? " Kinan menaikkan satu alisnya.
"Shani Nan, gilaaaaa"
Boby menonyor muka antusias Jojo "komuk tu di bikin biasa aja napa, dugong!" ujar Boby kemudian.
"ye lu main tonyor ae, pale gw nih bukan dengkul!"
"yang ngomong itu dengkul siapa? Lo kan? Tanpa di sadar lo sendiri yang bilang kepala lo itu dengkul"
Jojo terdiam, "eh, iya"
"Nan, Nan, lo ga kaget apa?!" kini Jojo beralih lagi ke Kinan, melihat reaksi Kinan biasa saja membuat Jojo penasaran, ah bukan hanya Kinan seperti nya, Vino dan Boby pun biasa saja.
Kinan mengangkat dua bahunya.
"wah kalian..gw sendiri nih yang ga tau, njirrrr!" Jojo lalu menggebrak meja dengan kekuatan sedang.
"masuk kelas berapa dia?" tanya Kinan.
"IPA 2" ujar Jojo.
"Thanks" Kinan lalu berdiri dan meninggalkan ketiga temannya.
----
Suasana kelas IPA 2begitu ramai, bagaimana tidak? Seorang bidadari yang tak kalah cantiknya dengan Veranda baru saja memasuki kelas mereka dan menetap hingga tahun depan di kelas yang sama. Kinan melihat segerumbulan orang mengelilingi sebuah bangku yang Kinan tebak adalah bangku dimana Shani duduk dari kaca luar kelas.
Melihat lorong yang tidak ada guru lewat, Kinan memasuki kelas Shani yang memang tidak ada guru yang mengajar.
Semua orang melihat kearah pintu kelas yang di buka. Betapa kagetnya mereka, sang idola sekolah, laki laki idaman para wanita itu kini memasuki kelas mereka, sangat langka memang.
Kinan mendekat kearah tempat duduk Shani. Tersenyum sambil mendekat. Shani yang melihat kedatangan Kinan pun membalas senyuman Kinan.
Orang orang yang berada di kelas seolah menjadi pigura di dalam sebuah drama yang di perankan oleh Kinan dan Shani. Mereka sangatlah cocok, laki lakinya tampan rupawan, wanitanya cantik, dan menawan.