Boby, Vino dan Jojo berjalan beriringan di koridor rumah sakit. Setelah mendapat kabar Kinan yang sebulan lebih koma dan sadar beberapa hari yang lalu plus mendapat kabar jika Kinan mengalami amnesia mereka bertiga sepakat untuk menjenguk.
"si Kingkong ingat gw ga ye?" tanya Jojo.
Boby mengangkat bahu nya acuh, sedangkan Vino menonyor kepala Jojo dari belakang. Boby tersenyum kecil melihat reaksi Jojo.
"eh, kadal! Sama bonyok nya aja ga inget, sama Shani juga ga inget, apalagi same elu yang notabene hanyalah secuil upil yang ga ada faedahnya! Mikir tu di pakek dong dengkulnya"
"eh, badak! Kenapa bawa bawa dengkul gw segala?! Mana ngegas pula, awas aja kalo nabrak! " Jojo membalas mengembalikan tonyoran dari Vino. "dengkul gw yang mulus ini jan di sebut sebut ntar kepanggil dia. Kan bahaya kalo keliatan mulus nya, mba mba perawat ntar jadi kelepek kelepek sama gw lagi, kan repot"
"mending gw ngomong sama dengkul gw sendiri dari pada ngebacot sama lo, nyesel gw" ucap Vino kemudian.
"pagi mbaaaa" sapa Jojo pada salah satu perawat yang bisa di bilang menggoda itu tanpa menjawab omingan Vino. Vino dan Boby pun menggeleng dengan tingkah salah satu teman mereka ini.
"gw aduin sama Ayana baru tau rasa lo" ujar Boby dan mendahului Jojo dan Vino.
Kinan yang duduk bersandar melihat kearah pintu yang terbuka dari luar. Zara yang sedang menyuapkan Kinan pun juga ikut melirik.
Tunggu? Kinan di suap oleh Zara? Bukannya kemarin dia menolak untuk di suap? Malah memakan makanannya sendiri. Dasar tsundere.
Boby masuk dan di ikuti Vino dan Jojo di belakang. Jojo nyengir menunjukkan gigi nya yang tak rata.
Boby memberikan buah buahan yang dia bawa kepada Zara dan berdiri di samping Kinan. Kinan menatap ketiganya bergantian.
"ah parah lo Nan kalo sampe ga ingat kita kita" ujar Vino.
"iye, sahabat lo yang suka ngompol satu ini masa lo lupa" ujar Jojo sambil menepuk pundak Vino berulang ulang. Vino yang risih menepis kasar tangan Jojo.
"paan sih, Anyingg!"
"udah udah udah" lerai Boby.
"Nan, Gw Boby, ini Vino dan ini Jojo, kita bertiga sahabat lo" ucap Boby.
"gapapa kalo lo ga inget kita kita, asal lo ga nolak kehadiran kita aja" lanjut Boby. Kinan pun mengangguk dan tersenyum.
Boby menyipitkan mata. "alis lo kok belah, Nan? Kenapa? "
Kinan meraba alisnya kemudian mengangkat bahu tanda tidak tahu.
"ini kak, aak lagi" Zara pun kembali menyuapkan makanan pada Kinan. Kinan mendekat dan membuka mulut, Zara tersenyum.
"kalo sakit enak ya, ada yang nemenin, ada yang perhatiin, ada yang nyuapin" ujar Jojo.
"ntar di kabulin loh kata lo yang kedua, dan kata seterusnya di tolak" celetuk Boby.
"eh jangan sakit doang Njing, yang lainnya gw juga mau"
"kapan lo sekolah, Nan?" tanya Vino tanpa memperdulikan Jojo.
"dalam waktu dekat, semoga" ujar Kinan sambil menerima suapan terakhir dari Zara.
Kinan tersenyum dan mengusap kepala Zara lembut, Zara tercengang sebentar, hal yang tak pernah Kinan lakukan kali ini Kinan berikan. Biasanya Kinan menarik rambutnya atau mengacak-acak kan rambut nya dengan kasar. Tapi kali ini beda, apa karena Kinan yang amnesia dia melakukan itu? Apa dia sudah sadar jika adik satu satunya itu berhak di sayang bukan untuk dijadikan bahan jahilan? Ah biarlah, ujar Zara di dalam hati. Toh dia lebih senang di perlakukan seperti ini oleh kakaknya, berasa jadi adik yang paling di sayang.
