Chapter 15

1 1 0
                                    

Cerita kami begitu sederhana.

Tak ada masa di mana aku bicara panjang lebar dengannya. Tak ada masa dimana kami melakukan adegan romantis. Bahkan bicara berdua saja kami belum pernah!

Sudah ku katakan bukan?

Bahwa ini hanya bagaimana aku menganggapnya sebagai pemilik hati walau dia tak menganggapku demikian.

Jadi, akan wajar saja jika cerita ini hanya di penuhi oleh cerita halu dari sudut pandangku.

Hari-hariku di SMA, semakin berwarna. Aku punya lebih banyak teman dari sebelumnya.

Tentang teman SMP ku yang kini jadi teman SMA ku. Sebenarnya kami tak begitu dekat saat SMP, tapi di SMA, aku dan mereka menjadi lebih dekat.
Bahkan aku menganggap mereka sangat tulus berteman denganku.
Tidak seperti, teman sekelasku.

Takkan ku ceritakan banyak tentang mereka, mereka hanya akan masuk sekilas ke cerita ini.

Kembali ke topik awal.

Semakin hari, rumor tentang aku yang menyukai sang ketos semakin menjadi-jadi. Bahkan hampir satu angkatan mengetahui.

Sudah ku katakan... Aku tak banyak memberi tahu orang, aku hanya mengucapkan itu pada beberapa temanku saja. Tapi mungkin merka menggosioiku dan berakibat berita ini sampai ke kelas 12, bahkan ke telinganya.

Biar saja, lagian aku bisa apa? Menghalau semua?

Tentu saja tidak.

Aku dan Dia sedikit menjauh.
Atau aku saja yang merasa jika dia menjauhiku. Ntahlah, lagian itu haknya.

Kembali ke fakta awal.

Aku bukan siapa-siapa.






*****

HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang