Chapter 29

1 1 0
                                    

Semua berjalan lancar, aku sudah jarang menemui sang pujaan hatiku.

Kami sudah jarang bertemu.

Apalagi semenjak berita perasaanku padanya sudah menyebar luas.
Dan berita bahwa ada wanita yang dekat dengannya mulai semakin tersebar.

Aku masih punya malu, jadi aku harus meredamkan perasaan ini secepatnya.

Lagipun, aku juga merasa bahwa pria itu tidak nyaman dengan semua yang dia hadapi dan berhubungan denganku.

Apalagi ketika teman-temanku menggodaku berlebihan di depannya.
Jika aku jadi dia... Mungkin aku akan merasakan hal yang sama. Tak nyaman, ketika seseorang yang menyukaimu melakukan sesuatu yang berlebihan.

Tapi aku merasa ada hal yang aneh akhir-akhir ini.

Ntah aku yang terlalu terbawa perasaan atau memang itu kenyataannya.

Teman suamiku. Melihatku dengan pandangan mata yang membuatku tak nyaman.

Pria itu, juga adalah salah satu anggota osis senior.

Jadi wajar saja jika aku mengenalnya dan mungkin juga dia mengenalku.
Karena ada banyak acara yang membuat kami bertemu.

Aku tak tahu bagaimana aku menggambarkan tatapannya. Sinis?
Apa tatapan itu bisa ku katakan sebagai tatapan sinis? Aku tak tahu, kedua mata itu terlalu ambigu untuk ku tebak apa isi kepala pemiliknya.

Tapi satu hal pasti yang kutahu.

Jika bisa, aku pasti akan menyuruh sahabat suamiku untuk berhenti menatapku begitu.






******

HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang