Tak ada yang menarik tentang aku dan dia selama beberapa hari ini.
Jadi kuputuskan untuk bergerak maju menceritakan cerita ini ke masa di mana aku kembali mengikuti program sekolah lainnnya.
Yaitu, Karantina Wisuda Tahfiz.
Akan ku katakan padamu, kami benar-benar di karantina untuk fokus menghafal. Dan semenjak aku berada di karantina, aku tak bisa menemui sang ketosku, karena dia di sekolah dan aku di karantina.
Lalu bagaimana akan bertemu?
Jadi, aku lebih banyak menghabiskan waktu untuk fokus ke suamiku yang lainnya, yang juga sedang berada di karantina. Takkan ku beritahu namanya, aku takkan memberitahu sedikitpun nama disini, panggil saja dia "Suami Kedua."
Semua berjalan lancar, aku menghafal dengan kusyu. Aku menambah banyak teman baru lagi di sini dengan kusyu. Dan tentu saja, aku modus juga dengan kusyu.
Tapi... Aku tidak tahu sebenarnya apa yang diinginkan takdir. Karena dia kembali mempertemukan ku dengannya.
Padahal, setelah begitu banyak berita buruk yang pasti terdengar sampai ketelinganya dari orang lain tentangku, aku sempat ingin melupakannya. Dan menjaga imageku agar tak semakin menurun.
Lalu bagaimana bisa kulupakan, jika di hari sudah mau wisuda, dia tiba-tiba datang dan ikut karantina?
Apa masih bisa? Aku pikir tak bisa, karena itu aku kaget saat melihat ada pria berbaju putih yang berdiri tegap sambil menatapku.
Bukan setan loh!
Aku juga menatapnya, agak sedikit lama, untuk memastikan penglihatan.
Dan ternyata itu benar dia,
Dia yang tersenyum manis kearahku tiba-tiba.
*******
KAMU SEDANG MEMBACA
Him
Short Story[ S h o r t S t o r y ] • T a k B e r g u n a • [ M a r i J a n g a n D i b a c a ] Terkadang suka mikir, kenapa sih mudah banget suka sama orang. Terus kenapa pas mau lepas dari rasa suka yang biasanya mudah, kini malah jadi susah? "Jadi kamu...