Chapter 25

1 1 0
                                    

Akan kubahas sedikit tentang kejadian mengejutkan sebelumnya.
Masih ingat tidak tentang kakak yang saat itu mengetahui kebenaranku?

Ya, kakak kelas yang selokal dengan DIA.

Aku masih ingat, awal di hari kakak itu mulai menyadari apa yang aku dan kakak lainnya bicarakan.
Dia terlihat menahan tawa.
Dan aku yang melihat itu, dengan polosnya hanya berkata.

'Kakak paham? kalo paham diam-diam aja ya, ini rahasia kita.'

Huft, ternyata itu alasannya kenapa dia tertawa geli melihatku. Ternyata orang yang kuceritakan adalah teman sekelasnya.

Untung saja setelah mengetahui semua fakta itu, sang kakak hanya tertawa maklum. Tidak menjauhi atau mengejekku.

Kami juga semakin dekat. Bahkan aku tau banyak hal tentang DIA dari kakak itu. Kakak itu juga sering menggodaku apalagi jika ada suamiku, dan dia juga katakan bahwa dia mendukungku.

Hahaha, kalian liat bukan?
Bahkan takdir saja mendukung kami, lalu kenapa masih belum ada kata "Kita" diantara aku dan dia?



******

HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang