Chapter 42

1 1 0
                                    

Masih tentang aku yang melihatnya di stand aula.

Refleks diri ternyata sangat memalukan.

Karena tepat setelah melihatnya aku langsung ingat saat aku bertindak heboh sebelumnya. Dan saat itu juga, aku merutuk diriku yang tak bisa mengontrol suara.

Aku tak melakukan hal yang buruk kok. Hanya berteriak dan memberikan flying kiss ala Jin kebeberapa orang.

Lalu aku menggoda salah satu abang osis dengan menyuruhnya mengambil gambar wanita cantik sepertiku.

Dan aku juga tidak melakukan hal yang buruk, aku hanya tanpa sengaja menjatuhkan baju yang diberikan orang dan membuatnya berantakan.

Huh, aku merasa sepertinya mereka semua tadi melihat kebodohanku. Mungkin.

Lagian bagaimana aku tahu, kalau aku tahu keberadaan mereka saja baru-baru ini.

Tapi aku benci ini. Aku benci saat melihat sesuatu yang kembali membuatku merutuk diri.

Dia sedang duduk bersampingan dengan wanita yang sering kuceritakan. Salah satu temannya yang sering dikabarkan dekat dengannya. Belum lagi posisi wanita itu ada ditengah orang yang kusuka dan temannya yang sering menatapku sinis.

Dasar cantik, dikelilinginya sama cogan juga. Terus yang buriq kayak aku gimana? Hanya bisa diam tak berkutik.

Tak ada lagi yang penting. Hanya kami yang meribut dan menjalankan tugas sebagai anggota osis budiman.

Jadi akan kubawa kalian maju kedepan sedikit.

Stand Aula sudah ditutup saat bel masuk berbunyi. Kami membereskan barang dan mengangkatnya ke ruang Bk. Aku juga melakukannya. Dan segera pergi dari aula yang entah sejak kapan terasa hampa.

Setelah selesai dengan tugasku, aku kembali lagi ke aula untuk membantu yang lainnya. Berjalan di lapangan bersama salah seorang kakak osisku.

Tapi lagi-lagi! Saat aku melihat ke aula, dia jelas-jelas sedang melihatku. Walaupun aku sengaja melihatnya balik agar dia berhenti, tapi dia tetap saja melakukannya! Dan berakhir dengan aku yang menyerah dan tak melihatnya.

Lagian lelah sama hal kayak gitu.

Gak ada kemajuan.

Saat mereka kembali kekelas pun, sekali lagi moment kami hanyalah bertatap mata.

APA TIDAK ADA INTERAKSI LAIN SELAIN ITU?!

Saat itu aku sedang bercanda dengan kakak osisku dan mengatakan bahwa  i can see my husband. And boom! Dia langsung melihatku. dan berujung dengan aku yang digoda habis-habisan dan memutuskan bersembunyi dibalik tiang.

Satu hal pasti, ternyata ketua osis baruku tak tahu tentang aku yang suka dengan mantan ketua osis itu. Padahal aku sering mengkode atau bercerita tentangnya di depan abang itu. Tapi dasar gak peka!

Saat melihatku digoda tadi dan melihat orang yang ku suka sedang tertawa. Saat itu juga, sang ketua osis langsung paham bahwa ternyata yang selama ini jadi bahan perbincangan adalah orang yang kusuka.

Dan dia malah dengan kurang ajarnya ikutan menggodaku dengan mengatakan akan bilang ke orang yang ku suka itu.

Gak perlu dibilang. Orang dianya udah tau.




******

HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang