PART 1

6.9K 356 26
                                    

Langit kini tengah menangis, diawal musim panas yang begitu menyengat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit kini tengah menangis, diawal musim panas yang begitu menyengat. Mereka membawa angin yang kini menerpa pepohonan rindang bersama dengan petir yang sesekali menyapa pijakan tanah. Tak ada yang menyusuri trotoar yang kini basah, begitu juga dengan jalanan beraspal yang kini berubah menjadi pekat, padahal mentari berada diatas khatulistiwa.

Hujan itu membasahi setiap sudut kota, menghilangkan aroma manis dari toko roti yang berada dipersimpangan jalan, terganti dengan aroma tanah basah dan dedaunan yang begitu kuat. Cukup menenangkan bagi beberapa orang. Namun, tidak bagi seorang pemuda yang kini bersipuh diatas tanah dengan nisan dihadapannya.

Pemuda itu menatap kosong dengan tubuhnya yang tak bergerak walaupun hujan telah membasahi jas hitamnya, seolah dirinya memiliki teman karena langit juga menangis bersamanya. Tangannya mengepal, dengan air matanya yang menetes membasahi pipi yang tersamar oleh hujan yang tak kunjung menunjukkan tanda untuk berhenti.

Ia mengulurkan jemarinya, mencoba meraih nisan yang kini basah dihadapannya, bahkan tanah dan juga bunga tampak layu seolah mengetahui bahwa ini adalah sebuah petaka bagi pemuda berambut hitam dengan manik senada yang seharusnya bersinar. Jemarinya mencengkram erat nisan dihadapanya, dengan nama yang timbul dan membuat hatinya patah.

'Kim Taehyung'

Nama itu terbaca begitu jelas, dengan air mata yang kini bersatu dengan kegelapan layaknya didalam terowongan tanpa cahaya, bahkan manik itu tak lagi bersinar seolah bicara agar malaikat mautpun turut menjemputnya. Karena hatinya kini patah, remuk hingga tak ada lagi kata kosong didalamnya.

"Arrgh—"

Suara isakan tangis itu mulai terdengar beserta gemercik hujan yang begitu bersemangat membasahi tanah, bahkan begitu baik menutupi air mata pedih milik pemuda yang kini hanya mampu terisak dengan pandangannya yang menunduk, tak mampu menatap nama yang dirindukannya, bahkan-- sebelum ia memilikinya.

"Aargh—Aku bahkan belum mampu mengatakannya"

Suara itu terdengar putus asa terhadap semesta dan juga pada laskar. Berharap bahwa dunia akan hancur bersama dengan hatinya yang tak lagi berbentuk. Ia menjatuhkan keningnya pada nisan basah, membiarkan jemarinya kini terlihat berkeriput karena terlalu lama berada dibawah guyuran hujan.

"Taehyungie—"

Suara itu begitu lirih untuk kesekian kalinya, hingga sosok pria berpayung kini hanya mampu berdiri tanpa mendekat, menatap punggung yang begitu rapuh bahkan sebelum kehilangan pria pemilik nisan itu. Karena, pemuda itu, Jeon Jungkook tak pernah memiliki Kim Taehyung, seujung jari bahkan hatinya sekalipun. Namun, pria berpayung itu kembali melangkah setelah nafas tersenggal yang begitu menyakitkan terdengar.

"Jungkook-ah?"

Sang pemilik nama masih tak bergeming karena kehancuran dunianya, bahkan kebahagiaan terbesarnya kini menghilang ditelan oleh semesta. Bahkan ketika tubuh itu tak lagi diguyur oleh hujan yang menyakitkan, maniknya masih menatap kosong dengan air mata yang bahkan tak berhenti. Hingga, tepukan bahu itu mampu menyadarkannya pada sosok pria yang menatapnya begitu sendu.

RECORDING FOR YOU [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang