PART 9

1.1K 196 2
                                    

Ballroom itu didominasi oleh warna merah dan juga sedikit sentuhan hitam yang memperlihatkan bahwa pengantin wanita yang mengatur dalam pemilihan warna pernikahannya. Meja dengan warna merah itu tampak dipenuhi oleh beberapa kolega dan juga sahabat dari keduanya dengan iringan tawa ataupun sekedar mengajak untuk berbisnis.

Jungkook dan Yoongi melangkahkan kakinya menuju meja merah tepat dihadapan kursi kedua mempelai dengan nama yang tertera disana dan juga bungkukan sopan dari pelayan yang memakai baju serba hitam.

Jungkook dapat melihatnya kegugupan dan ketakutan seorang Min Yoongi yang kini hanya mampu menundukan kepalanya seolah tengah berdoa dihadapan patung maria yang kini begitu megah dibalik kursi mempelai.

"Jungkook-ah? Aku tak akan sanggup berada disini" Lirih Yoongi yang kini hampir meneteskan air matanya, membayangkan bagaimana sosok yang dicintianya berada dihadapannya, didepan altar bersama yang lain.

Namun, Jungkook menggenggam pergelangan tangan pucat itu, menyalurkan sedikit kekuatan yang dimilikinya, walaupun kekuatannya telah habis karena berpikir mengenai sesuatu yang terasa tidak nyata namun terjadi dalam hidupnya—karena walkman itu.

"Lihat dia hyung—Jangan sampai kau menyesal" ucap Jungkook yang kini berharap bahwa Yongi mampu bertahan dan mendengar perkatannya, karena Jungkook telah merasaknnya menyesali segalanya karena tak mampu menatap Kim Taehyung untuk terakhir kalinya.

Namun, Jungkook mengalihkan perhatiannya ketika mendengar sedikit suara keributan dibalik patung maria itu.

"Mwo?!"

"Sekarang, dia berada dirumah sakit—Tuan Park terkena overdosis obat penenang"

Jungkook tersentak hingga tubuhnya kini bangkit dan melangkahkan kakinya melewati altar dan juga patung maria tanpa peduli itu daerah yang dilarang atau tidak. Hal itu membuat Yoongi sedikit kebingungan dan hanya mengikuti langkah pemuda bermarga Jeon itu,

Jungkook terdiam, mendapati sosok wanita berpakaian berwarna merah dengan raut wajah gelisahnnya. Manik lembut Jungkook tampak berubah begitu tajam, membuat Yoongi menarik pergelangan pemuda yang terlihat menahan amarahnnya.

"Dimana Park Jimin sekarang?" ucap Jungkook penuh dengan penekanan, membuat wanita bergaun merah itu tersentak dengan tatapn tajam seolah menintimidasi namun tak mampu membuat Jungkook menarik perkataannya.

Yoongi melirik pada Jungkook yang tampak berbeda, hingga Yoongi pun melepaskan genggaman itu dengan pikirannya yang kini melayang pada kejadian terburuk. Ia menatap pada Seulgi yang tampak bisu dan kini menarik sudut bibirnya seolah meremehkan.

"Apa mak—"

"Kau ingin aku menyebarkannya? Pernikahanmu gagal karena Park Jimin melakukan percobaan bunuh diri?" ucap Jungkook yang sukses membuat Yoongi tersentak dengan jemarinya yang kini tak lagi menarik pergelangan pemuda itu. Tubuhnya meremang, dengan degup jantung yang kini berpacu begitu cepat.

"Katakan padaku—Aku seorang penyiar radio yang bebas, Kang Seulgi" ucap Jungkook yang sukses membuat Seulgi kembali bisu dihadapannya. Namun, Yoongi pun melangkah, mendekat pada wanita berbibir merah yang kini membuat tubuhnya tak dapat megalirkan darah dengan baik. Ia melingkarkan jemarinya, pada leher bebas wanita itu.

"Dimana—Park Jimin?" ucap Yoongi penuh penekanan dengan air mata yang menetes membasahi pipinya. Ia mencengkram erat leher itu seiring dengan diamnya Kang Seulgi, karena hatinya kini terasa hancur, untuk kesekian kalinya—Namun kali ini, hatinya terbakar dan mungkin akan berubah menjadi abu dalam sekejap.

RECORDING FOR YOU [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang