Suara lain memasuki indera pendengarannya selain hujan yang turun semakin deras beserta gemuruh yang kini mulai menyapa, hingga Yoongi dan Jungkook pun mengalihkan perhatiannya pada pria bertubuh jangkung dengan kemeja putih yang menutupi tubuhnya.
Jungkook terdiam sebelum menyadari sosok dihadapannya yang tampak familiar, sedangkan Yoongi telah tersenyum singkat ketika pria jangkung itu membungkukan tubuh padanya.
"Menjenguk adikmu juga, Kim Namjoon-ssi?" Tanya Yoongi yang kembali tersenyum tipis sebagai sapaan pada teman serta relasi perusahan keluarganya. Namun, mata Namjoon tampak tak teralihkan pada pemuda berkulit ivory dengan manik yang begitu kelam, namun sedikit bersahabat. Hanya saja, Namjoon melihatnya manik penuh luka itu.
Jungkook pun mengingatnya, pria jangkung yang kini ada dihadapannya. Namun, sudut bibirnya tak mampu terangkat untuk membentuk senyuman setelah ingatan mengenai Kim Taehyung yang selalu merangkul pria dihadapanya, hingga Jungkook hanya mampu terdiam.
"Siapa dia?" Tanya Namjoon pada Yoongi dengan keningnya yang sedikit berkerut mengingat Yoongi tidak memiliki sepupu yang tampak cukup cantik sepertinya.
Hal itu membuat Jungkook tersadar dan membungkukkan tubuhnya sebagai sapaan pada sosok pewaris Kim yang terkadang dilihatnya di televsi, seorang kakak dari Kim Taehyung—dan juga, pendamping dari Kim Seokjin—teman Min Yoongi.
"Saya Jeon Jungkook—Hoobae Yoongi hyung dikantor siaran radio"
Namjoon terdiam dengan maniknya yang sedikit membulat setelah mendengar nama yang dimiliki oleh pemuda bertubuh ramping itu. Nama yang baru saja didapatkannya setelah satu hari Kim Taehyung pergi meninggalkan dunia.
Hal itu membuat Namjoon kembali menarik sudut bibirnya dan memperlihatkan dimple nya yang tampak manis disana.
"Kau tahu? Setelah bertahun- tahun lamanya, aku baru mengetahui namamu tiga hari yang lalu" ucap Namjoon yang membuat kening Jungkook berkerut memperlihatkan bahwa dirinya tak mengerti apa yang dikatakan Namjoon.
Namjoon pun tampaknya masih menatap Jungkook dengan segala bayang adik kecilnya yang selalu bercerita begitu heboh ketika kembali dari rumah sakit—ataupun dari sekolahnya—bahkan universitasnya—selalu.
"Kim Taehyung—Mampu menyembunyikan perasaannya dengan baik, bukan?" ucap Namjoon yang kemudian melirik sekilas pada nisan Taehyung—Adik kecilnya yang selalu ingin direngkuhnya dan membawanya ketempat yang lebih indah dibandingkan pemakaman diatas gunung—Karena, Nama Taehyung belum seharusnya berada disana.
Hal itu membuat Jungkook terdiam dengan air matanya yang kembali menetes disana, mengerti apa yang dimaksud oleh Kim Namjoon, hingga Jungkook pun hanya menganggukkan kepalanya dan kembali menunduk—Hingga, Jungkook pun mengetahuinya, masa depan berubah namun tidak dengan perasaan pria itu.
"Taehyung-ah? Orang yang kau cintai ada disini—Apa kau bahagia?"
Jungkook mengepalkan jemarinya mendengar perkataanya yang membuatnya merasa nyaman, namun kembali membuka luka untuknya karena Jungkook tak mampu menyampaikan perasaannya, begitu juga dengan Taehyung—dan segala alasannya.
"Dia—Telah menjalani hidupnya penuh dengan kesedihan dan rasa bersalah" ucap Namjoon yang kembali menatap Jungkook dengan matanya yang sembab dan sedikit bengkak, namun masih mampu memperlihatkan mata yang begitu indah—seperti yang diceritakan oleh pria bermarga Kim itu.
"Karena itu—Jangan menangis—Katakanlah jika Taehyung telah melakukan yang terbaik—" ucap Namjoon yang kembali memperlihatkan senyumannya "Aku tidak ingin adikku menyesal bahkan dalam kematiannya" Lanjut Namjoon yang menatap iba pada Jungkook yang terlihat begitu rapuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
RECORDING FOR YOU [TAEKOOK]
Romance"Annyeong Jungkookie--Panggilan itu terdengar lucu bukan?" - Kim Taehyung. "Taetae hyung--panggilan itu, terdengar lucu kan?" - Jeon Jungkook. Karena perpisahan yang paling menyakitkan adalah kematian, denganmu yang belum menyampaikan perasaan.